Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":4454,"date":"2019-08-06T10:51:14","date_gmt":"2019-08-06T10:51:14","guid":{"rendered":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?p=4454"},"modified":"2019-08-06T10:51:14","modified_gmt":"2019-08-06T10:51:14","slug":"sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/","title":{"rendered":"Sejarah Singkat Qurban Idul Adha, Tentang Kesabaran Seorang Ayah dan Putranya"},"content":{"rendered":"\n

<\/p>\n\n\n\n

Pecihitam.org<\/strong> Kisah berikut adalah sejarah singkat Qurban Idul Adha yang termaktub dalam kitab Misykatul Anwar karangan sang Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali. Pada suatu hari, Nabi Ibrahim As. menyembelih qurban<\/a><\/strong> fisabilillah\u00a0 yaitu berupa 1.000 ekor kambing, 300 ekor sapi, dan 100 ekor unta. Banyak orang mengaguminya, bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas qurbannya nabi Ibrahim As. Dan suatu ketika Nabi Ibrahim As berkata \u201cQurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa. Demi Allah, Seandainya aku memiliki anak lelaki, dan Allah memerintahkanku untuk menyembelihnya pasti akan aku sembelih daa aku qurbankan kepada-Nya,\u201d <\/p>\n\n\n\n

Waktu\nitu Sarah ra. istri Nabi Ibrahim As. belum juga mengandung. Kemudian Sarah ra.\nmenyarankan Ibrahim As. agar menikahi Hajar ra. budaknya yang negro, yang\ndiperoleh dari Mesir. Ketika berada di daerah Baitul Maqdis, nabi Ibrahim As\nberdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak, dan doa beliau dikabulkan\nAllah.<\/p>\n\n\n\n

 
\nAda yang mengatakan saat itu usia Ibrahim As. mencapai 99 tahun. Dan karena\ndemikian lamanya maka anak itu diberi nama Isma’il artinya Allah telah\nMendengar. Sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra, seolah Nabi\nIbrahim As. berseru: Allah Mendengarkan doaku. Ketika usia Ismail As. menginjak\nkira-kira 7 tahun (ada yang berpendapat 13 tahun), pada malam tarwiyah, hari ke\n8 di bulan Dzulhijjah,  Nabi Ibrahim As.bermimpi\nada seruan, \u201cHai Ibrahim! Penuhilah janjimu! Pada paginya, nabi Ibrahim berpikir\ndan merenungkan arti mimpinya semalam. <\/p>\n\n\n\n

Apakah mimpi itu dari Allah atau dari setan?. Dari sinilah sejarah Idul adha yang kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari Tarwiyah yang artinya berfikir atau merenung. Pada malam ke dua tanggal 9 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim bermimpi hal sama dengan mimpi sebelumnya. Dan pada pagi harinya, beliau mengetahui dengan yakin mimpi tersebut berasal dari Allah SWT. Dari sinilah hari ke-9 Dzulhijjah disebut dengan hari Arafah artinya mengetahui  dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di Arafah.<\/p>\n\n\n\n

Malam berikutnya lagi Nabi Ibrahim mimpi dengan mimpi yang serupa. Maka, keesokan harinya, beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya itu. Karena itulah, hari itu disebut denga hari Yaumun Nahr artinya Hari menyembelih Qurban. Itulah sejarah terjadinya Idul Qurban yang dilakukan Nabi Ibrahim As. yang kemudian menyembelih putranya Ismail As.<\/p>\n\n\n\n

Dalam riwayat lain terdapat keterangan mengenai sejarah singkat Qurban Idul Adha yang menceritakan, ketika Nabi Ibrahim As bermimpi pada hari pertama, maka beliau memilih kambing-kambing gemuk, sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai qurban. Tiba-tiba api datang menyantapnya. Nabi Ibrahim mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi. <\/p>\n\n\n\n

Pada mimpi yang kedua kalinya, Nabi Ibrahim As. memilih unta-unta yang gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai qurban. Tiba-tiba api datang menyantapnya, dan beliau masih mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi. Pada mimpi untuk ketiga kalinya, seolah-olah ada yang menyeru,
“<\/em>Sesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu agar menyembelih putramu, Ismail”<\/i>. Nabi Ibrahim terbangun seketika langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu Subuh tiba.<\/p>\n\n\n\n

