Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":38286,"date":"2020-02-10T05:16:46","date_gmt":"2020-02-09T22:16:46","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=38286"},"modified":"2020-02-09T22:40:21","modified_gmt":"2020-02-09T15:40:21","slug":"pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/","title":{"rendered":"Pesantren dan Masa Depan Moderasi Beragama di Indonesia"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Pesantren merupakan lembaga pendidikan paling tua di Indonesia. Pesantren sudah berdiri sejak sebelum Indonesia merdeka. Ada yang menyebutkan bahwa pesantren sudah berdiri sejak masa awal masuknya Islam dengan wali songo sebagai penggagasnya.<\/p>\n\n\n\n

Ada informasi lain yang menjelaskan bahwa pesantren tertua adalah pesantren yang didirikan oleh Kiai Hasan Besari di Ponorogo yang didirikan sejak paruh pertama abad ke 18 Masehi. Dari sekian informasi sejarah tersebut, tak dapat dipungkiri bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia<\/p>\n\n\n\n

Selain menyandang gelar sebagai pendidikan tertua di Indonesia,\npesantren juga memiliki kontribusi besar terhadap masyarakat yang hidup di\nwilayah yang disebut sebagai negara Indonesia saat ini. Pada masa awal\nperkembangannya, pesantren memiliki peran mengembangkan literasi dengan\nmemperkenalkan aksara Arab ke dalam masyarakat Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, pesantren\nmemiliki kontribusi besar yang turut memerdekakan Indonesia dari penjajahan\nJepang dan Belanda. Melalui fatwa resolusi jihad KH. Hasyim Asy\u2019ari, berhasil\nmemobilisasi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari rampasan\ntentara Sekutu yang diboncengi NICA.<\/p>\n\n\n\n

Selain peran-peran perjuangan kemerdekaan, pesantren juga memiliki\nperan dalam mengembangkan diskursus Islam moderat. Dengan wawasan keislaman\nyang tidak ekstrem tersebut, sangat layak pesantren disebut sebagai pelopor\ndari moderasi beragama di Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Pada tulisan ini, kita akan menelisik perihal status kelayakan\npesantren sebagai pelopor moderasi beragama di Indonesia. Kelayakan pesantren\nsebagai role model moderasi beragama ini bisa kita tarik dari beberapa aspek\nyang menurut acuan konsep moderasi beragama Kementerian Agama RI.<\/p>\n\n\n\n

Aspek pertama adalah komitmen kebangsaan. Sepertinya terkait dengan\npersoalan komitmen kebangsaan ini, pesantren sudah tak ada masalah. Dalam\npemahaman kalangan pesantren, bentuk negara Pancasila sebagaimana negara\nIndonesia saat ini merupakan bentuk final dalam bernegara.<\/p>\n\n\n\n

Kalangan pesantren berkomitmen sepenuhnya dengan Pancasila sebagai\nkonstitusinya. Pesantren bahkan menjadikan nasionalisme sebagai bagian dari\niman. Kredo demikian itu terdapat pada dalil populer dari kalangan pesantren\nbahwa \u201cHubbul wathan minal iman<\/em>\u201d, yang artinya mencintai bangsa adalah\nsebagian dari iman.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, aspek kedua dalam moderasi beragama adalah toleransi.\nKarena kalangan pesantren dalam kehidupan bernegara menggunakan konstitusi\nPancasila. Maka sudah dengan secara otomatis tidak mempersoalkan kembali\nperbedaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Semua pihak memiliki kedudukan\nyang sama di hadapan hukum nasional.<\/p>\n\n\n\n

Bahkan, saat ini kalangan pesantren merupakan salah satu eksponen\nbangsa yang paling terdepan dalam menyuarakan kampanye-kampanye toleransi dalam\nmasyarakat Indonesia. Ada sebagian pengamat yang menyebut bahwa pesantren\nmerupakan salah satu benih penting bagi masa depan toleransi di Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, aspek ketiga moderasi beragama adalah anti kekerasan.\nTerkait dengan persoalan ini, sejarah perkembangan pesantren menunjukkan bahwa\npesantren dalam mengembangkan dakwahnya di Indonesia tak pernah melalui jalur\npemaksaan dan kekerasan. Pesantren dalam menyebarkan dakwah Islam selalu\nmelalui jalur persuasif tanpa kekerasan.<\/p>\n\n\n\n

Komitmen dakwah yang anti kekerasan tersebut sampai saat ini terus\nmasih dilestarikan oleh kalangan pesantren. Kalangan pesantren tak pernah\nterlibat dalam kasus kekerasan antar agama yang terjadi di Indonesia saat ini.\nPesantren tidak pernah melakukan sweping saat bulan Ramadhan dan melakukan\nkekerasan terhadap minoritas.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, aspek terakhir dari moderasi beragama adalah akomodatif\nterhadap kearifan lokal. Terkait dengan aspek terakhir ini, pesantren sudah\ntidak perlu diragukan lagi. Dari awal penyebaran dakwah keislamannya, pesantren\nsudah menggunakan kearifan lokal . Misalnya, Sunan Kalijaga dengan menggunakan\nwayang sebagai medium dakwahnya.<\/p>\n\n\n\n

