Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":41066,"date":"2020-02-22T05:11:34","date_gmt":"2020-02-21T22:11:34","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=41066"},"modified":"2020-02-21T23:12:30","modified_gmt":"2020-02-21T16:12:30","slug":"hukum-puasa-mutih-menurut-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-puasa-mutih-menurut-islam\/","title":{"rendered":"Hukum Puasa Mutih Menurut Pandangan Islam, Bolehkah?"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Salah satu ibadah yang sering di lakukan oleh umat Islam adalah ibadah puasa, baik itu yang wajib maupun sunnah. Puasa wajib misalnya seperti puasa Ramadhan sedangkan yang puasa sunnah itu banyak sekali macamnya misalnya seperti puasa senin kamis<\/a><\/strong>, puasa ayyamul bidh dan lain sebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Adapula jenis puasa lain yang sebenarnya tidak ada di dalam syariat agama, tetapi di kerjakan oleh sebagian orang karena menjadi sebuah tradisi yang sudah turun temurun sejak dulu yaitu puasa mutih. Ada sebagian pendapat yang menyebutkan bahwa puasa mutih merupakan perkara bid\u2019ah alasannya karena Rasulullah Saw dulu tidak pernah melakukannya. Jika demikian bagaimana hukum puasa mutih menurut Islam?<\/p>\n\n\n\n

Puasa mutih sama seperti puasa pada umumnya yaitu dengan menahan diri dari segala hawa nafsu seperti makan, minum dan berhubungan suami istri. Namun yang berbeda adalah seseorang yang melakukan puasa mutih tidak makan ataupun minum selain nasi putih dan air putih tanpa lauk pauk.<\/p>\n\n\n\n

Istilah puasa mutih ini berasal dari bahasa jawa, yaitu mutih yang bermakna memutihkan. Jadi secara filosofisnya, seseorang yang melakukan puasa mutih adalah untuk membersihkan hati dan jiwanya serta mendapatkan keberkahan di dalamnya.<\/p>\n\n\n\n

Puasa mutih selama ini memang terkesan dengan hal-hal yang ghaib karena telah menjadi kebiasaan orang-orang jawa terdahulu agar mendapatkan ilmu ghaib, supranatural dan lain sebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Hal ini tentu saja telah menyalahgunakan hakikat dari ibadah puasa itu sendiri. Karena pada dasarnya puasa adalah salah satu ibadah yang di anjurkan dan Rasulullah Saw sering melakukannya. Adapun beberapa pandangan Islam terkait puasa mutih, antara lain:<\/p>\n\n\n\n