Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":37833,"date":"2020-02-09T10:41:12","date_gmt":"2020-02-09T03:41:12","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=37833"},"modified":"2020-02-09T10:41:13","modified_gmt":"2020-02-09T03:41:13","slug":"menyikapi-hari-valentine-dalam-islam-haruskah-selalu-haram","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/menyikapi-hari-valentine-dalam-islam-haruskah-selalu-haram\/","title":{"rendered":"Menyikapi Hari Valentine dalam Islam, Haruskah Selalu Haram?"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Hari valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari yang memiliki sejarah panjang. Perayaan Valentine ini memang tidak ada dalam syariat islam karena memang hari yang berhubungan dengan umat nasrani <\/p>\n\n\n\n

Valentine sendiri diambil dari nama salah satu pendeta yang namanya adalah Santo Valentinus. Dia adalah seorang pendeta yang kala itu berani menolak larangan pernikahan dan pertunangan sebagai kebijakan Kaisar Romawi Claudius.<\/p>\n\n\n\n

Sebab dari pelarangan tersebut ialah ketika masa dimana perang sedang berlangsung dan pemerintah membutuhkan banyak prajurit. Kemudian begitu sulit merekrut pemuda untuk dijadikan prajurit perang. Sang kaisar juga beranggapan bahwa kesulitan ini dikarenakan keengganan mereka untuk meninggalkan Istri, kekasih serta keluarganya.<\/p>\n\n\n\n

Oleh karena itu kemudian kaisar mengeluarkan peraturan dimana larangan untuk menikah. Karena pernikahan dianggap sebagai salah satu faktor penghambat politik Romawi. Pendeta Santo Valentinus menolak peraturan tersebut dan akhirnya kaisar menjatuhkan hukuman kepadanya karena berani menentang kaisar. Hukuman yang diberikan adalah dihumum mati, dan hukuman tersebut dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 270 M. <\/p>\n\n\n\n

Sehingga para umat nasrani mengabadikan momen tersebut dengan menjadikan tanggal 14 februari sebagai hari kasih sayang untuk mengenang pendeta Santo Valentinus. Hanya saja semakin majunya dan berkembangnya zaman sekat perayaan dalam Valentine itu runtuh sehingga menjadikan momen tersebut sebagai momen bersama, begitupun yang dilakukan oleh pemuda-pemudi Islam, dimana mereka juga ikut merayakannya<\/mark>. <\/p>\n\n\n\n

Sedngkan praktek di masyarakat justru mereka yang merayakan Valentine dengan berbagai tradisi itu tidak berhubungan dengan agama sama sekali. Bahkan mmereka jarang yang mengetahui bahwa valentine berhubungan dengan nasrani.<\/p>\n\n\n\n

Mereka salah kaprah dalam mengartikannya. Dimana mereka mentradisikan valentine yang malah berujung dengan kemaksiatan yang malah menjurus pada hukum haram.<\/p>\n\n\n\n

Mengapa haram karena mereka mengungkapkan kasih sayang ditempat yang sepi, secara langsung mereka melakukan khalwat atau berduaan. Atau mengganggu ketertiban umum, dan yang sering terjadi ialah menghamburkan dan memubadzirkan uang untuk hal yang tidak bermanfaat. Sungguh semua itu tidak diajarkan dalam agama Islam. <\/p>\n\n\n\n

Dalam Bughyatul Musytarsyidin dengan jelas diterangkan bahwa:<\/p>\n\n\n\n