 Untuk melaksanakan perintah Allah tersebut Nabi Ibrahim menemui istrinya terlebih dahulu, Hajar (ibu dari Nabi Ismail As). Beliau berkata, “Dandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus, karena dia akan aku ajak untuk bertamu kepada Allah SWT”. Hajar pun segera mendandani Ismail As. dengan pakaian paling bagus,serta meminyaki dan menyisir rambutnya. Kemudian Nabi Ibrahim bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang. <\/p>\n\n\n\n

Pada\nsaat itu, Iblis sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu. Mondar-mandir\nkesana-kemari. Nabi Ismail As yang melihatnya segera mendekati ayahnya. \u201cHai\nIbrahim! Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu itu?\u201d seru Iblis. \u201cIyaa\nbenar, namun Allah memerintahkanku untuk itu menyembelihnya,\u201d jawab Nabi\nIbrahim.<\/p>\n\n\n\n

Setelah\ngagal membujuk ayahnya, Iblis pun datang menemui ibunya, Hajar. \u201cKenapa engkau hanya\nduduk tenang-tenang saja, padahal anakmu dibawa suamimu untuk di sembelih?\u201d\ngoda Iblis.
\n\u201cKau jangan berdusta padaku, mana mungkin seorang ayah membunuh anaknya?\u201d jawab\nHajar. \u201cMengapa Ia membawa tali dan sebilah pedang, kalau bukan untuk\nmenyembelih putramu?\u201d rayu Iblis lagi.
\n\u201cUntuk apa seorang ayah membunuh anaknya?\u201d jawab Hajar balik bertanya.<\/p>\n\n\n\n

 \u201cIa menyangka bahwa Allah SWT memerintahkannya untuk itu\u201d, goda Iblis meyakinkannya.
\u201cSeorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan. Jikapun itu benar, nyawaku sendiri pun aku siap dikorbankan demi tugas yang agung itu. Apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anakku, hal itu belum berarti apa-apa!\u201d jawab Hajar dengan mantap.<\/p>\n\n\n\n

Iblis\ngagal untuk kedua kalinya, namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya\npenyembelihan Ismail As. Itu. Maka, ia pun menghampiri Nabi Ismail seraya\nmembujuknya,
\n\u201cHai Ismail! Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja, padahal\nayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu. Lihat, ia membawa tali\ndan sebilah pedang,\u201d
\n\u201cKau dusta, memangnya kenapa ayah harus menyembelih diriku?\u201d jawab Ismail\ndengan heran.<\/p>\n\n\n\n

  \u201cAyahmu menyangka bahwa Allah SWT memerintahkannya untuk itu\u201d kata Iblis meyakinkannya.
\u201cDemi perintah Allah ! Aku siap untuk melaksanakannya dengan sepenuh jiwa ragaku,\u201d jawab Ismail dengan mantap. Saat Iblis hendak merayunya lagi dan merayunya dengan kata-kata lain, mendadak Nabi Ismail mengambi sejumlah kerikil kemudian langsung melemparkannya ke arah Iblis dan butalah mata Iblis sebelah kiri. Kemudian Iblis pun pergi dengan tangan hampa. Dari sinilah akhirnya dalam sejarah Idul Adha dikenal dengan kewajiban untuk Melempar Jumrah (Kerikil) dalam ritual ibadah haji. <\/p>\n\n\n\n

Sesampainya di Mina, Nabi Ibrahim As. berterus terang kepada putranya, \u201cWahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu? (QS. Ash-Sh\u00e2ff\u00e2t, 37: 102).<\/em><\/p>\n\n\n\n

\u201cIsmail menjawab, \u2018Hai bapakku! Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah! Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar\u201d (QS. Ash-Shaffat 37: 102). <\/em><\/p>\n\n\n\n

Mendengar\njawaban putranya, legalah Nabi Ibrahim As dan langsung ber-tahmid (mengucapkan\nAlhamdulill\u00e2h) sebanyak-banyaknya. Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail As.\nberpesan kepada ayahnya, \u201cWahai ayahanda! Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak\nsehingga merepotkan. Palingkanlah wajahku agar ayah tidak melihatnya, sehingga ayah\ntidak merasa iba. Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan\ndarah sedikitpun, sehingga bisa mengurangi pahalaku, dan jika ibu melihatnya\ntentu akan turut berduka.\u201d<\/p>\n\n\n\n

