Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":39321,"date":"2020-02-15T05:30:40","date_gmt":"2020-02-14T22:30:40","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=39321"},"modified":"2020-02-14T22:41:45","modified_gmt":"2020-02-14T15:41:45","slug":"syed-ameer-ali","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/syed-ameer-ali\/","title":{"rendered":"Mengenal Syed Ameer Ali, Sang Pemikir Islam dari India"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam,org.-<\/strong> Syed Ameer Ali, sang pemikir inilah yang hadir ditengah tengah kehidupan India yang ketika berada dibawah pengaruh bangsa asing (Inggris), kehadirannya dengan menampakkan sikap lunak terhadap bangsa asing dan terus menjaga nama Baik Islam rupanya terus dimaksimalkan oleh Syed Ameer Ali pada waktu itu.<\/p>\n\n\n\n
Hingga pada akhirnya beliau mampu menampakkan Islam di mata Barat sebagai agama yang tidak seperti mereka pahami, seperti keras ataupun intoleran, malah sebaliknya, Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai nilai toleransi, lemah lembut dan berkemajuan. <\/p>\n\n\n\n
Perjalanan Intelektual Syed Ameer Ali<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Dialah Syed Ameer Ali yang lahir di Cuttack india pada tanggal 6 April 1849 dan menutup usia di umur 79 tahun pada tanggal 3 Agustus 1928 di Sussex Inggris. Sedangkan jika kita toleh dari segi keturunan, Syed Ameer Ali merupakan keturunan Syiah yang pindah dari Khurasan, Persia dan menetap di Mohan, Oudh, India tepatnya pada pertengahan abad ke 18.<\/p>\n\n\n\n
Sebagai orang tua yang berpendidikan, sang ayah (Saadat Ali\nKhan) yang rupanya seorang dokter menyadari perkembangan zaman yang seiring\nberjalannya waktupun semakin berkembang pesat, maka tak ayal jika sang anak\nsegera di masukkan di sekolah yang terbilang unggul (Sekolah Inggris di\nKalkuta). Usai itu pindah ke Aogly, dan pada akhirnya dimasukkan ke perguruan\ntinggi Muhsiniyah College.<\/p>\n\n\n\n
Selain itu, Saadat Ali khan pun mengarahkan Syed Ameer Ali untuk sebisa mungkin belajar mengaji dibeberapa guru, karena baginya belajar tentang dasar dasar Agama adalah sesuatu yang sangat penting. <\/p>\n\n\n\n
Bahkan untuk diperguruan tinggi, Syed Ameer juga mendalami bahasa Arab. Hingga pada tahun1869 beliau kembali melanjutkan study nya ke Inggris dan sukses memperoleh gelar kesarjanaan di bidang hukum pada tahun 1873. <\/p>\n\n\n\n
Tidak sampai disana, Syed Ameer kembali ke kampung halaman\ndan bekerja sebagai pegawai pemerintahan inggris, penyalur, hakim dan guru\nbesar dalam Islam. Dan pada tahun 1883 beliau dianggap menjadi salah satu dari\ntiga majelis Raja inggris di India. <\/p>\n\n\n\n
Karya Syed Ameer Ali<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Sebagai tokoh yang sangat mencintai dunia membaca, tak heran jika Syed Ameer dikenal sebagai sosok yang sangat berwawasan luas, bahkan diusianya yang masih muda telah membaca berbagai karya sastra yang diantaranya karya Shakespeare, Milton, Byron, Keat, Longfellow, sampai pada Syair syair milik Sa\u2019adi, Firdaus, Hafizi dan jalaluddin Rumi. Bahkan ketika usianya menginjak 12 tahun, beliau telah membaca karya Gibbon yang berjudul The Declene and Faal of Roman Empiri. <\/em><\/p>\n\n\n\n
Dari bacaan bacaan inilah, Syed Ameer merasa ada yang kurang jikamana dirinya tidak menuangkan wawasan yang dimilikinya dengan ikut menulis, maka tak heran jika berbagai pemikirannya tertuang dalam karyanya yang berjudul The Spirit of Islam<\/em> dan A Short History of The Saracens<\/em>.<\/p>\n\n\n\n
Metode pemikiran Islam Syed Ameer Ali<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Sebagai pemikir Islam yang sukses dengan menghadirkan\nkejayaan Islam pada masa lalu, tentu terdapat metode metode tertentu yang di\ntempu beliau guna pemikiran beliau berjalan dengan baik, dan salah satunya\nialah dengan menggunakan metode perbandingan, yang mana beliau melakukan perbandingan\ndengan ajaran ajaran agama lain demi membuktikan tentang betapa detail dan\nsempurnanya agama Islam itu. <\/p>\n\n\n\n