Pecihitam.org – <\/strong>Anak-anak selalu mengaktualisasikan dirinya tahap demi tahap seiring dengan perkembangan kepribadiannya. Kadang anak melakukan kesalahan ketika meniru suatu adegan yang dilakukan orang tuanya. Maka sebagai orang tua yang hebat dan baik, seyogyanya kita jangan memarahi anak ketika di masa-masa mereka berekspolarasi seperti itu.<\/p>\n\n\n\n Ketika mereka belajar berjalan, pasti ada kalanya ia terjatuh. Ketika belajar di sekolah, ia pasti melakukan kesalahan-kesalahan lainnya. Ketika membantu pekerjaan kita, ia pun tak bisa melakukannya secara sempurna. <\/p>\n\n\n\n Janganlah cemas jika kita menghadapi hal ini. Anak-anak kita sedang memasuki tahapan istimewa yang dinamai belajar, yaitu cikal bakal menuju pintar. <\/p>\n\n\n\n Ingatlah, bukankah waktu kita kecil juga mengalami hal yang sama dan ibu kita memperlakukan dengan sabar?. Kadang dari bibir kita begitu saja meluncurkan kata-kata kasar kepada anak-anak. Marah-marah kepada mereka disertai ekspresi yang menakutkan. Sesungguhnya sikap seperti ini dilarang dalam Islam.<\/p>\n\n\n\n Rasulullah saw. tidak pernah marah terhadap anak-anak jika melihat mereka melakukan kekeliruan. Rasulullah saw. membetulkan kesalahan orang lain dengan cara memberi teladan secara langsung.<\/p>\n\n\n\n Dengan cara begitu Rasulullah saw. telah menghapus kesalahan sampai ke akar-akarnya, dan itulah yang harus dicontoh oleh para pendidik atau orang tua.<\/p>\n\n\n\n Kita wajib meneladani sikap Rasulullah tersebut. Jika kita menegur dengan kata-kata yang kasar, anak-anak akan merasa takut. Otomatis, ia tidak akan menyukai kita. <\/p>\n\n\n\n Ia kan membenahi kesalahannya karena malas berusan dengan kita, akibatnya ia melakukannya dengan tidak ikhlas.<\/p>\n\n\n\n Jika kita menegurnya dengan lembut, anak-anak pun akan segera memperbaikinya dengan senang hati. Dengan begitu, ia menjadi dekat bahkan akrab dengan kita. Ia pun akan memperbaiki kesalahannya dengan senang hati.<\/p>\n\n\n\n