Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":43407,"date":"2020-03-07T12:01:00","date_gmt":"2020-03-07T05:01:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=43407"},"modified":"2020-03-07T10:30:49","modified_gmt":"2020-03-07T03:30:49","slug":"jenggot-itu-bukan-sunnah-nabi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/jenggot-itu-bukan-sunnah-nabi\/","title":{"rendered":"Harus Tahu! Jenggot Itu Bukan Sunnah Nabi dan Tidak Wajib Diikuti"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Sebagian ada yang menganggap bahwa jenggot identik dengan Islam dan merupakan sunnah Nabi yang harus diikuti. Sehingga timbul kesan bahwa tidak sempurna keislaman seseorang bila tidak berjenggot. Karena mereka meyakini bahwa Rasulullah SAW berjenggot dan kita harus menirunya. Lantas benarkah bahwa jenggot itu sunnah wajib ditiru?<\/p>\n\n\n\n
Mengenai jenggot ini terdapat dalam hadits yang bersumber dari Ibnu Umar, bahwa Nabi SAW bersabda:<\/p>\n\n\n\n
Artinya, \u201cBerbedalah dengan orang musyrik, potong kumismu dan biarkan jenggotmu panjang\u201d (HR Muslim). <\/em><\/p>\n\n\n\n
Hadits pertama mengindikasikan kewajiban memotong kumis dan memanjangkan jenggot. Sementara hadis kedua juga menyiratkan hal yang sama, namun di sana terdapat \u2018illat atau alasan mengapa memanjangkan jenggot termasuk kesunahan. <\/p>\n\n\n\n
Memang sebagai umat Islam kita disuruh untuk melihat dan meniru kehidupan Nabi Muhammad SAW secara utuh, mulai dari kehidupan beragama, sosial, budaya, bahkan bentuk fisiknya. Namun pertanyaannya, apakah semua bentuk kehidupan Rasulullah SAW itu mesti kita amalkan? <\/p>\n\n\n\n
Dalam firman Allah, Al-Qur\u2019an surat al Hasyar ayat 7 disebutkan,<\/p>\n\n\n\n
\u201cApa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarang bagimu, maka tinggalkanlah\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n
Jika dilihat sekilas ayat tersebut cukup umum, itu artinya segala sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad Saw harus diamalkan, baik yang bersifat agama maupun duniawi.<\/p>\n\n\n\n