Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":39974,"date":"2020-02-21T06:15:00","date_gmt":"2020-02-20T23:15:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=39974"},"modified":"2020-02-20T20:36:52","modified_gmt":"2020-02-20T13:36:52","slug":"membaca-dan-menuntut-ilmu","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/","title":{"rendered":"Membaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Kata ilmu <\/em>terserap dari bahasa arab. Yang terdiri dari tiga huruf, \u2018ain, lam, <\/em>dan mim. <\/em>Dalam bahasa arab semua bentuk kata yang terdiri dari ketiga huruf itu mengandung makna kejelasan. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Misalnya gunung dan bendera karena sangat menonjol dan berkibar dengan jelas dinamai \u2018alam. <\/em>Alam raya yang bagian-bagiannya tampak demikian jelas dinamai juga demikian. Alamat <\/em>adalah tanda yang jelas bagi sesuatu. Nah, ilmu <\/em>pun dalam arti pengetahuan juga demikian. Ia harus jelas. Demikian kata Habib Qurais Shihab<\/a> pakar tafsir terkemuka Indonesia dalam bukunya Yang Hilang Dari Kita Akhlak. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Di dalam al-Qur\u2019an Allah swt mengangkat derajat hamba-Nya melalui dua hal yaitu orang yang berilmu dan orang-orang yang beriman (lihat Quran surah al-Mujadalah\/58 ayat 11). Umat Islam atau negara-negara muslim selamanya akan tertinggal dari bangsa-bangsa lain bila tidak memperdalam diri mereka dengan ilmu dan iman. <\/p>\n\n\n\n

Di dalam al-Qur\u2019an, Nabi Muhammad saw diperintahkan oleh Allah swt untuk bermohon agar ditambahkan ilmu buat beliau Lihat Qs. Thaha\/20 ayat 114 <\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0642\u064f\u0644\u0652 \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650 \u0632\u0650\u062f\u0652\u0646\u0650\u064a \u0639\u0650\u0644\u0652\u0645\u064b\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahnya: Katakanlah (muhammad), Ya Tuhanku tambahkan ilmu bagiku<\/p>\n\n\n\n

Pertanyaanya kenapa itu yang\ndiperintahkan Nabi Muhammad saw untuk diminta? Itu menunjukkan bahwa yang\npaling dan paling utama bagi Nabi Muhammad saw dan umatnya\nadalah ilmu pengetahuan. Jika sekirannya ada yang lebih penting dari itu maka\ntentu Allah swt akan memerintahkan selain ilmu pengetahuan bagi beliau. <\/p>\n\n\n\n

Ilmu pengetahuan adalah samudra yang tak bertepi. Ia selalu bertambah dari masa ke masa dan sarana untuk mencapainya itu semakin mudah. Di saat ini untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sangatlah mudah. Cukup menggunakan HP kita maka puluhan, ratusan, ribuan topik yang sama dibahas oleh orang yang berbeda dapat kita temukan.<\/p>\n\n\n\n

Berbeda dengan zaman dulu untuk membaca buku saja kita kesulitan mendapatkannya ditambah sifat malas yang sering kali diikuti dan kita larut dengan sifat malas tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Orang bijak berkata: “tinta para ilmuwan lebih mulia daripada\u00a0 dara para syuhada. Perolehan sedikit ilmu lebih utama daripada pelaksanaan ibadah ritual. Pelajarilah satu ayat dari kitab Allah karena itu lebih baik daripada shalat sunnah seratus rakaat. Mempelajari satu bab dari ilmu pengetahuan lebih baik daripada shalat seribu rakaat<\/em>“. <\/p>\n\n\n\n

Jika ulama wafat ia meninggalkan\ntulisan (buku) yang senantiasa kita baca dan membaca memberi spirit baru bagi\npara pembaca, berbeda dengan darah syuhada<\/em>. Ketika ia wafat ia dikenang\nkarena perjuangannya tetapi ilmu pengetahuannya hilang bersama dengan dirinya. <\/p>\n\n\n\n

Melakukan ibadah tanpa didasari ilmu pengetahuan akan memiliki kualitas rendah, berbeda dengan ibadah yang dilakukan dengan didasari dengan ilmu pengetahuan. <\/p>\n\n\n\n

Bisa saja kita melakukan ibadah secara berjamaah, tetapi tentu saja nilai ibadahnya akan berbeda antara orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu. Inilah yang disinggung dalam al-Qur\u2019an “apakah sama orang-orang yang mengatahui (ilmuwan) dengan orang-orang yang tidak mengetahui<\/em>“. <\/p>\n\n\n\n

Dalam realitas sosial saja, derajat perlakuan orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu akan sangat berbeda. Contoh sederhanya, bila kita ingin shalat berjamaah<\/a> maka secara sadar kita akan memilih dan mempersilahkan bagi mereka yang fasih bacaan al-Qur\u2019an<\/a>, yang latar belakang pendidikan agamanya jelas. <\/p>\n\n\n\n

