Pecihitam.org<\/strong> – Kandungan Surah Al-Isra ayat 100 ini, Allah swt menerangkan sebab-sebab mengapa Dia tidak memperkenankan permintaan orang-orang zalim itu, yaitu walaupun diperkenankan, mereka tetap tidak akan beriman, berlaku kikir, dan tidak mau memberikan sebagian kecil hartanya kepada orang lain yang memerlukannya. <\/p>\n\n\n\n

Mereka takut kenikmatan-kenikmatan yang telah diperoleh akan lenyap dari mereka. Padahal nikmat Allah tidak akan pernah habis seberapa pun manusia mengambilnya. Allah juga telah menjanjikan orang-orang yang menginfakkan harta mereka dengan imbalan yang berlipat ganda dari apa yang mereka infakkan.<\/p>\n\n\n\n

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an<\/a> Surah Al-Isra Ayat 100<\/p>\n\n\n\n

\u0642\u064f\u0644 \u0644\u0651\u064e\u0648\u0652 \u0623\u064e\u0646\u062a\u064f\u0645\u0652 \u062a\u064e\u0645\u0652\u0644\u0650\u0643\u064f\u0648\u0646\u064e \u062e\u064e\u0632\u064e\u0627\u0626\u0650\u0646\u064e \u0631\u064e\u062d\u0652\u0645\u064e\u0629\u0650 \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650\u064a \u0625\u0650\u0630\u064b\u0627 \u0644\u0651\u064e\u0623\u064e\u0645\u0652\u0633\u064e\u0643\u0652\u062a\u064f\u0645\u0652 \u062e\u064e\u0634\u0652\u064a\u064e\u0629\u064e \u0627\u0644\u0652\u0625\u0650\u0646\u0641\u064e\u0627\u0642\u0650 \u0648\u064e\u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u0625\u0650\u0646\u0633\u064e\u0627\u0646\u064f \u0642\u064e\u062a\u064f\u0648\u0631\u064b\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya”. Dan adalah manusia itu sangat kikir.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0642\u064f\u0644<\/strong> (Katakanlah) kepada mereka \u0644\u0651\u064e\u0648\u0652 \u0623\u064e\u0646\u062a\u064f\u0645\u0652 \u062a\u064e\u0645\u0652\u0644\u0650\u0643\u064f\u0648\u0646\u064e \u062e\u064e\u0632\u064e\u0627\u0626\u0650\u0646\u064e \u0631\u064e\u062d\u0652\u0645\u064e\u0629\u0650 \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650\u064a <\/strong>(“Seandainya kalian menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Rabbku) berupa perbendaharaan rezeki dan hujan,<\/p>\n\n\n\n

\u0625\u0650\u0630\u064b\u0627 \u0644\u0651\u064e\u0623\u064e\u0645\u0652\u0633\u064e\u0643\u0652\u062a\u064f\u0645\u0652 <\/strong>(niscaya kalian tahan perbendaharaan itu) maksudnya niscaya kalian akan bersikap kikir \u062e\u064e\u0634\u0652\u064a\u064e\u0629\u064e \u0627\u0644\u0652\u0625\u0650\u0646\u0641\u064e\u0627\u0642\u0650<\/strong> (karena takut membelanjakannya.”) karena takut harta menjadi habis dibelanjakan oleh karenanya kalian bersikap kikir. <\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u0625\u0650\u0646\u0633\u064e\u0627\u0646\u064f \u0642\u064e\u062a\u064f\u0648\u0631\u064b\u0627<\/strong> (Dan adalah manusia itu sangat kikir) maksudnya sangat bakhil.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Allah berfirman kepada Rasul-Nya, Muhammad saw, katakanlah hai Muhammad kepada mereka: \u201cSeandainya kalian hai sekalian manusia, dapat menguasai berbagai perbendaharaan Allah, niscaya kalian menahannya karena takut untuk menginfakkannya.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Ibnu Abbas dan Qatadah berkata: \u201cYakni takut miskin. Dengan kata lain, takut perbendaharaan itu akan lenyap, padahal sebenarnya ia tidak akan pernah habis untuk selamanya, karena sesungguhnya yang demikian itu sudah merupakan karakter dan sifat kalian.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Oleh karena itu, Allah k berfirman: \u0648\u064e\u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u0625\u0650\u0646\u0633\u064e\u0627\u0646\u064f \u0642\u064e\u062a\u064f\u0648\u0631\u064b\u0627<\/strong> (\u201cDan adalah manusia itu sangat kikir.\u201d) Berkata Ibnu Abbas dan\u2019Qatadah: \u201cQatur ialah sangat kikir.\u201d Dan firman Allah Ta\u2019ala: \u201cAtaukab mereka mempunyai bahagian dari kekuasaan? Walaupun ada, mereka tidak akan memberikan sedikit pun (kebajikan) kepada manusia.\u201d (QS. An-Nisaa\u2019: 53).<\/p>\n\n\n\n

