Pecihitam.org<\/strong> – Kandungan Surah At-Taubah Ayat 109-110 ini masih menyinggung tentang perbedaan Masjid yang dibangun oleh kaum Munafik dan orang-orang yang bertaqwa. Allah SWT menyebutkan dalam Firman-Nya bahwa tidaklah sama antara orang yang membangun bangunannya atas dasar takwa dan ridha Allah dengan orang yang membangun Masjid Dirar karena kekafirannya dan untuk memecah belah orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. <\/p>\n\n\n\n Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an<\/a> Surah At-Taubah Ayat 109-110<\/p>\n\n\n\n Surah At-Taubah Ayat 109 Terjemahan<\/strong>: Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0623\u064e\u0641\u064e\u0645\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0633\u0651\u064e\u0633\u064e \u0628\u064f\u0646\u0652\u064a\u064e\u0627\u0646\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649\u0670 \u062a\u064e\u0642\u0652\u0648\u064e\u0649\u0670 <\/strong>(Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa) karena takut \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0648\u064e <\/strong>(kepada Allah dan) selalu mengharapkan<\/p>\n\n\n\n \u0631\u0650\u0636\u0652\u0648\u064e\u0627\u0646\u064d <\/strong>(keridaan)-Nya itu \u062e\u064e\u064a\u0652\u0631\u064c \u0623\u064e\u0645\u0652 \u0645\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0633\u0651\u064e\u0633\u064e \u0628\u064f\u0646\u0652\u064a\u064e\u0627\u0646\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649\u0670 \u0634\u064e\u0641\u064e\u0627 \u062c\u064f\u0631\u064f\u0641\u064d<\/strong> (yang lebih baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi) dapat dibaca jurufin dan dapat pula dibaca jurfin, artinya di pinggir \u0647\u064e\u0627\u0631\u064d <\/strong>(jurang) yakni hampir roboh<\/p>\n\n\n\n \u0641\u064e\u0627\u0646\u0652\u0647\u064e\u0627\u0631\u064e \u0628\u0650\u0647\u0650 <\/strong>(lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia) maksudnya bangunannya roboh berikut orang-orang yang membangunnya \u0641\u0650\u064a \u0646\u064e\u0627\u0631\u0650 \u062c\u064e\u0647\u064e\u0646\u0651\u064e\u0645\u064e <\/strong>(ke dalam neraka Jahanam?)<\/p>\n\n\n\n Ungkapan ayat ini merupakan tamtsil\/perumpamaan yang paling baik, yaitu menggambarkan pembangunan mesjid yang berdasarkan bukan kepada takwa, kemudian akibat-akibat yang akan dialaminya. <\/p>\n\n\n\n Kata tanya pada permulaan ayat ini mengandung makna taqrir, artinya mesjid pertamalah yang baik seperti halnya mesjid Quba. Sedangkan gambaran yang kedua adalah perumpamaan mesjid dhirar. \u0648\u064e\u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0647\u0652\u062f\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0642\u064e\u0648\u0652\u0645\u064e \u0627\u0644\u0638\u0651\u064e\u0627\u0644\u0650\u0645\u0650\u064a\u0646\u064e <\/strong>(Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim).<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Allah SWT berfirman bahwa tidak sama antara orang yang membangun bangunannya atas dasar takwa dan rida Allah dengan orang yang membangun Masjid Dirar karena kekafirannya dan untuk memecah belah orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. <\/p>\n\n\n\n Karena sesungguhnya mereka yang kafir itu membangun bangunannya di tepi jurang yang runtuh, yakni perumpamaannya sama dengan orang yang membangun bangunannya di tepi jurang yang longsor.<\/p>\n\n\n\n {\u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0634\u064e\u0641\u064e\u0627 \u062c\u064f\u0631\u064f\u0641\u064d \u0647\u064e\u0627\u0631\u064d \u0641\u0650\u064a \u0646\u064e\u0627\u0631\u0650 \u062c\u064e\u0647\u064e\u0646\u0651\u064e\u0645\u064e \u0648\u064e\u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0647\u0652\u062f\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0642\u064e\u0648\u0652\u0645\u064e \u0627\u0644\u0638\u0651\u064e\u0627\u0644\u0650\u0645\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong>} lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dia ke dalam neraka Jahanam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim. Artinya, Allah tidak akan memperbaiki amal perbuatan orang-orang yang merusak.