Pecihitam.org<\/strong> \u2013 Salah satu penyebab kemerosotan ekonomi Indonesia bukanlah pada perseorangan saja, melainkan tindakan kezaliman secara global dan legal.<\/p>\n\n\n\n

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul\nUlama KH Said Aqil Siroj saat memberikan sambutan pada peresmian Sekolah Tinggi\nIlmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIENU) Arridho, Cilodong, Depok, Jawa Barat,\nJumat, 26 Juli 2019.<\/p>\n\n\n\n

Dalam sambutannya, KH Said Aqil mengatakan, kesalahan\nkemerosotan ekonomi tak hanya bisa disalahkan ke salah satu pihak saja,\ntermasuk pemerintah.<\/p>\n\n\n\n

\u201cKesalahan bukan pada salah satu pihak. Tetapi karena adanya\nkapitalis global. Adanya kezaliman legal, monopoli global, general tarif\ntrading, monopoli hegemoni. Kita punya komoditi tapi bukan kita tentukan harga.\nMenindas ekonomi negara-negara ketiga,\u201d ujar KH Said.<\/p>\n\n\n\n

\u201cKebijakan global yang menzalimi seperti Agreement Tarif and\nTrading,\u201d terangnya.<\/p>\n\n\n\n

Ketika ditanya tekait solusi dari persoalan tersebut, ia\nmenegaskan bahwa masing-masing negara harus melawan hegemoni. Menurutnya,\nkonglomerat harus menjadikan mitra bagi kelas menengah bukan menjadi \u2018jongos\u2019.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSebagai negara besar, kita tidak anti Amerika. Tapi, seharusnya Amerika jadikan mitra negara ketiga, bukan jongos. Sama misalnya, di Indonesia konglomerat bermitra dengan pengusaha menengah. Begitu juga pengusaha menengah bantu pengusaha kecil yang nantinya melibatkan pekerja dan kuli dalam usahanya,\u201d ungkapnya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pernyataannya tersebut, dirinya menegaskan tidak\nmelawan konglomerat, melainkan harus ada pemerataan ekonomi di tengah-tengah\nmasyarakat.<\/p>\n\n\n\n

KH Said menilai dari kebijakan ekonomi sampai dengan 14\npaket kebijakan ekonomi belum menyentuh kepentingan rakyat. <\/p>\n\n\n\n

\u201cBelum terasa manfaatnya, kebijakan ekonomi 14 kali Pak\nDarmin itu,\u201d ujarnya. <\/p>\n\n\n\n

Terkait ekonomi, Ketua STEINU Arridho Depok Fathuri Wahmad pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa pemerintah telah melahirkan masterplan Ekonomi Syariah. <\/p>\n\n\n\n

Untuk itu, kata dia, tantangan harus disambut melalui SDM yang unggul.<\/p>\n\n\n\n

\u201cDi tengah persaingan global ini, saatnya kita terus berupaya melahirkan SDM unggul dan kompetitif di bidang ekonomi syariah,\u201d ujar Fathuri.<\/p>\n\n\n\n

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut jajaran Pengurus PCNU Kota Depok beserta badan otonom, Kepala Kanwil Kemenag Jabar H Bukhori yang sekaligus ketua Yayasan Pembangunan Arridho, ratusan siswa, mahasiswa, dan warga Nahdliyin se-Kota Depok.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org \u2013 Salah satu penyebab kemerosotan ekonomi Indonesia bukanlah pada perseorangan saja, melainkan tindakan kezaliman secara global dan legal. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj saat memberikan sambutan pada peresmian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIENU) Arridho, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat, 26 Juli 2019. Dalam sambutannya, […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":3662,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[2289,540,2269],"yoast_head":"\n