Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":43762,"date":"2020-03-10T07:30:00","date_gmt":"2020-03-10T00:30:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=43762"},"modified":"2020-03-10T14:21:19","modified_gmt":"2020-03-10T07:21:19","slug":"talil-dengan-hikmah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/","title":{"rendered":"Bisakah Ta’lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum?"},"content":{"rendered":"

Pecihitam.org- <\/strong>Ta’lil dengan hikmah sebagai alasan pembentukan hukum merupakan hal yang dilarang. Bahkan al-Amidy berani mengklaim bahwa larangan ini adalah pendapat mayoritas ulama ushul.<\/p>\n

Az-Zarkasyi menyandarkan pendapat ini pada imam Abu Hanifah<\/a>. Namun, ada pendapat yang mengatakan bahwa memposisikan hikmah sebagai alasan pembentukan hukum adalah perkara yang dibolehkan.<\/p>\n

Karena pada dasarnya tiga madzhab yang yang disebutkan para ushuliy dalam perdebatan boleh atau tidaknya penggunaan hikmah sebagai alasan pembentukan hukum sebenarnya dilakukan para pengikut madzhab, bukan imam madzhab itu sendiri.<\/p>\n

Bahkan jelas bahwa para imam yang empat ta’lil dengan hikmah sebagai alasan dalam pembentukan hukum (Lihat Ali ibn Abbas ibn Ustman al-Hikamy, Haqiqat al-Khilaf fi at-Ta\u2019lil bi al-Hikmah wa Atsaruhu fi al-Fiqh al-Islami). Terlebih lagi al-Ghazali, Imam ar-Razi dan al-Baidlowi berpendapat bahwa Ta\u2019lil bil hikmah boleh secara mutlak.<\/p>\n

Dalam Majalah Umm al-Qura pada tema Haqiqat al-Khil\u0101f fi at-Ta\u2019l\u012bl bi al-Hikmah wa Atsaruhu fi al-Fiqh al-Islami yang ditulis oleh Ali ibn Abbas ibn Ustman al-Hikamy, Al-Amidy menjelaskan bahwa ada tiga aliran dalam boleh dan tidaknya hikmah dijadikan alasan pembentukan hukum.<\/p>\n

    \n
  1. Aliran yang mengatakan boleh secara muthlak<\/li>\n
  2. Aliran yang mengatakan tidak boleh secra muthlak<\/li>\n
  3. Aliran yang mengatakan boleh dengan syarat<\/li>\n<\/ol>\n

    Untuk lebih memahami pembahasan ini maka perlu kiranya kita mengetahui dahulu apa yang dimaksud dengan hikmah. Secara bahasa hikmah adalah mengetahui keutamaan sesuatu dengan keutamaan ilmu. Sedangkan menurut istilah ushuliyin hikmah adalah pendorong (motivator) disyari\u2019atkannya hukum.<\/p>\n

    Sudah menjadi kesepakatan di kalangan jumhur ulama bahwa Allah tidak akan mensyari\u2019atkan hukum kecuali untuk menciptakan kemaslahatan hamba-Nya. Kemaslahatan di sini adakalanya berdimensi mendatangkan manfaat, kadangkala menghilangkan kemudharatan.<\/p>\n

    Inilah yang dimaksud dari hikmah hukum. Jadi dapat pula dikatakan bahwa hikmah hukum adalah mashlahah. Pada dasarnya, baik illat maupun hikmah, keduanya sama-sama dapat menjadi sandaran ketetapan hukum. Namun kebanyakan ulama membedakan antara illat dan hikmah.<\/p>\n

    Illat merupakan suatu alasan logis disyri\u2019atkannya hukum yang memiliki standar hukum, bersifat mengikat ada dan tidak adanya hukum serta dapat menjadi sandaran suatu hukum.<\/p>\n

    Sedangkan hikmah merupakan tujuan disyari\u2019atkannya hukum yang tidak memiliki standar pasti sehingga menyebabkan sebagian ulama tidak sepakat bahwa hikmah dapat menjadi sandaran hukum.<\/p>\n

    Kedua term illat dan hikmah dapat digambarkan dalam contoh hukum bolehnya berbuka puasa bagi orang sakit, illatnya adalah sakit itu sendiri, sedangkan hikmahnya adalah menolak kemudharatan dari penderitaan penyakit.<\/p>\n

    Contoh lain adalah hukum wajibnya qishas, illatnya adalah pembunuhan secara sengaja, sementara hikmahnya adalah menjaga kelestarian hidup bagi manusia.<\/p>\n

    Pada dasarnya, ta\u2019l\u012bl al-Ahk\u0101m adalah penentuan illat dengan hikmah (maslahah) yang dikaitkan dengan hukum itu karena kemaslahatan itulah yang menjadi penyebab dibangunnya hukum dan tujuan asasi.<\/p>\n

    Namun, ini tidak meniscayakan bahwa maslahah ialah barang yang terstandari. Para mujtahid acapkali berbeda dalam memutuskan suatu perkara lantaran takaran maslahah yang dijadikan pertimbangan hukum juga berbeda.<\/p>\n