 \u201cTajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya. Dan bawa pulang bajuku kemudian berikan kepada ibu, biar menjadi kenangan untuknya, Dan sampaikan salamku kepadanya katakanlah: “Wahai ibuku, bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allah”. Terakhir, janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu, agar ibu tidak semakin menambah kesedihannya kepadaku. Dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku, janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayah,\u201d pungkas Isma’il.<\/p>\n\n\n\n

Setelah\nmendengar pesan-pesan putranya itu. Nabi Ibrahim  menjawab, \u201cSebaik-baik kawan dalam\nmelaksanakan perintah Allah adalah kau, wahai putraku tercinta.\u201d Kemudian Nabi\nIbrahim menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah\ndiikat tangan dan kakinya. Namun beliau tak mampu menggoresnya. Ismail berkata,\n\u201cWahai ayahku, Lepaskan saja ikatan tangan dan kakiku ini agar aku tidak\ndinilai terpaksa dalam menjalankan perintah Allah. Arahkan lagi pedangnya ke\nleherku agar para malaikat tau bahwa diriku taat kepada Allah dalam menjalankan perintah hanya semata-mata\nkarena-Nya.\u201d <\/p>\n\n\n\n

Nabi Ibrahim  melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya. Lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya. Namun Nabi Ibrahim masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental. <\/p>\n\n\n\n

Tak\npuas dengan kemampuanya, Nabi Ibrahim menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu\ndan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian. \u201cHai pedang! Kau dapat membelah\nbatu, tapi mengapa kau tak mampu menembus daging?\u201d gerutu Nabi Ibrahim.
\n
\n<\/p>\n\n\n\n

Atas\nizin Allah, pedang tersebut menjawab, \u201cHai Ibrahim! Kau menghendaki untuk\nmenyembelih, sedangkan Allah SWT sang penguasa semesta alam berfirman, \u2018jangan\ndisembelih. Jika begitu, kenapa aku harus menentang perintah Allah?. <\/p>\n\n\n\n

Allah SWT berfirman, \u201cSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu).
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.\u201d (QS. Ash-Shaffat 37: 106) <\/em><\/p>\n\n\n\n

Menurut satu riwayat, bahwa Nabi Ismail As. diganti dengan seekor kambing kibas yang dulu pernah diqurbankan oleh Habil dan selama itu kambing itu hidup di surga. Malaikat Jibril datang membawa kambing kibas itu dan Ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim menggoreskan pedangnya ke leher putranya. Dan pada saat itu pula semesta alam beserta seluruh isinya bertakbir (All\u00e2hu Akbar) mengagungkan kebesaran Allah atas kesabaran kedua umatNya dalam menjalankan perintahNya.<\/p>\n\n\n\n

 
Melihat hal itu, malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah, \u201cAll\u00e2hu Akbar, All\u00e2hu Akbar, All\u00e2hu Akbar. Nabi Ibrahim As menyahut, \u201cL\u00e2 Il\u00e2ha Illall\u00e2hu wall\u00e2hu Akbar\u201d. Nabi Ismail mengikutinya, \u201cAll\u00e2hu Akbar wa lill\u00e2hil hamd\u201d. Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya Qurban (Idul Adha). <\/p>\n\n\n\n

