Pecihitam.org<\/strong> – Operasi plastik bukan hal yang tabu. Sudah banyak orang yang melakukan operasi plastik untuk menambah kecantikan. Dalam bahasa Arab, hal tersebut disebut sebagai al-\u2018amaliyyat al-tajmiliyyah <\/em>atau jiraahatu al-tajmiil<\/em>. Ini adalah salah satu terobosan dalam dunia kedokteran. Ada banyak orang yang menggemari operasi plastik, terutama bagi mereka yang memiliki finansial lebih meski tujuannya hanya sekadar untuk mempercantik diri. Lalu bagaimana sebenarnya Hukum Operasi Plastik<\/strong> menurut pandang islam?<\/p>\n\n\n\n

Operasi plastik dan operasi kecantikan\nadalah dua hal yang\nberbeda. Operasi\nkecantikan merupakan bagian dari operasi plastik. Operasi plastik lebih fokus pada rekonstruksi atau\nperbaikan cacat dan kekurangan fungsional pada fisik pasien yang disebabkan oleh penyakit, cedera, penyakit\nbawaan dan pembedahan yang pernah dijalani.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan operasi kecantikan adalah cabang khusus dari operasi plastik dan hanya dilakukan untuk memperindah\npenampilan pasien. Operasi kecantikan termasuk membuat wajah dan tubuh pasien menjadi simetris,\nproporsional, dan menarik meskipun bagian tubuh yang dibedah tidak memiliki\nkelainan atau kerusakan sama sekali.<\/p>\n\n\n\n

Merujuk pada dua definisi yang berbeda ini, maka bisa\ndisimpulkan bahwa\noperasi plastik hukumnya\nadalah boleh dalam ketentuan tertentu seperti contoh dalam proses pengobatan\nluka bakar akan kecelakaan dan sebagainya. Sedangkan operasi kecantikan yang bertujuan\nuntuk merubah bentuk jasmaniyah sesuai keinginan pasiennya hukumnya adalah\nharam.<\/p>\n\n\n\n

Dibolekannya hukum operasi plastik adalah apabila ada dalam kondisi darurat. Prinsip dasar dalam hukum Islam adalah sesuatu yang masuk kedalam kategori darurat, dalam qaidah fiqh<\/a>\u00a0 yang seperti ini dibolehkan meskipun hukum asalnya adalah haram. Hal ini diperkuat dengan Nabi SAW yang pernah menemukan seorang sahabat yang melakukan \u201coperasi hidung\u201d akibat luka saat peperangan. Riwayat tersebut bersumber dari riwayat al-Tirmidzi, Abu Dawud, dan al-Nasa\u2019I,<\/p>\n\n\n\n

\u0639\u0646 \u0639\u0631\u0641\u062c\u0629 \u0628\u0646 \u0623\u0633\u0639\u062f \u0623\u0646\u0647 \u0623\u0635\u064a\u0628 \u0623\u0646\u0641\u0647 \u064a\u0648\u0645\n\u0627\u0644\u0643\u064f\u0644\u0627\u0628 \u0641\u064a \u0627\u0644\u062c\u0627\u0647\u0644\u064a\u0629 \u2013 \u064a\u0648\u0645 \u0648\u0642\u0639\u062a \u0641\u064a\u0647 \u062d\u0631\u0628 \u0641\u064a \u0627\u0644\u062c\u0627\u0647\u0644\u064a\u0629 \u2013 \u0641\u0627\u062a\u062e\u0630 \u0623\u0646\u0641\u0627 \u0645\u0646 \u0648\u064e\u0631\u0650\u0642 ( \u0623\u064a\n\u0641\u0636\u0629 ) \u0641\u0623\u0646\u062a\u0646 \u0639\u0644\u064a\u0647 \u0641\u0623\u0645\u0631\u0647 \u0627\u0644\u0646\u0628\u064a \u0635\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0639\u0644\u064a\u0647 \u0648\u0633\u0644\u0645 \u0623\u0646 \u064a\u062a\u062e\u0630 \u0623\u0646\u0641\u0627 \u0645\u0646 \u0630\u0647\u0628<\/p>\n\n\n\n

