Pecihitam.org –<\/strong> Dalam Surat Al-Baqarah ayat 190<\/a>, kita temukan kata sabilillah<\/em> yang dikaitkan dengan jihad fi sabilillah<\/em> dalam arti berperang di jalan Allah. Namun, perlu kita mengetahui apa saja sebab-sebab yang maupun tahapan dalam jihad dan perang<\/a> itu?<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada satu ayat pun dalam Al-Qur\u2019an atau satu peristiwa pun yang terjadi di awal sejarah Islam yang menunjukkan bahwa Islam disebarkan dengan kekuatan dan kekerasan. Atau, dengan kata lain tidak ada relevansi bahwa peperangan di dalam Islam dimaksudkan untuk mengggiring dan memaksa manusia masuk Islam. <\/p>\n\n\n\n

Sebab, peperangan semuanya hanya berkisar pada usaha melakukan tindakan defensive<\/em> (\u0641\u0627\u064e\u0639\u0650\u064a\u064c\u0651<\/strong>\u060c \u0645\u062f\u0627\u0641\u0639\u0629<\/strong>), berarti sikap bertahan (difaa\u2019iyun<\/em>) atau dengan kata lain melakukan perlindungan diri serangan dan permusuhan. Juga untuk melindungi dakwah dan membangun kemerdekaan beragama.<\/p>\n\n\n\n

Enam bulan setelah hijrah, Rasulullah SAW telah berhasil melakukan peneguhan (difaa\u2019iyun dan ta\u2019zizun<\/em>) atau dengan kata lain baginda telah berhasil melakukan konsolidasi internal<\/em> dan menyusun semua hal yang berhubungan dengannya. Maka, barulah Rasululllah SAW mempersiapkan masalah-masalah eksternal<\/em> dan peperangan yang mungkin akan segera mengancam.<\/p>\n\n\n\n

Tahapan Jihad<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Pada awalnya Allah SWT memerintahkan untuk menahan diri dan tidak melawan kepada kaum musyrikin. Tatkala posisi kaum muslimin telah kuat, musuh-musuh Islam sudah mulai mengganggu ummat islam, maka Allah mengizinkan mereka untuk berjihad namun tidak mewajibkannya. <\/p>\n\n\n\n

Allah berfirman, Surat Al-Hajj \u201cTelah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Setelah itu Allah mewajibkan kepada kaum muslimin untuk memerangi orang-orang yang memerangi mereka: Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 190: \u201cDan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Barulah setelah itu Allah ta\u2019ala mewajibkan memerangi kaum musyrikin sebagaimana telah disebutkan dalam Al Qur\u2019an surat At-Taubah ayat 36: \u201c\u2026 dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya,\u2026\u201d. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Para sejarawan mengatakan bahwa\nRasulullah SAW telah ikut dalam 27 peperangan dan langsung terjun dalam 9\nsembilan kali pertempuran. Rasulullah juga mengirimkan sekitar 60 ekspedisi\n(pengiriman) pasukan. Semua peperangan itu memiliki dampak yang mengandung\nbanyak hikmah dalam sejarah Islam.<\/p>\n\n\n\n

Dari uraian di atas dapatlah kita maklumi tahap-tahap jihad fi sabilillah<\/em> (peperangan) dalam Islam. Apakah jihad dalam gambaran yang demikian, umat Islam sedunia di mana saja mereka berada, dapatkah mengambil hikmah dari pada jihad fi sabilillah<\/em> itu? <\/p>\n\n\n\n

Sebagai suatu contoh kenyataan\ndalam bulan Maret tahun 2008 telah terjadi\npenayangan film Fitna <\/em>(fitnah). Film ini adalah film yang mengisahkan\nanti Qur’an yang telah beredar di sebuah situs dari Belanda yang memicu\nkontroversi dan perdebatan di sana-sini termasuk negeri Belanda yang telah memproduksinya.\n<\/p>\n\n\n\n

Meskipun film ini berdurasi hanya 15 menit saja, namun film itu telah dibuat oleh salah seorang anggota parlemen Belanda yang bernama Geert Wilders. <\/em>Di mana ia menggambarkan bahwa Islam <\/em>dan Al-Qur\u2019an merupakan faktor berbahaya yang merusak kebebasan di  Belanda pada khususnya. <\/p>\n\n\n\n

Dalam film itu menggambarkan\nseorang ulama mengutip sebagian ayat Qur\u2019an untuk djadikan alasan kekerasan dan\nkemudian pembuat film ini menggambarkan contohnya seperti serangan 11 September\ndi USA pada menara WTC pada tahun 2003 di Amerika. <\/p>\n\n\n\n

