PeciHitam.org<\/a> – Hukum Wudhu di Kamar Mandi Beserta Sunnahnya<\/a> – <\/strong>Sebagaimana yang kita pahami bahwa sebelum berwudhu kita dianjurkan melafalkan bismillah dan mengamalkan sunah lainnya: mencuci telapak tangan, memasukkan air ke dalam hidung, dan kumur-kumur. Setelah berwudhu pun terdapat beberapa kesunahan yang dianjurkan seperti membaca doa dan lain-lain.<\/p>\n

Sementara itu, khususnya di perkotaan atau kamar mandi umum, kebanyakan tidak ditemuinya tempat khusus wudhu. Kalau mau wudhu, pasti harus melakukannya di kamar mandi dan di situ biasanya ada tempat buang hajat.<\/p>\n

Padahal pada tempat itu tidak baik untuk melafalkan kalimat dzikir dan doa. Pada kondisi ini, manakah yang harus dilakukan? Tetap membaca do\u2019a dan bismillah demi mendapatkan kesunnahan wudhu\u2019 atau meninggalkannya karena berada di tempat yang dimakruhkan melafalkan dzikir dan doa?<\/p>\n

Jawaban dari pertanyaan ini sudah pernah dijelaskan oleh ulama terdahulu. Kumpulan pendapat dan fatwa mereka dapat ditemukan dalam Al-Mawsu\u2019atul Fiqhiyyah. Ensiklopedia fikih tersebut menyebutkan:<\/p>\n

\u0642\u0627\u0644 \u0627\u0628\u0646 \u0639\u0627\u0628\u062f\u064a\u0646: \u0644\u0648 \u062a\u0648\u0636\u0623 \u0641\u064a \u0627\u0644\u062e\u0644\u0627\u0621 \u0641\u0647\u0644 \u064a\u0623\u062a\u064a \u0628\u0627\u0644\u0628\u0633\u0645\u0644\u0629 \u0648\u063a\u064a\u0631\u0647\u0627 \u0645\u0646 \u0623\u062f\u0639\u064a\u0629 \u0627\u0644\u0648\u0636\u0648\u0621 \u0645\u0631\u0627\u0639\u0627\u0629 \u0644\u0633\u0646\u062a\u0647\u061f \u0623\u0648 \u064a\u062a\u0631\u0643\u0647\u0627 \u0645\u0631\u0627\u0639\u0627\u0629 \u0644\u0644\u0645\u062d\u0644\u061f \u0642\u0627\u0644: \u0627\u0644\u0630\u064a \u064a\u0638\u0647\u0631 \u0627\u0644\u062b\u0627\u0646\u064a \u0644\u062a\u0635\u0631\u064a\u062d\u0647\u0645 \u0628\u062a\u0642\u062f\u064a\u0645 \u0627\u0644\u0646\u0647\u064a \u0639\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0623\u0645\u0631 \u0648\u0647\u0648 \u0645\u0642\u062a\u0636\u0649 \u0645\u0627 \u0639\u0646\u062f \u0627\u0644\u062d\u0646\u0627\u0628\u0644\u0629 \u0645\u0646 \u0623\u0646 \u0627\u0644\u062a\u0633\u0645\u064a\u0629 \u0641\u064a \u0627\u0644\u0648\u0636\u0648\u0621 \u0648\u0627\u062c\u0628\u0629\u060c \u0648\u0623\u0646 \u0627\u0644\u0630\u0643\u0631 \u0628\u0627\u0644\u0642\u0644\u0628 \u0644\u0627 \u064a\u0643\u0631\u0647\u060c \u0648\u0630\u0647\u0628 \u0627\u0644\u0645\u0627\u0644\u0643\u064a\u0629 \u0625\u0644\u0649 \u064a\u0643\u0631\u0647 \u0627\u0644\u0630\u0643\u0631 \u0641\u064a \u0627\u0644\u062e\u0644\u0627\u0621<\/strong><\/p>\n

