Pecihitam.org – <\/strong>Seorang ibu muslimah memiliki tugas utama melahirkan dan merawat anak. Ia akan mencurahkan sebagian besar waktunya untuk anak-anaknya, terutama pada masa-masa awal pertumbuhannya. Dan yang harus dilakukan ibu dalam mendidik anak perempuan supaya menjadi ibu masa depan yang cerdas. <\/p>\n\n\n\n

 Para pakar berpendapat bahwa pada masa ini anak memasuki fase terpenting dalam hidupnya, yaitu pembentukan jati diri sang anak. Kewajiban utama seorang ibu adalah mengarahkan anak-anaknya, khususnya anak perempuan untuk mempersiapkan menjadi wanita yang shalihah yang melahirkan generasi-generasi Islami.<\/p>\n\n\n\n

Syaikh Muhammad Said Mursi<\/a> merumuskan cara khusus dalam mendidik anak perempuan yang harus dipraktekkan setiap orang tua. Diantaranya:<\/p>\n\n\n\n

1. Anak\nperempuan ketika berada di hadapan teman-temannya dilarang meninggikan\nsuaranya.<\/li>
2. Anak\nperempuan harus dibiasakan duduk dengan sopan, tidak boleh jigang (meletakkan\nsatu kakinya di atas kakinya yang lain), dilarang menyingkap bajunya, dan\ndilarang membuka paha ketika duduk atau berdiri.<\/li>
3. Anak\nperempuan hendaknya dilarang untuk bermain dengan anak laki-laki yang lebih tua\ndarinya, termasuk saudara sepupunya.<\/li>
4. Anak\nperempuan diajarkan sifat malu, misalnya dengan melarangnya melihat tayangan\nyang menampilkan perempuan yang berpakaian tidak sopan atau membuka auratnya.<\/li>
5. Jika\nhendak memasuki kamar orang tua hendaknya meminta izin terlebih dahulu.<\/li>
6. Orang\ntua harus membiasakan anak supaya memakai baju waktu tidur, kecuali ia tidur\ndengan saudaranya yang perempuan, atau sesama anak lain yang perempuan, atau\ntidur sendirian.<\/li>
7. Jika\nanak perempuan hendak melepas pakaian, ia harus yakin bahwa tidak ada orang\nlain di sekitarnya, ruangan harus \ndikunci rapat, dan anak dilarang membuka baju di luar rumah.<\/li>
8. Anak\nperempuan diajarkan mencintai adik-adiknya, yaitu dengan memposisikannya\nsebagaimana seorang ibu. Misalnya, membersihkan kamar sang adik, mencuci dan\nmenyetrika baju adiknya, mambantu kesulitan di saat belajar, dan tidak\nmenyakiti adiknya.<\/li>
9. Anak\nperempuan dibiasakan mencium tangan ayah dan ibu sebagai tanda bakti kasih\nsayang kepada mereka.<\/li>
10. Jangan\nbiasakan anak-anak perempuan ikut ngerumpi.<\/li>
11. Anak\nperempuan dilarang menggaruk kepalanya di hadapan orang lain.<\/li>
12. Ketika\nmakan atau minum anak dilarang mengeluarkan suara yang keras.<\/li>
13. Anak\nperempuan dilarang mengusap tangan yang kotor atau bekas makanan pada bajunya.<\/li>
14. Anak\nperempuan dilarang bermain dengan anak perempuan lain yang kurang baik\nakhlaknya.<\/li>
15. Orang\ntua harus melarang anak perempuannya keluar rumah sendirian, terutama di malam\nhari.<\/li>
16. Seorang\nibu dianjurkan mengajak anaknya membantu menyelesaikan pekerjaan rumah untuk\nmenggapai ridha Allah swt. misalnya mencuci baju, memasak, membersihkan rumah,\nmerawat tanaman, dan sebagainya.<\/li>
17. Anak\nperempuan sejak kecil hendaknya diajarkan supaya tidak mudah marah dan\nmenunjuk-nunjukkan jari kepada orang lain.<\/li>
18. Tempat\ntidur anak perempuan harus dipisahkan dengan tempat tidur anak laki-laki. Hal\nini harus dilakukan sebelum anak mencapai usia baligh.<\/li>
19. Anak\nperempuan dilarang meraba-raba auratnya, termasuk orang lain dilarang meraba\naurat sang anak.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Ini itu, dalam mendidik anak perempuan, seorang ibu harus memberikan banyak contoh dalam berperilaku, supaya anak dapat bercermin dan meniru perbuatan mulia yang diteladankan oleh ibunya.<\/p>\n\n\n\n