<\/p>\n\n\n\n Jabir ibnu Abdullah mengatakan bahwa ia melihat masjid yang dibangun untuk menimbulkan mudarat terhadap orang-orang mukmin itu keluar asap dari dalamnya di masa Rasulullah Saw. <\/p>\n\n\n\n Ibnu Juraij mengatakan, telah diceritakan kepada kami bahwa pernah ada sejumlah kaum laki-laki membuat galian, dan mereka menjumpai sumber asap yang keluar darinya.<\/p>\n\n\n\n Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah. Khalaf ibnu Yasin Al-Kufi mengatakan bahwa ia melihat masjid orang-orang munafik yang disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur\u2019an, di dalamnya terdapat sebuah liang yang mengeluarkan asap. <\/p>\n\n\n\n Di masa sekarang tempat itu menjadi tempat pembuangan sampah. Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir rahimahullah.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Akidah dan perbuatan orang-orang yang berdiri di atas landasan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah demi mencari keridaan-Nya, tidaklah sama dengan orang yang mendirikannya atas dasar kemunafikan dan kekufuran. <\/p>\n\n\n\n Karena, sesungguhnya, pekerjaan orang yang bertakwa adalah lurus dan kuat di atas dasar yang kokoh, sedangkan pekerjaan orang-orang munafik bagaikan bangunan di tepi jurang yang hampir runtuh. <\/p>\n\n\n\n Ia lemah dan akan roboh bersama pemiliknya ke dalam neraka jahanam. Allah tidak akan memberi petunjuk ke jalan yang benar kepada orang-orang yang bersikeras menzalimi dirinya sendiri dengan kekufuran.<\/p>\n\n\n\n Surah At-Taubah Ayat 110 Terjemahan<\/strong>: Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0632\u064e\u0627\u0644\u064f \u0628\u064f\u0646\u0652\u064a\u064e\u0627\u0646\u064f\u0647\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u0628\u064e\u0646\u064e\u0648\u0652\u0627 \u0631\u0650\u064a\u0628\u064e\u0629\u064b <\/strong>(Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan) yakni keragu-raguan \u0641\u0650\u064a \u0642\u064f\u0644\u064f\u0648\u0628\u0650\u0647\u0650\u0645\u0652 \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652 \u062a\u064e\u0642\u064e\u0637\u0651\u064e\u0639\u064e<\/strong> (dalam hati mereka kecuali bila telah hancur) tercabik-cabik<\/p>\n\n\n\n \u0642\u064f\u0644\u064f\u0648\u0628\u064f\u0647\u064f\u0645\u0652 <\/strong>(hati mereka itu) lantaran mereka mati. \u0648\u064e\u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u0650\u064a\u0645\u064c <\/strong>(Dan Allah Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya \u062d\u064e\u0643\u0650\u064a\u0645\u064c <\/strong>(lagi Maha Bijaksana) dalam perlakuan-Nya terhadap makhluk-Nya.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: {\u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0632\u064e\u0627\u0644\u064f \u0628\u064f\u0646\u0652\u064a\u064e\u0627\u0646\u064f\u0647\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u0628\u064e\u0646\u064e\u0648\u0652\u0627 \u0631\u0650\u064a\u0628\u064e\u0629\u064b \u0641\u0650\u064a \u0642\u064f\u0644\u064f\u0648\u0628\u0650\u0647\u0650\u0645\u0652<\/strong>} Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka. Yakni menjadi keraguan dan kemunafikan dalam hati mereka disebabkan kekurangajaran mereka yang berani melakukan perbuatan jahat itu. <\/p>\n\n\n\n Hal tersebut meninggalkan kemunafikan dalam hati mereka. Sebagaimana para penyembah anak lembu di masa Nabi Musa, hati mereka dijadikan senang dengan penyembahan mereka terhadap anak lembu itu.