Maksudnya, seandainya mereka mempunyai bagian dalam menjalankan kekuasaan Allah, niscaya mereka tidak akan memberi sesuatu pun kepada seorang pun walau sedikit saja. <\/p>\n\n\n\n

Dan Allah Ta\u2019ala telah menyifati manusia seperti adanya mereka, kecuali orang-orang yang diberi taufik dan hidayah. Sesungguhnya kikir dan bakhil, juga gelisah, merupakan sifat manusia. Hal itu sekaligus menunjukkan kemurahan, kedermawanan dan kebaikan-Nya.<\/p>\n\n\n\n

Di dalam kitab ash-Shahihain telah ditegaskan, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: \u201cTangan Allah penuh dengan kekayaan, yang tidak akan berkurang oleh nafkah para dermawan pada malam dan siang hari. Tidakkah kalian mengetahui, apa yang Dia nafkahkan sejak penciptaan langit dan bumi, sama sekali tidak mengurangi apa yang ada di tangan kanan-Nya?\u201d<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Kemenag<\/strong>: Pada ayat ini, Allah swt menerangkan sebab-sebab mengapa Dia tidak memperkenankan permintaan orang-orang zalim itu, yaitu walaupun diperkenankan, mereka tetap tidak akan beriman, berlaku kikir, dan tidak mau memberikan sebagian kecil hartanya kepada orang lain yang memerlukannya. <\/p>\n\n\n\n

Mereka takut kenikmatan-kenikmatan yang telah diperoleh akan lenyap dari mereka. Padahal nikmat Allah tidak akan pernah habis seberapa pun manusia mengambilnya. Allah juga telah menjanjikan orang-orang yang menginfakkan harta mereka dengan imbalan yang berlipat ganda dari apa yang mereka infakkan.<\/p>\n\n\n\n

Sifat kikir adalah watak dan tabiat manusia dengan kadar yang berbeda. Watak dan tabiat yang tidak baik itulah yang menyebabkan manusia mendurhakai perintah Allah dan enggan memperhatikan larangan-larangan-Nya. Firman Allah:<\/p>\n\n\n\n

Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. (al-Fajr\/89: 20) Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan. (al-‘adiyat\/100: 8).<\/p>\n\n\n\n

Shadaqallahul \u2018adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al- Isra ayat 100 berdasarkan Tafsir Jalalain<\/a>, Tafsir Ibnu Katsir<\/a> dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Isra ayat 100 ini, Allah swt menerangkan sebab-sebab mengapa Dia tidak memperkenankan permintaan orang-orang zalim itu, yaitu walaupun diperkenankan, mereka tetap tidak akan beriman, berlaku kikir, dan tidak mau memberikan sebagian kecil hartanya kepada orang lain yang memerlukannya. Mereka takut kenikmatan-kenikmatan yang telah diperoleh akan lenyap dari mereka. Padahal nikmat Allah […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":42753,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[10344],"yoast_head":"\n