Itulah sejarah singkat qurban Idul Adha yang patut kita teladani, tentang kesabaran seorang ayah dan putranya dalam menjalankan perintah Allah SWT. Dari sejarah qurban itulah yang kemudian dijadikan rukun islam yang kelima yaitu ibadah haji<\/a><\/strong> dan perintah berqurban. Dan perlu digaris bawahi perintah berqurban seorang ayah menyembelih putranya hanya berlaku untuk nabi Ibrahim As. dan putranya Nabi Ismail As. Sehinga agar tidak penjadi salah persepsi di zaman sekarang, karena hal tersebut sudah tidak berlaku lagi. Dan qurban sekarang di perintahkan untuk menyembelih hewan ternak seperti kambing, sapi, unta dan yang lainnya sesuai syariat. Wallahu’alam Bisshawab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org Kisah berikut adalah sejarah singkat Qurban Idul Adha yang termaktub dalam kitab Misykatul Anwar karangan sang Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali. Pada suatu hari, Nabi Ibrahim As. menyembelih qurban fisabilillah\u00a0 yaitu berupa 1.000 ekor kambing, 300 ekor sapi, dan 100 ekor unta. Banyak orang mengaguminya, bahkan para malaikat pun terkagum-kagum atas qurbannya nabi Ibrahim As. […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":4511,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1846,10],"tags":[2237,2665,2666,2663,2662,2664,2667],"yoast_head":"\nSejarah Singkat Qurban Idul Adha, Tentang Kesabaran Seorang Ayah dan Putranya - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Dalam riwayat lain terdapat keterangan mengenai sejarah singkat Qurban Idul Adha yang menceritakan, ketika Nabi Ibrahim As bermimpi pada hari pertama\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Sejarah Singkat Qurban Idul Adha, Tentang Kesabaran Seorang Ayah dan Putranya - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Dalam riwayat lain terdapat keterangan mengenai sejarah singkat Qurban Idul Adha yang menceritakan, ketika Nabi Ibrahim As bermimpi pada hari pertama\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-08-06T10:51:14+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/sejarah-idul-adha_edited.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"588\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"7 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Sejarah Singkat Qurban Idul Adha, Tentang Kesabaran Seorang Ayah dan Putranya\",\"datePublished\":\"2019-08-06T10:51:14+00:00\",\"dateModified\":\"2019-08-06T10:51:14+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/\"},\"wordCount\":1442,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/sejarah-idul-adha_edited.jpg\",\"keywords\":[\"idul adha\",\"idul qurban\",\"sejarah haji\",\"sejarah idul adha\",\"sejarah idul qurban\",\"sejarah qurban\",\"sejarah terjadinya idul qurban\"],\"articleSection\":[\"Qurban\",\"Sejarah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/\",\"name\":\"Sejarah Singkat Qurban Idul Adha, Tentang Kesabaran Seorang Ayah dan Putranya - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/sejarah-idul-adha_edited.jpg\",\"datePublished\":\"2019-08-06T10:51:14+00:00\",\"dateModified\":\"2019-08-06T10:51:14+00:00\",\"description\":\"Dalam riwayat lain terdapat keterangan mengenai sejarah singkat Qurban Idul Adha yang menceritakan, ketika Nabi Ibrahim As bermimpi pada hari pertama\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/sejarah-idul-adha_edited.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/sejarah-idul-adha_edited.jpg\",\"width\":1024,\"height\":588,\"caption\":\"sejarah singkat qurban idul adha\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Sejarah Singkat Qurban Idul Adha, Tentang Kesabaran Seorang Ayah dan Putranya\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Sejarah Singkat Qurban Idul Adha, Tentang Kesabaran Seorang Ayah dan Putranya - Pecihitam.org","description":"Dalam riwayat lain terdapat keterangan mengenai sejarah singkat Qurban Idul Adha yang menceritakan, ketika Nabi Ibrahim As bermimpi pada hari pertama","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Sejarah Singkat Qurban Idul Adha, Tentang Kesabaran Seorang Ayah dan Putranya - Pecihitam.org","og_description":"Dalam riwayat lain terdapat keterangan mengenai sejarah singkat Qurban Idul Adha yang menceritakan, ketika Nabi Ibrahim As bermimpi pada hari pertama","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-08-06T10:51:14+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":588,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/sejarah-idul-adha_edited.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"7 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Sejarah Singkat Qurban Idul Adha, Tentang Kesabaran Seorang Ayah dan Putranya","datePublished":"2019-08-06T10:51:14+00:00","dateModified":"2019-08-06T10:51:14+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/"},"wordCount":1442,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/sejarah-idul-adha_edited.jpg","keywords":["idul adha","idul qurban","sejarah haji","sejarah idul adha","sejarah idul qurban","sejarah qurban","sejarah terjadinya idul qurban"],"articleSection":["Qurban","Sejarah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/","name":"Sejarah Singkat Qurban Idul Adha, Tentang Kesabaran Seorang Ayah dan Putranya - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/sejarah-idul-adha_edited.jpg","datePublished":"2019-08-06T10:51:14+00:00","dateModified":"2019-08-06T10:51:14+00:00","description":"Dalam riwayat lain terdapat keterangan mengenai sejarah singkat Qurban Idul Adha yang menceritakan, ketika Nabi Ibrahim As bermimpi pada hari pertama","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/sejarah-idul-adha_edited.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/sejarah-idul-adha_edited.jpg","width":1024,"height":588,"caption":"sejarah singkat qurban idul adha"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-singkat-qurban-idul-adha-tentang-kesabaran-seorang-ayah-dan-putranya\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Sejarah Singkat Qurban Idul Adha, Tentang Kesabaran Seorang Ayah dan Putranya"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4454"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=4454"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4454\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/4511"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=4454"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=4454"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=4454"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}