Lalu bagaimana cara mendapatkan ilmu pengetahuan? Dengan alat apa kita memperoleh ilmu pengetahuan? Jawabannya ialah Membaca. Ayat pertama kali diterima Nabi Muhammad saw adalah Qs. al-Alaq ayat 1-5. Iqra\u2019 <\/em>Bacalah. Apa yang harus dibaca? Al-Qur\u2019an tidak menjelaskan objek apa yang harus dibaca. Maka ulama menyimpulkan bahwa boleh membaca segala sesuatu selama didasari atas nama Allah. <\/p>\n\n\n\n

Ini sekaligus mengandung makna\nbahwa dalam hal membaca tidak mengenal batasan, kita boleh membaca apapun\nkarena pada hakikatnya ilmu pengetahuan itu netral tanpa memihak. Boleh\ndipelajari dari manapun asalnya tanpa melihat agama, suku, bangsanya. <\/p>\n\n\n\n

Menurut survai yang terpecaya\ndari 61 negara, Indonesia berada pada urutan ke-60 dari kualitas literasi,\nminat bacanya orang Indonesia, itu akan terbalik bila kita survai pengguna\nmedia sosial. Indonesia menjadi yang terdepan dalam penggunaan media sosial. <\/p>\n\n\n\n

Sebabnya bukanlah karena adanya\nkomputer karena lewat komputer kitapun bisa membaca, bukan karena adanya HP\nAndroid karena lewat HP Android kitapun bisa membaca, bukan karena televisi\nsebab lewat televisi kitapun bisa belajar. Sebab utamanya karena kita terlalu sering\nmenghabiskan waktu kita pada hal-hal yang tidak penting, hiburan yang tidak\nmendidik. Inilah yang menghambat minat baca kita. <\/p>\n\n\n\n

Habib Quraish Shihab menyebutkan\ndalam buku Dia Dimana-mana <\/em>mengemukakan bahwa, \u201ckalau anda membiasakan\ndiri membaca. Anda dapat membaca 300 kata dalam semenit. Ini berarti dalam 15\nmenit Anda dapat membaca sekitar 4.500 kata. Dalam sebulan yang hanya\nmenggunakan 15 menit per hari itu, Anda dapat menyelesaikan 135.000 kata. Kalau\nrata-rata satu buku saku memuat sekitar 67.500 kata, itu berarti setiap bulan\nAnda dapat membaca dua buku. Ajaib kan. <\/p>\n\n\n\n

Kitab Suci al-Qur\u2019an\ndinamakan  juga tilawah <\/em>yang makna\ndasarnya adalah mengikuti. <\/em>Membaca bukan sekedar mengikuti proses membaca\nhuruf demi huruf, kata demi kata, atau kalimat demi kalimat tetapi juga\nmengikuti tuntunan yang kita baca.<\/p>\n\n\n\n

Bacaan yang paling utama adalah al-Qur\u2019an tetapi ini tidak menafikan mengenai pentingnya membaca selain al-Qur\u2019an, setiap yang bacaan selain al-Qur\u2019an akan membantu untuk memahami isi pesan-pesan di dalam al-Qur\u2019an. <\/p>\n\n\n\n

Sekiranya bisa memilih dan meninggalkan yang lain maka lebih baik menghabiskan waktu membaca daripada beribadah kepada Allah swt, lebih baik menghabiskan satu jam membaca daripada menghabiskan waktu beribadah seratus rakaat shalat sunnah, lebih baik menghabiskan satu bab ilmu daripada beribadah seribu rakaat shalat sunnah. <\/p>\n\n\n\n

Saya pernah membaca buku yang berkisah mengenai seorang ulama besar yang lupa di malam pertama pernikahannya karena keasyikan membaca hingga menjelang subuh, hingga ia meminta maaf pada istrinya. Seorang teman berkisah kepada saya bahwa sebelum menikah ia mengajukan persyaratan kepada calon istrinya, \u201cjika saya ingin beli buku jangan melarangku<\/em>“.<\/p>\n\n\n\n