Artinya, \u201cIbnu \u2018Abidin berbicara, andaikan seorang berwudhu di kamar kecil, apakah diharuskan baginya membaca bismillah dan kesunahan lainnya dari membaca do\u2019a wudhu untuk menjaga kesunahan atau meninggalkannya mengingat tempatnya?<\/p>\n

Menurut Ibnu \u2018Abidin, pendapat yang lebih jelas adalah meninggalkan kesunahan karena kebanyakan ulama lebih memprioritaskan larangan dari perintah. Hal ini sesuai dengan pendapat ulama dari Madzhab Hanabilah yang mengatakan bismillah wajib dalam wudhu. Sementara tetap berdzikir di dalam hati (membatin) tidak dimakruhkan dan menurut ulama Madzhab Maliki dimakruhkan zikir di kamar kecil.\u201d<\/p>\n

Bertumpu pada pendapat ini, alangkah baiknya tidak melafalkan bismillah dan do\u2019a pada saat wudhu di kamar mandi. Ketentuan ini berlaku bila di dalamnya terdapat tempat buang hajat. Ibn \u2018Abidin mengatakan, larangan melafalkan dzikir pada tempat kotor\/najis lebih jelas ketimbang perintah umum melafalkan dzikir dan doa, khususnya pada saat wudhu.<\/p>\n

Penekanan ini berguna untuk menghormati kesucian kalimat dzikir dan doa. Meskipun membacanya dimakruhkan, membatin dzikir dan doa di dalam hati tetap diperbolehkan. Terkait kesunahan melafalkan do\u2018a setelah wudhu, cara terbaiknya ialah membacanya pada saat keluar dari kamar mandi.<\/p>\n

Imam Nawawi berpendapat tentang makruhnya berdzikir dalam kamar mandi kecuali terpaksa. Ulama Syafi\u2019iyah (termasuk Imam Nawawi), mengatakan Jika orang yang di dalam kamar mandi bersin maka tidak boleh membaca hamdalah, tidak pula mendoakan orang yang bersin, tidak menjawab salam, tidak menjawab adzan.<\/p>\n

Bahkan orang yang memberi salam kepada orang yang berada di kamar mandi dianggap bertindak ceroboh, sehingga tidak berhak dijawab. Berbicara apapun dalam kondisi ini hukumnya makruh, meskipun tidak haram.<\/p>\n

Jika bersin, kemudian membaca hamdalah dengan hatinya, namun lisannya diam, maka tidak masalah. Demikian pula yang dilakukan ketika hubungan badan (hubungan suami istri). (Al-Adzkar, Hal. 26)<\/p>\n

Terkait kebolehan wudhu dalam kamar mandi, Imam Ibnu Baz membolehkan berwudhu di dalam kamar mandi dengan alasan darurat atau memang tidak ada tempat lain untuk berwudhu dan dengan membaca bismillah dalam hati\/membatin.<\/p>\n

Tetap disyariatkan membaca basmalah, dan tidak makruh. Karena hukum makruh itu hilang, ketika ada kebutuhan untuk membaca basmalah. Sementara kita diperintahkan untuk membaca basmalah ketika mengawali wudhu. Maka dia harus membaca basmalah dan menyempurnakan wudhunya (Majmu\u2019 Fatawa Ibnu Baz, 10:28).<\/p>\n

Jadi, demikianlah beberapa pendapat ulama mengenai Hukum Wudhu di Kamar Mandi beserta sunnah sunnah yang berkaitan dengannya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Hukum Wudhu di Kamar Mandi Beserta Sunnahnya – Sebagaimana yang kita pahami bahwa sebelum berwudhu kita dianjurkan melafalkan bismillah dan mengamalkan sunah lainnya: mencuci telapak tangan, memasukkan air ke dalam hidung, dan kumur-kumur. Setelah berwudhu pun terdapat beberapa kesunahan yang dianjurkan seperti membaca doa dan lain-lain. Sementara itu, khususnya di perkotaan atau kamar […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":4028,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,2190],"tags":[2381,2382],"yoast_head":"\n