Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":38405,"date":"2020-02-11T06:30:00","date_gmt":"2020-02-10T23:30:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=38405"},"modified":"2020-02-10T20:04:36","modified_gmt":"2020-02-10T13:04:36","slug":"ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/","title":{"rendered":"Ketika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Raden Ngabehi Ronggowarsito, penyair terakhir tanah Jawa ini dikenal luas sebagai seorang penyair yang meramalkan perihal adanya \u201czaman edan\u201d, sebuah zaman kegilaan dengan ditandai hilangnya moralitas masyarakat dan bobroknya moralitas penguasa. Ramalan zaman gila tersebut dituliskan oleh sang penyair tersebut dalam Serat Kalatidha.<\/p>\n\n\n\n

Ronggowarsito berasal dari keluarga bangsawan Keraton Surakarta<\/a>. Sosok yang lahir dari keluarga bangsawan dan sekaligus kemudian hari terkenal sebagai penyair besar Jawa ini rupanya pernah menjadi santri pesantren semasa mudanya.<\/p>\n\n\n\n

Ronggowarsito nyantri di Pesantren Gebang Tinantar yang diasuh oleh tokoh besar penyebar Islam di wilayah sekitaran Gunung Lawu, yakni Kiai Hasan Besari<\/a>. Pesantren Gebang Tinantar berlokasi di desa Tegalsari, kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pada masa keemasannya, pesantren ini memiliki santri sampai lebih dari 10 ribu.<\/p>\n\n\n\n

Ronggowarsito\ndengan didampingi oleh seorang abdi dalem keraton, disuruh oleh keluarganya\nuntuk belajar agama Islam ke Pesantren Gebang Tinantar di bawah asuhan dari Kiai\nHasan Besari.<\/p>\n\n\n\n

Pada masa awal belajar di Pesantren, rupanya ia masih terbiasa dengan kebiasaannya sebagai keluarga bangsawan Jawa yang serba dilayani dan kemudian bermalas-malasan untuk belajar agama Islam.<\/p>\n\n\n\n

Pada masa awal inilah ia belum terlalu tekun dalam belajar dan tidak mendapat banyak ilmu dari Kiai Hasan Besari. Terlebih lagi, kebiasaannya yang suka bermain judi membuatnya semakin tidak punya konsentrasi dalam belajar.<\/p>\n\n\n\n

Kebiasaan berjudinya tersebut membuat Kiai Hasan Besari marah kepadanya. Karena berjudi merupakan sebuah perilaku yang dilarang dalam ajaran Islam, terlebih lagi sampai suatu waktu bekal bulanan Ronggowarsito dan sekaligus dua kudanya habis untuk membiayai permainan judinya.<\/p>\n\n\n\n

Sampai suatu waktu, Ronggowarsito merasa kesal karena sering dimarahi Kiai Hasan Besari, akhirnya ia dan abdi dalem yang menemaninya kabur dari pesantren. Kemudian Kiai Hasan Besari melaporkannya kepada keluarganya di Surakarta. Pihak pesantren dan Keraton Surakarta mencarinya secara bersama-sama.<\/p>\n\n\n\n

Sampai kemudian ia ditemukan dan diajak kembali ke Pesantren. Kemudian Ronggowarsito mau untuk kembali ke pesantren. Namun, ternyata kebiasaan nakal dan bermalas-masalasan Ronggowarsito tidak sembuh. Karena jengkel dengan perilakunya tersebut, Kiai Hasan Besari memberikan hukuman berat kepadanya.<\/p>\n\n\n\n

Kiai Hasan Besari memberikan hukuman kepadanya supaya berpuasa selama 40 hari penuh dan hanya boleh berbuka puasa dengan sebiji pisang saja. Kiai Hasan Besari juga melarang ia untuk tidur di malam hari. Setiap malam ia diwajibkan untuk selalu bermunajat kepada Allah Swt.<\/p>\n\n\n\n

Ronggowarsito saat\nmendapat hukuman berat tersebut, memiliki pikiran cerdik supaya di malam hari ia\ntidak tertidur. Ia memasang sebilah bambu yang dipasang melintang di atas\nsungai. Ia kemudian pada malam hari naik di atas sebilah bambu tersebut. Jika\nia ketiduran, maka ia akan terjebur ke dalam sungai. Dan ketika terjebur ke\nsungai, maka ia akan bangun dan terus bermunajat kembali.<\/p>\n\n\n\n

Dalam melaksanakan hukuman berat gurunya tersebut, Ronggowarsito diberikan pertolongan oleh Allah Swt dengan dibukakan mata batinnya. Persis saat melaksanakan hukuman tersebut ia mengalami kemudahan dalam mempelajari ajaran Islam.<\/p>\n\n\n\n

Dalam waktu singkat ia langsung memiliki perkembangan pengetahuan yang jauh melampaui teman-temannya sebelumnya. Dan konon kabarnya, Ronggowarsito juga diberikan pertolongan oleh Allah Swt sebuah kelebihan supaya dapat mendengar suara-suara burung.<\/p>\n\n\n\n