\u201cDari \u2018Arfajah bin As\u2019ad, bahwasanya ia pernah terkena luka\ndi hidungnya saat peristiwa yaum al-Kullab (salah satu perang di zaman\nJahiliyyah). Kemudian dia memperbaiki hidungnya dengan jenis perak. Perak itu\nkemudian mengeluarkan bau yang busuk. Kemudian, Nabi Saw. memerintahkannya\nuntuk menggantinya dengan emas.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Para ulama mengambil kesimpulan bahwa hukum operasi plastik diperbolehkan. Dalam konteks ini, Tujuannya\nhanya untuk memperbaiki bagian tubuh yang\nrusak atau bentuknya tidak sesuai dengan manusia pada umumnya. Sebab, \u2018illat <\/em>atau\nsebab pengharamannya adalah bertujuan untuk mempercantik diri merubah bentuk\nanugerah dari Allah SWT. Penjelasan ini terdapat dalam hadis riwayat al-Bukhari\ndan Muslim dari Abdullah bin Mas\u2019ud Ra.,<\/p>\n\n\n\n

\u0633\u0645\u0639\u062a \u0631\u0633\u0648\u0644 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0635\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0639\u0644\u064a\u0647 \u0648\u0633\u0644\u0645\n\u064a\u0644\u0639\u0646 \u0627\u0644\u0645\u062a\u0646\u0645\u0635\u0627\u062a \u0648\u0627\u0644\u0645\u062a\u0641\u0644\u062c\u0627\u062a \u0644\u0644\u062d\u0633\u0646 \u0627\u0644\u0644\u0627\u062a\u064a \u064a\u063a\u064a\u0631\u0646 \u062e\u0644\u0642 \u0627\u0644\u0644\u0647<\/p>\n\n\n\n

\u201cAku mendengar Rasulullah Saw. melaknat para pencukur semua\nrambut (alis, bulu mata) yang ada di wajah dan pengkikir gigi, untuk tujuan\nkecantikan yang (menyebabkan) mereka para wanita merubah ciptaan Allah.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sementara itu, Imam al-Nawawi, ketika memberikan\npenjelasan hadis ini mengatakan,<\/p>\n\n\n\n

 \u201cAdapun pernyataan\ndalam hadis ((para pengerik gigi untuk kecantikan)) maka maknanya mereka\nmelakukannya untuk tujuan kecantikan. Hadis ini menjadi isyarat bahwa yang\nharam adalah yang bertujuan mempercantik diri (sampai merubah ciptaan Allah).\nAdapun kalau seseorang benar-benar membutuhkannya untuk alasan pengobatan atau\naib yang (tidak semestinya) terjadi pada umurnya, atau yang semisalnya, maka\ntidak apa-apa. Wallahu A\u2019lam\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Maka dari itu, operasi kecantikan hukumnya adalah haram sebab telah\nmengubah bagian tubuh yang sebenarnya sehat seperti\noperasi memancungkan hidung atau operasi di dagu. Hal itu sama\ndengan mengubah ciptaan Allah dengan sengaja yang dalam prasangka mereka itu menjadikannya lebih baik.\nNaudzubillah!<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Operasi plastik bukan hal yang tabu. Sudah banyak orang yang melakukan operasi plastik untuk menambah kecantikan. Dalam bahasa Arab, hal tersebut disebut sebagai al-\u2018amaliyyat al-tajmiliyyah atau jiraahatu al-tajmiil. Ini adalah salah satu terobosan dalam dunia kedokteran. Ada banyak orang yang menggemari operasi plastik, terutama bagi mereka yang memiliki finansial lebih meski tujuannya hanya […]<\/p>\n","protected":false},"author":12,"featured_media":3481,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[2224,2226,2225],"yoast_head":"\n