    Ketika berada di hadapan anak perempuan, ibu harus menghormati ayah, tidak boleh berbohong kepada ayahnya, dan jangan mencela atau marah kepada ayahnya.<\/p>\n\n\n\n

    Jika ibu rajin mengerjakan shalat lima waktu,<\/a> berpuasa, memakai hijab, insya Allah anak tidak akan membantah jika ibu menyuruh mereka berbuat demikian. Ketika dewasa nanti anak teringat kepada ibunya yang telah mengajarkan shalat, puasa dan memakai hijab sejak masih kecil.<\/p>\n\n\n\n

    Jika anak perempuan melakukan kesalahan-kesalahan kecil, maka ibu janganlah bosan untuk membetulkan kesalahannya. Hal ini bertujuan supaya anak perempuan tersebut nanti akan membetulkan kesalahan anaknya juga.<\/p>\n\n\n\n

    Seorang ibu juga harus membekali anak perempuannya dengan banyak keterampilan sesuai kemampuan sang ibu. Misalnya, memasak, membuat roti, menyulam, menjahit, membuat dekorasi, dan sebagainya. <\/p>\n\n\n\n

    Hal ini bertujuan supaya anak memiliki kemampuan lebih dan nanti berguna bagi masa depannya. Ia bisa menjadi anak perempuan yang mandiri, sekaligus memiliki bekal untuk menambah pendapatan keluarga.<\/p>\n\n\n\n

    Anak perempuan harus diajari merawat orang yang sedang sakit,\nseperti membalut luka, mengoleskan obat, mengobati luka bakar, memperhatikan\ndosis obat, dan sebagainya supaya ia menjadi terbiasa dan bisa membantu\nsaudaranya yang lain ketika membutuhkan pertolongannya.<\/p>\n\n\n\n

    Seorang ibu hendaknya menghindari perbuatan yang tidak baik yang tidak ada manfaatnya supaya anak perempuan nanti tidak meniru perbuatannya. <\/p>\n\n\n\n

    Misalnya sering ngerumpi dengan tetangga, duduk dipinggir jalan, atau menghabiskan waktunya di depan televisi. Seorang ibu juga tidak diperkenankan menghabiskan waktunya selama seharian di tempatnya bekerja tanpa memberi perhatian sedikit pun kepada anaknya.<\/p>\n\n\n\n

    Inilah etika khusus yang harus diajarkan kepada anak-anak perempuan\nkita supaya nanti menjadi ibu masa depan yang cerdas yang mampu mendidik\nanak-anaknya dengan baik dan dapat melahirkan generasi-generasi yang Islami.<\/p>\n\n\n\n

    Demikianlah uraian singkat ini semoga bermanfaat bagi saya dan pembaca semuanya. Amin. Wallahu \u2018alam.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    Pecihitam.org – Seorang ibu muslimah memiliki tugas utama melahirkan dan merawat anak. Ia akan mencurahkan sebagian besar waktunya untuk anak-anaknya, terutama pada masa-masa awal pertumbuhannya. Dan yang harus dilakukan ibu dalam mendidik anak perempuan supaya menjadi ibu masa depan yang cerdas.  Para pakar berpendapat bahwa pada masa ini anak memasuki fase terpenting dalam hidupnya, yaitu […]<\/p>\n","protected":false},"author":53,"featured_media":40338,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[22],"tags":[10078],"yoast_head":"\n