Pecihitam.org<\/strong> – Mungkin dari kita pernah mendengar istilah bahwa dunia ini adalah panggung sandiwara. Hal tersebut bisa dikatakan benar, layaknya naskah skenario sebuah film, ternyata kehidupan di jagad raya ini sudah tertulis sebelumnya dalam sebuah kitab yang disebut Lauh mahfudz<\/p>\n\n\n\n Menurut agama Islam, kitab yang disebut sebanyak 13 kali dalam Al-Quran ini dimana Allah telah menuliskan dan mencatat segala kejadian dari permulaan zaman hingga hari akhir nanti.<\/p>\n\n\n\n Itulah sebabnya, Rasulullah SAW bisa mengetahui apa yang pernah terjadi dimasa lalu dan yang akan terjadi dimasa mendatang, karena beliau mendapat petunjuk dari Allah Swt seperti yang tertulis Lauh Mahfudz. <\/p>\n\n\n\n Kitab Lauh Mahfudz dijelaskan dalam ayat di dalam Al Quran yakni Surah An Naml, 27: 75 :<\/p>\n\n\n\n \u0648\u064e\u0645\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u063a\u064e\u0627\u0653\u0626\u0650\u0628\u064e\u0629\u064d \u0641\u0650\u0649 \u0671\u0644\u0633\u0651\u064e\u0645\u064e\u0627\u0653\u0621\u0650 \u0648\u064e\u0671\u0644\u0652\u0623\u064e\u0631\u0652\u0636\u0650 \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0641\u0650\u0649 \u0643\u0650\u062a\u064e\u0670\u0628\u064d \u0645\u0651\u064f\u0628\u0650\u064a\u0646\u064d<\/strong><\/p>\n\n\n\n Artinya: “Tiada sesuatu pun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (An Naml, 27:75)<\/em><\/p>\n\n\n\n Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa kitab Lauh Mahfudz diciptakan dari mutiara berwarna putih yang berasal dari yaqut (batu mulia). Panjang kitab ini antara langit dan bumi, sedangkan lebarnya membentang antara barat di timur. Hal ini tertuang dalam hadis riwayat At-Tirmidzi:<\/p>\n\n\n\n \u201cYang pertama kali diciptakan oleh Allah adalah qalam yang berasal dari cahaya.\u2019 Menurut sebuah pendapat, qalam berasal dari permata putih yang panjangnya hampir sama antara langit dan bumi. \u2018Kemudian Dia menciptakan Lauh Mahfuzh (Lembaran yang Terjaga) dari mutiara putih yang berasal dari yaqut (batu mulia) merah, yang panjangnya antara langit dan bumi, sedangkan lebarnya antara barat dan timur.\u201d (HR. Tirmidzi)<\/em><\/p>\n\n\n\n