Semoga kita bisa memanfaatkan\nkarunia terbesar yang Allah swt berikan kepada kita semua dengan membiasakan\ndiri untuk senantiasa membaca kalam ilahi (al-Qur\u2019an) dan membaca buku sesuai\ndengan minat masing-masing.\n\nWallahu A\u2019lam bis Shawab.\n\n\n\n<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kata ilmu terserap dari bahasa arab. Yang terdiri dari tiga huruf, \u2018ain, lam, dan mim. Dalam bahasa arab semua bentuk kata yang terdiri dari ketiga huruf itu mengandung makna kejelasan. Misalnya gunung dan bendera karena sangat menonjol dan berkibar dengan jelas dinamai \u2018alam. Alam raya yang bagian-bagiannya tampak demikian jelas dinamai juga demikian. […]<\/p>\n","protected":false},"author":25,"featured_media":40766,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8],"tags":[5454],"yoast_head":"\nMembaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Melakukan ibadah tanpa didasari ilmu pengetahuan akan memiliki kualitas rendah, berbeda dengan ibadah yang dilakukan dengan didasari dengan ilmu pengetahuan\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Membaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Melakukan ibadah tanpa didasari ilmu pengetahuan akan memiliki kualitas rendah, berbeda dengan ibadah yang dilakukan dengan didasari dengan ilmu pengetahuan\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:author\" content=\"Muhammad Tahir Alibe\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-02-20T23:15:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-02-20T13:36:52+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Membaca-dan-Menuntut-Ilmu-Lebih-Utama-daripada-Ritual-Ibadah-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Muhammad Tahir A.\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Muhammad Tahir A.\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/\"},\"author\":{\"name\":\"Muhammad Tahir A.\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff43719a449f66e8e01db8ec5dd59931\"},\"headline\":\"Membaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah\",\"datePublished\":\"2020-02-20T23:15:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-20T13:36:52+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/\"},\"wordCount\":922,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Membaca-dan-Menuntut-Ilmu-Lebih-Utama-daripada-Ritual-Ibadah-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"menuntut ilmu\"],\"articleSection\":[\"Opini\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/\",\"name\":\"Membaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Membaca-dan-Menuntut-Ilmu-Lebih-Utama-daripada-Ritual-Ibadah-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-02-20T23:15:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-20T13:36:52+00:00\",\"description\":\"Melakukan ibadah tanpa didasari ilmu pengetahuan akan memiliki kualitas rendah, berbeda dengan ibadah yang dilakukan dengan didasari dengan ilmu pengetahuan\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Membaca-dan-Menuntut-Ilmu-Lebih-Utama-daripada-Ritual-Ibadah-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Membaca-dan-Menuntut-Ilmu-Lebih-Utama-daripada-Ritual-Ibadah-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Membaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Membaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff43719a449f66e8e01db8ec5dd59931\",\"name\":\"Muhammad Tahir A.\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/594f59e9a84c55ffb6fdfd7889d5faad?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/594f59e9a84c55ffb6fdfd7889d5faad?s=96&r=g\",\"caption\":\"Muhammad Tahir A.\"},\"description\":\"Doktor Hadis Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.\",\"sameAs\":[\"Muhammad Tahir Alibe\"],\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/mtahir\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Membaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah - Pecihitam.org","description":"Melakukan ibadah tanpa didasari ilmu pengetahuan akan memiliki kualitas rendah, berbeda dengan ibadah yang dilakukan dengan didasari dengan ilmu pengetahuan","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Membaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah - Pecihitam.org","og_description":"Melakukan ibadah tanpa didasari ilmu pengetahuan akan memiliki kualitas rendah, berbeda dengan ibadah yang dilakukan dengan didasari dengan ilmu pengetahuan","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_author":"Muhammad Tahir Alibe","article_published_time":"2020-02-20T23:15:00+00:00","article_modified_time":"2020-02-20T13:36:52+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Membaca-dan-Menuntut-Ilmu-Lebih-Utama-daripada-Ritual-Ibadah-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Muhammad Tahir A.","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Muhammad Tahir A.","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/"},"author":{"name":"Muhammad Tahir A.","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff43719a449f66e8e01db8ec5dd59931"},"headline":"Membaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah","datePublished":"2020-02-20T23:15:00+00:00","dateModified":"2020-02-20T13:36:52+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/"},"wordCount":922,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Membaca-dan-Menuntut-Ilmu-Lebih-Utama-daripada-Ritual-Ibadah-scaled.jpg","keywords":["menuntut ilmu"],"articleSection":["Opini"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/","name":"Membaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Membaca-dan-Menuntut-Ilmu-Lebih-Utama-daripada-Ritual-Ibadah-scaled.jpg","datePublished":"2020-02-20T23:15:00+00:00","dateModified":"2020-02-20T13:36:52+00:00","description":"Melakukan ibadah tanpa didasari ilmu pengetahuan akan memiliki kualitas rendah, berbeda dengan ibadah yang dilakukan dengan didasari dengan ilmu pengetahuan","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Membaca-dan-Menuntut-Ilmu-Lebih-Utama-daripada-Ritual-Ibadah-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Membaca-dan-Menuntut-Ilmu-Lebih-Utama-daripada-Ritual-Ibadah-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Membaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/membaca-dan-menuntut-ilmu\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Membaca dan Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Ritual Ibadah"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff43719a449f66e8e01db8ec5dd59931","name":"Muhammad Tahir A.","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/594f59e9a84c55ffb6fdfd7889d5faad?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/594f59e9a84c55ffb6fdfd7889d5faad?s=96&r=g","caption":"Muhammad Tahir A."},"description":"Doktor Hadis Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.","sameAs":["Muhammad Tahir Alibe"],"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/mtahir\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/39974"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/25"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=39974"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/39974\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/40766"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=39974"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=39974"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=39974"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}