<\/p>\n\n\n\n {\u0625\u0650\u0644\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652 \u062a\u064e\u0642\u064e\u0637\u0651\u064e\u0639\u064e \u0642\u064f\u0644\u064f\u0648\u0628\u064f\u0647\u064f\u0645\u0652<\/strong>} kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Yaitu dengan kematian mereka. Demikianlah menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, Zaid ibnu Aslam, As-Saddi, Habib ibnu Abu Sabit, Ad-Dahhak, Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, dan lain-lainnya dari kalangan ulama Salaf yang bukan hanya seorang.<\/p>\n\n\n\n {\u0648\u064e\u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u0650\u064a\u0645\u064c<\/strong>} Dan Allah Maha Mengetahui. Allah Maha Mengetahui semua amal perbuatan makhluk-Nya. {\u062d\u064e\u0643\u0650\u064a\u0645\u064c<\/strong>} lagi Mahabijaksana, dalam memberikan balasan terhadap perbuatan mereka, yang baik ataupun yang buruk.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Bangunan yang didirikan oleh orang-orang munafik ini akan selalu menjadi sumber kegoncangan dan ketakutan dalam hati mereka. <\/p>\n\n\n\n Hal ini tidak akan selesai sampai hati mereka tercabik-cabik dengan penyesalan dan tobat atau dengan kematian. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu dan Mahabijaksana dalam melakukan sesuatu dan dalam memberikan ganjaran.<\/p>\n\n\n\n Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah At-Taubah Ayat 109-110 berdasarkan Tafsir Jalalain<\/a>, Tafsir Ibnu Katsir<\/a> dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga bermanfaat dan semoga khazanah ilmu Al-Qur’an kita semakin bertambah. Amin<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org – Kandungan Surah At-Taubah Ayat 109-110 ini masih menyinggung tentang perbedaan Masjid yang dibangun oleh kaum Munafik dan orang-orang yang bertaqwa. Allah SWT menyebutkan dalam Firman-Nya bahwa tidaklah sama antara orang yang membangun bangunannya atas dasar takwa dan ridha Allah dengan orang yang membangun Masjid Dirar karena kekafirannya dan untuk memecah belah orang-orang mukmin […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":35786,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[9366],"yoast_head":"\n
\u0623\u064e\u0641\u064e\u0645\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0633\u0651\u064e\u0633\u064e \u0628\u064f\u0646\u0652\u064a\u064e\u0627\u0646\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649\u0670 \u062a\u064e\u0642\u0652\u0648\u064e\u0649\u0670 \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0631\u0650\u0636\u0652\u0648\u064e\u0627\u0646\u064d \u062e\u064e\u064a\u0652\u0631\u064c \u0623\u064e\u0645\u0652 \u0645\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0633\u0651\u064e\u0633\u064e \u0628\u064f\u0646\u0652\u064a\u064e\u0627\u0646\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649\u0670 \u0634\u064e\u0641\u064e\u0627 \u062c\u064f\u0631\u064f\u0641\u064d \u0647\u064e\u0627\u0631\u064d \u0641\u064e\u0627\u0646\u0652\u0647\u064e\u0627\u0631\u064e \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0641\u0650\u064a \u0646\u064e\u0627\u0631\u0650 \u062c\u064e\u0647\u064e\u0646\u0651\u064e\u0645\u064e \u06d7 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0647\u0652\u062f\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0642\u064e\u0648\u0652\u0645\u064e \u0627\u0644\u0638\u0651\u064e\u0627\u0644\u0650\u0645\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0632\u064e\u0627\u0644\u064f \u0628\u064f\u0646\u0652\u064a\u064e\u0627\u0646\u064f\u0647\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u0628\u064e\u0646\u064e\u0648\u0652\u0627 \u0631\u0650\u064a\u0628\u064e\u0629\u064b \u0641\u0650\u064a \u0642\u064f\u0644\u064f\u0648\u0628\u0650\u0647\u0650\u0645\u0652 \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652 \u062a\u064e\u0642\u064e\u0637\u0651\u064e\u0639\u064e \u0642\u064f\u0644\u064f\u0648\u0628\u064f\u0647\u064f\u0645\u0652 \u06d7 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u0650\u064a\u0645\u064c \u062d\u064e\u0643\u0650\u064a\u0645\u064c<\/strong><\/p>\n\n\n\n