Pecihitam.org<\/strong> \u2013 Ribuan warga Purwakarta secara tegas menolak keberadaan Ormas HTI dan segala bentuk atributnya bercokol di wilayah Kabupaten Purwakarta.<\/p>\n\n\n\n

Penolakan tersebut terungkap lewat deklarasi menolak HTI dengan segala atributnya yang digelar Majelus Ulama Indonesia (MUI) Purwakarta dan seluruh elemen masyarakat Purwakarta di Halaman Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Selasa, 30 Juli 2019. <\/p>\n\n\n\n

Dalam deklarasi menolak HTI tersebut, masyarakat mengibarkan\nbendera Merah Putih berukuran raksasa.<\/p>\n\n\n\n

“Kami menolak dengan tegas keberadaan HTI dan seluruh gerakan serta atributnya di Purwakarta dan meminta pemerintah dan penegak hukum untuk menindak secara tegas terhadap praktek-praktek aktivitas dan simbol-simbol HTI di wilayah Kabupaten Purwakarta,” kata Sekretaris PCNU Purwakarta, Saparudin, dikutip dari Rmol Jabar, Rabu, 31 Juli 2019.<\/p>\n\n\n\n

“Kami siap menjadi garda terdepan dalam menumpas bahaya\nlaten HTI jika aparat tidak bertindak dan kami juga enghimbau kepada seluruh\nwarga Purwakarta agar waspada apabila melihat dan mendengar segala bentuk\nperbuatan yang bertentangan dengan Pancasila,” tegasnya.<\/p>\n\n\n\n

Ada beberapa poin kesepakatan yang dideklarasikan. Di\nantaranya, Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan komitmen dan\nkesepakatan yang sudah final dengan Pancasila sebagai ideologi yang senantiasa\nkami bela sampai titik darah penghabisan.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, seluruh gerakan dan atribut yang merongrong NKRI\ndengan propaganda atas dalih apapun harus di hapuskan dari NKRI. <\/p>\n\n\n\n

Poin selanjutnya yakni kondusifitas Indonesia khususnya\nPurwakarta menjadi komitmen bersama sebagai satu bangsa untuk dijaga dan\ndipertahankan bersama-sama.<\/p>\n\n\n\n

Turut hadir dalam deklarasi tersebut Ketua GP Ansor\nKabupaten Purwakarta, Acep Muhamad Mahmud. <\/p>\n\n\n\n

Acep mengatakan, dalam deklarasi itu intinya ormas Islam\nyang ada di Purwakarta sepakat bahwa Purwakarta harus dibersihkan dari\nkelompok-kelompok radikal dan juga harus dihilangkan simbol-simbol yang justeru\nmembuat gaduh karena memang bertentangan dengan Pancasila.<\/p>\n\n\n\n

“Ini menjadi tugas kita semua sebagai warga negara\nuntuk tetap mempertahankan NKRI, satu hal gerombolan HTI yang sekarang\nmenumpang pada ormas Islam harus diwaspadai dan simbol-simbolnya harus\ndibersihkan agar Purwakarta makin kondusif dan anti khilafah,\u201d ujarnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cJangan sampai acara resmi pemerintahan disusupi oleh\nkelompok-kelompok yang sudah dilarang oleh pemerintah, ini sangat berbahaya\nuntuk keutuhan dan kerukunan Indonesia,\u201d sambungnya.<\/p>\n\n\n\n

Deklarasi anti HTI ini menyusul setelah sebelumnya sebuah\nBendera Rayah khas Hizbut Tahrir berukuran cukup besar dikibarkan di depan\nMasjid Agung Baing Yusuf, Purwakarta. <\/p>\n\n\n\n

Bukti foto pengibaran bendera HTI itu diposting oleh Akun\nFacebook Yudhistira Adi Maulana, pada Jumat, 26 Juli 2019, lalu dan mendapat\nreaksi keras dari warga Purwakarta.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org \u2013 Ribuan warga Purwakarta secara tegas menolak keberadaan Ormas HTI dan segala bentuk atributnya bercokol di wilayah Kabupaten Purwakarta. Penolakan tersebut terungkap lewat deklarasi menolak HTI dengan segala atributnya yang digelar Majelus Ulama Indonesia (MUI) Purwakarta dan seluruh elemen masyarakat Purwakarta di Halaman Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Selasa, 30 Juli 2019. Dalam deklarasi […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":4101,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[2452,581,2451],"yoast_head":"\n