Perkembangan Thariqah Naqsyabandiyyah pertama kali adalah di daerah Asia Tengah. Ketika thariqat ini dipimpin oleh Syekh Nashiiruddin \u2018Ubaidillah al-Ahraar as-Samarqandi (1404 \u2013 1490 M). Hampir seluruh wilayah Asia Tengah dikuasai oleh thariqat Naqsyabandiyyah, bahkan meluas sampai ke Turki dan India.<\/p>\n\n\n\n

Masuknya thariqat Naqsyabandiyyah ke\nIndia terjadi pada masa pemerintahan Babur (w 1530 M). Babur adalah pendiri\nkerajaan Mogul. Namun perkembangan yang berarti dari thariqat ini baru terjadi\nketika Muhammad Baaqi Billah (w 1603) bermukim di\nDelhi.<\/p>\n\n\n\n

Thariqah Naqsyabandiyyah mulai menyebar pula ke wilayah Suriah dan Anatolia pada abad ke-17. Tokoh yang menyebarkannya ialah Murad bin Ali Bukhari (w 1132 H \/ 1720 M).<\/p>\n\n\n\n

Sementara\nitu, thariqat Naqsyabandiyyah di Makkah disebarkan oleh Taajuddin bin Zakaria\n(w 1050 H \/ 1640 M), salah seorang murid Baaqi Billah di India. Ia membai\u2019ah\nAhmad Abul Wafa bin Ujail (w 1664) yang kemudian menjadi khalifah thariqat\nNaqsyabandiyyah di Yaman. <\/p>\n\n\n\n

Kekhalifahan\nAhmad Abul Wafa diteruskan oleh putranya Abu Zain Musa Abdul Baaqi (w. 1663 M).\nKedua khalifah inilah yang membai\u2019ah Ahmad bin Muhammad Dimyathi (w\n1127H\/1715M) menjadi khalifah thariqat Naqsyabandiyyah, yang akhirnya menyebarkan thariqat ini di Mesir.<\/p>\n\n\n\n

Thariqat\nini selanjutnya  tersebar pula ke\nberbagai penjuru dunia Islam, dan diikuti oleh banyak pengikut. Di Indonesia\npenyebaran thariqat ini terutama terjadi pada abad ke-19 M, masuk melalui\npelajar-pelajar Indonesia yang belajar di Makkah, atau melalui jama\u2019ah haji\nyang pulang ke Indonesia. Pada abad ke-19 di Makkah terdapat sebuah pusat\nthariqat Naqsyabandiyyah, dibawah pimpinan Syekh Sulaiman Efendi. Markas\nthariqat Naqsyabandiyyah ini terletak di kaki gunung Abu Qubais (Jabal Abi\nQubais).<\/p>\n\n\n\n

Perkembangan thariqat Naqsyabandiyyah\nselanjutnya di Indonesia berkembang dalam bentuknya sendiri, sehingga dikenal\nadanya dua versi thariqat ini, dan keduanya tidak bertentangan pada prinsip.\nYaitu thariqat Naqsyabandiyyah Khaalidiyah dan thariqat Naqsyaban- diyyah\nMuzhariyah.<\/p>\n\n\n\n

Thariqat Naqsyabandiyyah Khaalidiyah\nbersumber dari Syekh Ismail al-Khaalidy di Minangkabau Sumatra Barat.\nPenyebarannya dilakukan mulai dari daerah asalnya, Simabur (Batusangkar,\nSumatra Barat) dengan system penyebaran melalui pengembaraan yang berpindah-pindah\ndari satu tempat ke tempat lain.<\/p>\n\n\n\n

Dari Simabur thariqaat ini disebarkan\nke Riau, kemudian diteruskan ke kerajaan Langkat dan Deli, selanjutnya ke Johor\nMalaysia.  <\/p>\n\n\n\n

Adapun thariqat Naqsyabandiyyah\nMuzhariyah bersumber dari Sayid Muhammad Shaleh az-Zawaawy. Kedua orang Syekh\nini hidup sezaman.<\/p>\n\n\n\n

Penyebaran thariqat Naqsyabandiyyah\ndari Syekh az-Zawawi lebih luas dan menyentuh dunia internasional. Muridnya\nsangat banyak, antara lain Syek Abdul Murad Khazany (Turki) yang darinya lahir ulama-ulama thariqat Naqsyabandiyyah lain.<\/p>\n\n\n\n

Adapun perkembangan thariqat Naqsyabandiyyah\ndi Sumatra, pada umumnya, adalah menurut versi Syekh Isma\u2019il al-Khaalidy\nMinangkabau dan seterusnya  hingga sampai\nkepada Syekh Abdul Ghani Kampar, Bangkinang Riau, dan kemudian diturunkan\nkepada Syekh Muhammad Waly al-Khaalidy ( 1917 M \u2013 20 Maret 1961 M \/ 11 Syawwal\n1381 H) dari Aceh. <\/p>\n\n\n\n

Di daerah Aceh sangat berkembang\nthariqat Naqsyabandiyyah di bawah pimpinan Syekh Muhammad Waly al-Khaalidy. <\/p>\n\n\n\n

Kemudian\nthariqat Naqsyabandiyyah di Aceh dikembangkan oleh putranya tertua, Al-Mursyid.\nProf. DR. H. Tgk.\nMuhibbuddin Muhammad Waly, selaku mursyid pertama yang irsyadnya diberikan langsung oleh guru ayahnya\nSyekh Haji Abdul Ghani Kampar, juga beserta putranya Syekh H. Idrus. <\/p>\n\n\n\n

Prof. DR. H. Tgk.\nMuhibbuddin Muhammad Waly dan Syekh H. Idrus mendapatkan ijazah tersebut, dengan disaksikan oleh Syekh\nMuhammad Waly al-Khaalidy sendiri di\nSurau desa Batu Bersurat, kabupaten Kampar pada tahun 1960 M.<\/p>\n\n\n\n

Demikianlah sejarah Thariqat <\/strong>Naqsyabandiyyah hingga sampai ke Indonesia. di Indonesia banyak pengamal Thariqat <\/strong>ini, maka perlu ada tulisan-tulisan tentang sejarah Thariqat <\/strong>Naqsyabandiyyah agar sejarah Thariqat Naqsyabandiyyah ini tidak kabur. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Thariqah Naqsyabandiyyah didirikan oleh Muhammad Al-Uwais an-Naqsyabandy. Beliau seorang tokoh sufi yang terkenal dan memiliki banyak pengikut di berbagai pelosok dunia Islam. Ia mendapat gelar \u201cSyah\u201d, yang menunjukkan posisinya yang penting sebagai pemimpin spiritual. Ia merupakan seorang tokoh yang sangat pandai melukiskan kehidupan yang ghaib-ghaib kepada para pengikutnya, sehingga ia dikenal dengan nama […]<\/p>\n","protected":false},"author":33,"featured_media":38116,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[9778],"yoast_head":"\n