Sehingga sebuah surat terbuka yang\nditerbitkan oleh Koran De Volksvrant<\/em> pada 8 Agustus 2007 menyebutkan\nbahwa isi Al-Qur\u2019an tak jauh bedanya dengan tulisan Adolf Hitler dan lain-lain,\nyang mengandung kekerasan-kekerasan.      <\/p>\n\n\n\n

Anggota parlemen Belanda itu\nmenganjurkan agar seluruh muslim di Belanda baiknya merobek separuh dari\nAl-Qur\u2019an jika ingin tetap tinggal di negeri itu. Setelah pembuatan dan\npernyataan ini dikeluarkan oleh anggota parlemen ini, reaksi keras pun\nberdatangan dari sejumlah negara muslim seperti Tunisia, Maroko, Arab Saudi,\ndan lain-lain. <\/p>\n\n\n\n

Muslim di Belanda memilih diam karena serba salah, akan tetapi\nmereka sedikit terobati, sebab sikap pemerintah Belanda terhadap film tersebut\njuga sangat tidak menyetujui karena telah menyamakan Islam dengan kekerasan. <\/p>\n\n\n\n

Sikap pemerintah Belanda ini\npatut dipuji, meskipun film ini tidak dibredel, ini karena konstitusi mereka\nmelarang keras penyensoran. Akan tetapi pemerintahnya tidak setuju dengan\npembuat film tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Bahkan pemerintah Belanda mengatakan\ntidak membawa manfaat film ini kecuali hanya untuk menyinggung perasaan. Karena\ndi negeri Belanda kebebasan berekspresi (pengungkapan) yang menjadi bagian dari\nhak azasi manusia sangat kental. <\/p>\n\n\n\n

Padahal kalau kita pikirkan\npemerintah Belanda harus dapat membedakan antara kebebasan berekspresi dengan\nhak rakyatnya untuk menghujat dan menghina, sebab pada Negara demokratis yang\nterbuka pun tidak ada kebebasan absolute. <\/p>\n\n\n\n

Apa yang telah kita ungkapkan\ndari ayat-ayat Al Qur\u2019an di atas beserta pemahamannya dan sedikit ulasan berita\npemutaran film kontrovesial dari negeri Belanda, tentunya kita sebagai ummat Islam\nharus bersikap dengan kepala tegak dan kita harus memahami tentang apa yang\ntelah dibuat oleh kaum musyrikin terhadap Islam di Negara-negara Eropa adalah,\nsuatu bentuk kefrustasian mereka terhadap perkembangan agama Islam saat ini di Eropa.\n<\/p>\n\n\n\n

Di mana perkembangan ini tidak akan bisa diterima oleh\norang-orang musyrikin sehingga mereka akan selalu mempropaganda ummat dunia\nbahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kekerasan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan ini kita juga harus lebih\nbersemangat untuk lebih mendalami ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang bersifat\nkeduniaan sehingga suatu saat nanti kita bisa mengkombinasikan kedua ilmu\ntersebut demi menghadapi ujian-ujian lain yang timbul lagi dari kaum-kaum\nmusyrikin untuk menyerang Islam dengan berbagai cara. <\/p>\n\n\n\n

Tekad dan do\u2019a kepada Allah agar ummat Islam pada khususnya dan\nummat manusia pada umumnya memberikan perhatian yang penuh pada pembangunan\ndunia dengan aman, damai, dan berperi kemanusiaan yang adil dan beradab. <\/p>\n\n\n\n

Inilah hakikat tujuan dari pada\nfirman Allah SWT dalam surat 34 Saba, ayat 15 Makiyyah  \u201c(bumimu) adalah bumi yang baik dan (Tuhanmu)\nadalah Tuhan yang Maha Pengampun”.<\/em> <\/p>\n\n\n\n

Mudah-mudahan demikianlah\nhendaknya. Ummat Islam di seluruh dunia harus tetap berjuang dalam arti yang\nluas untuk menegakkan kalimat Allah yang Maha Suci di mana saja dan kapan saja\nmenurut kemampuan masing-masing. Insya Allah.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Dalam Surat Al-Baqarah ayat 190, kita temukan kata sabilillah yang dikaitkan dengan jihad fi sabilillah dalam arti berperang di jalan Allah. Namun, perlu kita mengetahui apa saja sebab-sebab yang maupun tahapan dalam jihad dan perang itu? Tidak ada satu ayat pun dalam Al-Qur\u2019an atau satu peristiwa pun yang terjadi di awal sejarah Islam […]<\/p>\n","protected":false},"author":33,"featured_media":36552,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[4816],"yoast_head":"\n