Demikianlah fakta bahwa pesantren menjadi aktor penting dalam mengembangkan moderasi beragama di Indonesia. Selama pesantren masih terus berkembang, maka kita tak perlu mengkhawatirkan masa depan moderasi beragama di Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Walaupun banyak kaum ekstremis yang melakukan kekerasan dan Intoleransi, namun selama masih ada puluhan ribu pesantren yang menggerakkan moderasi beragama, masalah ekstremisme tak perlu terlalu dikhawatirkan. Wallahua\u2019lam.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Pesantren merupakan lembaga pendidikan paling tua di Indonesia. Pesantren sudah berdiri sejak sebelum Indonesia merdeka. Ada yang menyebutkan bahwa pesantren sudah berdiri sejak masa awal masuknya Islam dengan wali songo sebagai penggagasnya. Ada informasi lain yang menjelaskan bahwa pesantren tertua adalah pesantren yang didirikan oleh Kiai Hasan Besari di Ponorogo yang didirikan sejak […]<\/p>\n","protected":false},"author":47,"featured_media":38322,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8],"tags":[9844,1372],"yoast_head":"\nPesantren dan Masa Depan Moderasi Beragama di Indonesia - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Walaupun banyak kaum ekstremis yang melakukan kekerasan dan Intoleransi, namun selama masih ada puluhan ribu pesantren yang menggerakkan moderasi beragama\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Pesantren dan Masa Depan Moderasi Beragama di Indonesia - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Walaupun banyak kaum ekstremis yang melakukan kekerasan dan Intoleransi, namun selama masih ada puluhan ribu pesantren yang menggerakkan moderasi beragama\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-02-09T22:16:46+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-02-09T15:40:21+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Pesantren-kediri-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"M. Fakhru Riza\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"M. Fakhru Riza\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/\"},\"author\":{\"name\":\"M. Fakhru Riza\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3\"},\"headline\":\"Pesantren dan Masa Depan Moderasi Beragama di Indonesia\",\"datePublished\":\"2020-02-09T22:16:46+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-09T15:40:21+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/\"},\"wordCount\":573,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Pesantren-kediri-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"moderasi beragama\",\"pesantren\"],\"articleSection\":[\"Opini\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/\",\"name\":\"Pesantren dan Masa Depan Moderasi Beragama di Indonesia - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Pesantren-kediri-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-02-09T22:16:46+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-09T15:40:21+00:00\",\"description\":\"Walaupun banyak kaum ekstremis yang melakukan kekerasan dan Intoleransi, namun selama masih ada puluhan ribu pesantren yang menggerakkan moderasi beragama\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Pesantren-kediri-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Pesantren-kediri-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Pesantren kediri\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Pesantren dan Masa Depan Moderasi Beragama di Indonesia\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3\",\"name\":\"M. Fakhru Riza\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g\",\"caption\":\"M. Fakhru Riza\"},\"description\":\"Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rizafakhru\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Pesantren dan Masa Depan Moderasi Beragama di Indonesia - Pecihitam.org","description":"Walaupun banyak kaum ekstremis yang melakukan kekerasan dan Intoleransi, namun selama masih ada puluhan ribu pesantren yang menggerakkan moderasi beragama","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Pesantren dan Masa Depan Moderasi Beragama di Indonesia - Pecihitam.org","og_description":"Walaupun banyak kaum ekstremis yang melakukan kekerasan dan Intoleransi, namun selama masih ada puluhan ribu pesantren yang menggerakkan moderasi beragama","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-02-09T22:16:46+00:00","article_modified_time":"2020-02-09T15:40:21+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Pesantren-kediri-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"M. Fakhru Riza","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"M. Fakhru Riza","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/"},"author":{"name":"M. Fakhru Riza","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3"},"headline":"Pesantren dan Masa Depan Moderasi Beragama di Indonesia","datePublished":"2020-02-09T22:16:46+00:00","dateModified":"2020-02-09T15:40:21+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/"},"wordCount":573,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Pesantren-kediri-scaled.jpg","keywords":["moderasi beragama","pesantren"],"articleSection":["Opini"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/","name":"Pesantren dan Masa Depan Moderasi Beragama di Indonesia - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Pesantren-kediri-scaled.jpg","datePublished":"2020-02-09T22:16:46+00:00","dateModified":"2020-02-09T15:40:21+00:00","description":"Walaupun banyak kaum ekstremis yang melakukan kekerasan dan Intoleransi, namun selama masih ada puluhan ribu pesantren yang menggerakkan moderasi beragama","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Pesantren-kediri-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Pesantren-kediri-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Pesantren kediri"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/pesantren-dan-masa-depan-moderasi-beragama-di-indonesia\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Pesantren dan Masa Depan Moderasi Beragama di Indonesia"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3","name":"M. Fakhru Riza","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g","caption":"M. Fakhru Riza"},"description":"Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rizafakhru\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/38286"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/47"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=38286"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/38286\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/38322"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=38286"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=38286"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=38286"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}