Demikianlah kisah\nsosok penyair terakhir tanah Jawa yang masyhur, yakni Raden Ngabehi\nRonggowarsito. Pada masa mudanya, ternyata ia pernah menjadi santri di\nPesantren Gebang Tinantar di bawah asuhan Kiai Hasan Besari. Barangkali, berkat\nberkah dari gurunya tersebutlah Ronggowarsito dapat menjadi sosok masyhur. Wallahua\u2019lam.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Raden Ngabehi Ronggowarsito, penyair terakhir tanah Jawa ini dikenal luas sebagai seorang penyair yang meramalkan perihal adanya \u201czaman edan\u201d, sebuah zaman kegilaan dengan ditandai hilangnya moralitas masyarakat dan bobroknya moralitas penguasa. Ramalan zaman gila tersebut dituliskan oleh sang penyair tersebut dalam Serat Kalatidha. Ronggowarsito berasal dari keluarga bangsawan Keraton Surakarta. Sosok yang lahir […]<\/p>\n","protected":false},"author":47,"featured_media":38464,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12],"tags":[9862,9769],"yoast_head":"\nKetika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Ronggowarsito nyantri di Pesantren Gebang Tinantar yang diasuh oleh tokoh besar penyebar Islam di wilayah sekitaran Gunung Lawu, yakni Kiai Hasan Besari.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Ketika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Ronggowarsito nyantri di Pesantren Gebang Tinantar yang diasuh oleh tokoh besar penyebar Islam di wilayah sekitaran Gunung Lawu, yakni Kiai Hasan Besari.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-02-10T23:30:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-02-10T13:04:36+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ketika-Ronggowarsito-Menjadi-Santri-di-Pesantren-Gebang-Tinantar-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"M. Fakhru Riza\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"M. Fakhru Riza\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/\"},\"author\":{\"name\":\"M. Fakhru Riza\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3\"},\"headline\":\"Ketika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar\",\"datePublished\":\"2020-02-10T23:30:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-10T13:04:36+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/\"},\"wordCount\":530,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ketika-Ronggowarsito-Menjadi-Santri-di-Pesantren-Gebang-Tinantar-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Pesantren Gebang Tinantar\",\"ronggowarsito\"],\"articleSection\":[\"Tokoh\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/\",\"name\":\"Ketika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ketika-Ronggowarsito-Menjadi-Santri-di-Pesantren-Gebang-Tinantar-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-02-10T23:30:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-10T13:04:36+00:00\",\"description\":\"Ronggowarsito nyantri di Pesantren Gebang Tinantar yang diasuh oleh tokoh besar penyebar Islam di wilayah sekitaran Gunung Lawu, yakni Kiai Hasan Besari.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ketika-Ronggowarsito-Menjadi-Santri-di-Pesantren-Gebang-Tinantar-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ketika-Ronggowarsito-Menjadi-Santri-di-Pesantren-Gebang-Tinantar-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Ketika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Ketika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3\",\"name\":\"M. Fakhru Riza\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g\",\"caption\":\"M. Fakhru Riza\"},\"description\":\"Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rizafakhru\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Ketika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar - Pecihitam.org","description":"Ronggowarsito nyantri di Pesantren Gebang Tinantar yang diasuh oleh tokoh besar penyebar Islam di wilayah sekitaran Gunung Lawu, yakni Kiai Hasan Besari.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Ketika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar - Pecihitam.org","og_description":"Ronggowarsito nyantri di Pesantren Gebang Tinantar yang diasuh oleh tokoh besar penyebar Islam di wilayah sekitaran Gunung Lawu, yakni Kiai Hasan Besari.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-02-10T23:30:00+00:00","article_modified_time":"2020-02-10T13:04:36+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ketika-Ronggowarsito-Menjadi-Santri-di-Pesantren-Gebang-Tinantar-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"M. Fakhru Riza","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"M. Fakhru Riza","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/"},"author":{"name":"M. Fakhru Riza","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3"},"headline":"Ketika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar","datePublished":"2020-02-10T23:30:00+00:00","dateModified":"2020-02-10T13:04:36+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/"},"wordCount":530,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ketika-Ronggowarsito-Menjadi-Santri-di-Pesantren-Gebang-Tinantar-scaled.jpg","keywords":["Pesantren Gebang Tinantar","ronggowarsito"],"articleSection":["Tokoh"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/","name":"Ketika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ketika-Ronggowarsito-Menjadi-Santri-di-Pesantren-Gebang-Tinantar-scaled.jpg","datePublished":"2020-02-10T23:30:00+00:00","dateModified":"2020-02-10T13:04:36+00:00","description":"Ronggowarsito nyantri di Pesantren Gebang Tinantar yang diasuh oleh tokoh besar penyebar Islam di wilayah sekitaran Gunung Lawu, yakni Kiai Hasan Besari.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ketika-Ronggowarsito-Menjadi-Santri-di-Pesantren-Gebang-Tinantar-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ketika-Ronggowarsito-Menjadi-Santri-di-Pesantren-Gebang-Tinantar-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Ketika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/ronggowarsito-menjadi-santri-di-pesantren-gebang-tinantar\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Ketika Ronggowarsito Menjadi Santri di Pesantren Gebang Tinantar"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3","name":"M. Fakhru Riza","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g","caption":"M. Fakhru Riza"},"description":"Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rizafakhru\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/38405"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/47"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=38405"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/38405\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/38464"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=38405"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=38405"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=38405"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}