    Menurut penelitian Muhammad Musthafa Tsalabi, kebanyakan para ahli fiqh menentukan alasan yang menjadi sandaran hukum (manathul hukmi) dengan sifat yang jelas atau terstandari, bukan dengan hikmah (maslahah).<\/p>\n

    Terlebih dalam berbagai kesempatan, Imam Haramain<\/a> menjelaskan bahwa ahli ushul fiqh menghendaki untuk memberikan batasan-batasan tertentu, sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam berijtihad.<\/p>\n

    Memang para sahabat nabi menjadikan maslahah sebagai illat, tetapi mereka tidak memberikan penjelasan lebih mengenai mekanisme penentuan illat.<\/p>\n

    \u00a0<\/strong><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    Pecihitam.org- Ta’lil dengan hikmah sebagai alasan pembentukan hukum merupakan hal yang dilarang. Bahkan al-Amidy berani mengklaim bahwa larangan ini adalah pendapat mayoritas ulama ushul. Az-Zarkasyi menyandarkan pendapat ini pada imam Abu Hanifah. Namun, ada pendapat yang mengatakan bahwa memposisikan hikmah sebagai alasan pembentukan hukum adalah perkara yang dibolehkan. Karena pada dasarnya tiga madzhab yang yang […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":43793,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691],"tags":[10494],"yoast_head":"\nBisakah Ta'lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum? - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Ta'lil dengan hikmah sebagai alasan pembentukan hukum merupakan hal yang dilarang. Al-Amidy mengklaim bahwa larangan ini adalah pendapat mayoritas\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Bisakah Ta'lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum? - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Ta'lil dengan hikmah sebagai alasan pembentukan hukum merupakan hal yang dilarang. Al-Amidy mengklaim bahwa larangan ini adalah pendapat mayoritas\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-03-10T00:30:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-03-10T07:21:19+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Bisakah-Talil-dengan-Hikmah-Dijadikan-Sebagai-Illat-Pembentukan-Hukum_-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Bisakah Ta’lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum?\",\"datePublished\":\"2020-03-10T00:30:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-10T07:21:19+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/\"},\"wordCount\":524,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Bisakah-Talil-dengan-Hikmah-Dijadikan-Sebagai-Illat-Pembentukan-Hukum_-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Ta'lil dengan Hikmah\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/\",\"name\":\"Bisakah Ta'lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum? - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Bisakah-Talil-dengan-Hikmah-Dijadikan-Sebagai-Illat-Pembentukan-Hukum_-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-03-10T00:30:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-10T07:21:19+00:00\",\"description\":\"Ta'lil dengan hikmah sebagai alasan pembentukan hukum merupakan hal yang dilarang. Al-Amidy mengklaim bahwa larangan ini adalah pendapat mayoritas\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Bisakah-Talil-dengan-Hikmah-Dijadikan-Sebagai-Illat-Pembentukan-Hukum_-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Bisakah-Talil-dengan-Hikmah-Dijadikan-Sebagai-Illat-Pembentukan-Hukum_-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Bisakah Ta'lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum?\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Bisakah Ta’lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum?\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Bisakah Ta'lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum? - Pecihitam.org","description":"Ta'lil dengan hikmah sebagai alasan pembentukan hukum merupakan hal yang dilarang. Al-Amidy mengklaim bahwa larangan ini adalah pendapat mayoritas","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Bisakah Ta'lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum? - Pecihitam.org","og_description":"Ta'lil dengan hikmah sebagai alasan pembentukan hukum merupakan hal yang dilarang. Al-Amidy mengklaim bahwa larangan ini adalah pendapat mayoritas","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-03-10T00:30:00+00:00","article_modified_time":"2020-03-10T07:21:19+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Bisakah-Talil-dengan-Hikmah-Dijadikan-Sebagai-Illat-Pembentukan-Hukum_-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Bisakah Ta’lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum?","datePublished":"2020-03-10T00:30:00+00:00","dateModified":"2020-03-10T07:21:19+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/"},"wordCount":524,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Bisakah-Talil-dengan-Hikmah-Dijadikan-Sebagai-Illat-Pembentukan-Hukum_-scaled.jpg","keywords":["Ta'lil dengan Hikmah"],"articleSection":["Fiqih"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/","name":"Bisakah Ta'lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum? - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Bisakah-Talil-dengan-Hikmah-Dijadikan-Sebagai-Illat-Pembentukan-Hukum_-scaled.jpg","datePublished":"2020-03-10T00:30:00+00:00","dateModified":"2020-03-10T07:21:19+00:00","description":"Ta'lil dengan hikmah sebagai alasan pembentukan hukum merupakan hal yang dilarang. Al-Amidy mengklaim bahwa larangan ini adalah pendapat mayoritas","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Bisakah-Talil-dengan-Hikmah-Dijadikan-Sebagai-Illat-Pembentukan-Hukum_-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Bisakah-Talil-dengan-Hikmah-Dijadikan-Sebagai-Illat-Pembentukan-Hukum_-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Bisakah Ta'lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum?"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/talil-dengan-hikmah\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Bisakah Ta’lil dengan Hikmah Dijadikan Sebagai Illat Pembentukan Hukum?"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/43762"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=43762"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/43762\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/43793"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=43762"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=43762"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=43762"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}