Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":37669,"date":"2020-02-06T19:10:00","date_gmt":"2020-02-06T12:10:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=37669"},"modified":"2020-02-07T10:09:15","modified_gmt":"2020-02-07T03:09:15","slug":"pakaian-sholat-terdapat-bangkai","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pakaian-sholat-terdapat-bangkai\/","title":{"rendered":"Batalkah Jika Sajadah atau Pakaian Sholat Terdapat Bangkai Serangga? Begini Penjelasannya"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org- <\/strong>Seperti yang telah kita ketahui, sholat haruslah dilakukan dalam keadaan suci, namun bagaimana hukumnya jika pakaian sholat terdapat bangkai, semisal serangga laron atau yang sejenis dengannya? Batalkah sholat kita jika menemukan bangkai tersebut?<\/p>\n\n\n\n
Sebelum menjawab kegelisahan tersebut, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa secara umum najis terbagi menjadi empat kategori. Abdullah bin Hijazi bin Ibrahim al-Azhari dalam kitab Hasyiyah asy-Syarqawi, menjelaskan tentang pembagian najis ini: <\/p>\n\n\n\n
Pertama<\/em><\/strong>, najis yang tidak dima\u2019fu atau tidak ditoleansi secara mutlak. <\/p>\n\n\n\n
Kedua<\/em><\/strong>, najis yang dima\u2019fu secara mutlak, najis ini berupa najis yang tidak bisa dilihat oleh pandangan mata. <\/p>\n\n\n\n
Ketiga<\/em><\/strong>, najis yang dima\u2019fu ketika menempel di badan, tapi tidak dima\u2019fu ketika terdapat di air. Najis ini misalnya seperti darah sedikit yang keluar karena bekas luka ringan atau digigit nyamuk, dan juga bekas istinja\u2019, maka najis tersebut dima\u2019fu ketika terdapat di badan dan pakaian yang sejajar dengan tempat keluarnya najis tersebut. Akan tetapi, Ibnu Hajar berpendapat bahwa, najis tersebut tidak dima\u2019fu. <\/p>\n\n\n\n
Keempat<\/em><\/strong>, najis yang dima\u2019fu ketika berada di air, tapi tidak di pakaian. Najis ini berupa bangkai hewan yang ketika dipotong bagian tubuhnya tidak memiliki darah yang mengalir, sehingga ketika bangkai hewan ini menempel dipakaian seseorang saat shalat, maka shalatnya menjadi batal<\/p>\n\n\n\n
Berlandaskan pada keterangan di atas, dapat dipahami bahwa bangkai serangga sejenis laron serta bangkai hewan serangga yang lain termasuk dalam kategori najis yang keempat, yaitu najis yang dima\u2019fu ketika berada di air, tapi tidak dima\u2019fu ketika berada di anggota badan dan pakaian yang digunakan seseorang untuk melaksanakan sholat. <\/p>\n\n\n\n
Sehingga wajib bagi seseorang sebelum shalat mengetahui adanya bangkai serangga yang hinggap di pakaian atau tubuh orang tersebut, untuk menghilangkan bangkai tersebut serta menyucikan dengan air pakaian dan tubuhnya yang terkena serangga tersebut, agar dapat kembali dihukumi suci. Apabila hal tersebut tidak dilaksanakan, maka shalat yang dilakukan menjadi tidak sah alias batal. <\/p>\n\n\n\n
Akan tetapi berbeda lagi hukumnya jika orang tersebut tidak mengetahui atau lupa terhadap wujudnya bangkai serangga yang menempel pada pakaiannya, kemudian pakaian tersebut dia pakai untuk shalat, setelah shalat selesai, ia baru mengetahui akan keberadaan bangkai serangga yang hinggap di pakaiannya. <\/p>\n\n\n\n