Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":43786,"date":"2020-03-10T12:40:26","date_gmt":"2020-03-10T05:40:26","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=43786"},"modified":"2020-03-10T12:40:26","modified_gmt":"2020-03-10T05:40:26","slug":"nongkrong-tidak-dilarang-dalam-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/nongkrong-tidak-dilarang-dalam-islam\/","title":{"rendered":"Nongkrong Tidak Dilarang dalam Islam, Tapi Inilah Pesan Nabi Saw"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Kita sepertinya sudah sangat familiar dengan istilah nongkrong. Kegiatan ini biasannya menjadi alternatif dan sarana untuk melepas lelah dan penat di akhir hari. Nongkrong adalah aktifitas yang tidak dilarang, namun dalam Agama Islam juga mengatur akan hal ini. <\/p>\n\n\n\n
Sebab, tidak dipungkiri aktivitas ini walau ada sisi positifnya namun juga berpotensi besar menimbulkan hal negatif. Lantas bagaimana pesan Rasulullah Saw terhadap aktivitas nongkrong ini?<\/p>\n\n\n\n
Sudah jelas bahwa aturan agama bertujuan untuk mengakat derajat penganutnya. Dan agama Islam ingin menciptakan ukhuwah Islamiyah, yaitu masyarakat yang salim memberi rasa cinta dan damai serta mengikat mereka dengan tali persaudaraan dan kecintaan satu sama lain. Sedangkan aktifitas nongkrong yang tidak terkontrol dapat berpotensi untuk merusak tujuan tersebut.<\/p>\n\n\n\n
Kita tidak memungkiri, bahwa saat ini kegiatan nongkrong yang dilakukan anak-anak muda lebih banyak mudharat dibanding manfaatnya. Bahkan yang tujuan awalnya baik untuk menjalin silaturahmi, semakin lama, justru mengarah kepada hal yang mengarah pada ghibah (gosip).<\/p>\n\n\n\n
Tapi tidak perlu heran, sebab aktifitas nongkrong juga sudah membudaya sejak zaman Nabi bahkan para sahabat juga melakukan hal itu. Meski tidak melarangnya, namun Nabi Saw mempertegas sikap dan mewanti-wanti terhadap hal ini.<\/p>\n\n\n\n
Dari Abu Sa\u2019id al-Khudri ra. bahwasanya Rasulullah Saw: \u201cJanganlah kalian duduk-duduk di (pinggir-pinggir) jalan!\u201d. Lalu mereka berkata: \u201cwahai Rasulullah! Kami tidak punya (pilihan) tempat duduk-duduk untuk berbicara (disana)\u201d. Beliau bersabda: \u201cBila tidak bisa kalian hindari selain harus duduk-duduk (di situ) maka berilah jalan tersebut haknya!\u201d. Mereka berkata: \u201cApa hak jalan itu, wahai Rasulullah?\u201d. beliau bersabda: \u201cMemicingkan pandangan, mencegah (adanya) gangguan, menjawab salam serta mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran\u201d. (H.R. Muttafaqun \u2018alaihi<\/a><\/strong>).<\/em><\/p>\n\n\n\n