Golongan kedua dan ketiga tersebut termasuk ke dalam kelompok penuntut ilmu yang materialis. Sebab tujuan mereka dalam menuntut ilmu hanya untuk duniawi semata. Sehingga membuat orang-orang seperti mereka tidak lagi menjadikan agama sebagai landasannya untuk mencari ilmu. <\/p>\n\n\n\n

Imam Ghazali juga mengatakan, apabila materialisme dijadikan sebagai dasar dan kerangka berpikir seseorang dalam menuntut ilmu, maka ia kelak akan menjadi ulama\u2019 suu\u2019 (ulama cinta dunia) yang jauh dari kata mengindahkan adab.<\/p>\n\n\n\n

Niat demikian inilah yang akan berpotensi menimbulkan kekacauan yaitu melahirkan orang-orang jahil. Jahil atau bodoh tersebut tidak hanya sebatas ia akan kekurangan ilmu, akan tetapi bisa jadi orang tersebut mempunyai ilmu yang luas namun dengan niat yang buruk, sehingga bisa membuat kacau atau rusaknya dunia.<\/p>\n\n\n\n

Kekacauan akan ilmu tersebut bisa terjadi ketika informasi-informasi yang salah dipelajari dan kemudian diyakini sebagai sebuah kebenaran. Bukankah kerusakan dan kekacauan dimuka bumi ini disebabkan oleh ulah tangan-tangan manusia berilmu namun tak bertanggung jawab?<\/p>\n\n\n\n

Menurut Syed Naquib al-Attas, ilmu-ilmu yang telah tercampur dengan konsep \u2018asing\u2019 itu hakikatnya bukan ilmu lagi, akan tetapi sesuatu yang menyamar sebagai ilmu (Risalah Untuk Kaum Muslimin, 61).<\/p>\n\n\n\n

Oleh karena itu, penting bagi kita yang hendak menuntut ilmu untuk lebih memperhatikan niat dari amalan apa yang hendak dikerjakan. Kemudian ilmu yang telah dipelajari juga harus diamalkan dengan sebaik-baiknya.<\/p>\n\n\n\n

Apabila kita telah merealisasikan cara dalam mencari ilmu yang baik dan benar, nisacaya Allah akan memberikan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dan semoga kita bukan termasuk golongan orang-orang yang merugi. Wallahua’lam bisshawab<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Menuntut ilmu menjadi suatu kewajiban bagi setiap orang muslim. Bahkan dalam dalam sebuah riwayat pernah diampaikan bahwa manusia itu harus menuntut ilmu mulai dari lahir hingga liang lahat. Namun sebagai manusia yang beriman kita juga harus waspada agar terhindar dari kesalahan dalam menuntut ilmu. Di dalam agama Islam, kedudukan menuntut ilmu merupakan perkara […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":41627,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[10229],"yoast_head":"\n