Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":45119,"date":"2020-03-18T18:00:24","date_gmt":"2020-03-18T11:00:24","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=45119"},"modified":"2020-03-18T18:00:25","modified_gmt":"2020-03-18T11:00:25","slug":"kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/","title":{"rendered":"Kisah Ummu Kultsum, Cucu Perempuan Rasulullah yang Jadi Bidan"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Ummu Kultsum merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dari Khalifah keempat Ali bin Abi Thalib. Kakeknya adalah penghulu anak Adam As. Ibunya adalah ratu wanita ahli surga, Fathimah binti Muhammad Saw, sedangkan kedua saudaranya adalah pemimpin pemuda ahli surga dan penghibur hati Rasulullah Saw.<\/p>\n\n\n\n

Kelima bersaudara tersebut adalah Hasan, Husain, Muhsin (meninggal saat masih kecil), Zainab al-Kubra, dan Ummu Kultsum. Ummu Kultsum lahir di Madinah pada 6 H dan bertemu kakeknya, Rasulullah Saw selama 5 tahun. <\/p>\n\n\n\n

Dalam lingkungan yang mulia di zaman Rasulullah SAW Ummu Kultsum dilahirkan, tumbuh, berkembang dan terdidik. Beliau adalah teladan bagi para gadis muslimah yang tumbuh di atas agama, keutamaan dan rasa malu.<\/p>\n\n\n\n

Ketika Umar bin al-Khattab al-Faruq r.a<\/a><\/strong> mendengar hadits bahwa setiap garis keturunan akan terputus pada hari kiamat selain garis keturunan Nabi. Umar kemudian melamar Ummu Kultsum yang waktu itu masih berusia 11 tahun melalui ayahnya, sementara Umar sendiri sudah berusia 58 tahun.<\/p>\n\n\n\n

Akan tetapi, mulanya Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. meminta ditunda, karena Ummu Kultsum masih kecil. Umar r.a. berkata, \u201cNikahkanlah aku dengannya wahai Abu Hasan, karena aku telah memperhatikan kemuliaannya, yang tidak aku dapatkan pada orang lain.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Maka, Ali meridhainya dan menikahkan Umar dengan putrinya pada bulan Dzulqa\u2019dah tahun 17 Hijriyah, dan hidup bersama hingga terbunuhnya Umar bin Khattab r.a.<\/p>\n\n\n\n

Ummu Kultsum dinikahi Umar dengan maskawin 40.000 dirham. Dari pernikahannya, Umar dikaruniai dua anak yang bernama Zaid dan Ruqayyah.<\/p>\n\n\n\n

Kisah Ummu Kultsum Jadi Bidan<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Ummu Kultsum pernah menjadi bidan yang membantu persalinan pada masa suaminya, Umar bin Khaththab menjadi Khalifah. Ketika itu, Khalifah Umar sedang melakukan kebiasaan rutinnya, yaitu keluar malam untuk melihat dengan mata kepada sendiri keadaan rakyatnya.<\/p>\n\n\n\n

Beliau berjalan melewati suatu desa di Madinah. Tiba-tiba, ia mendengar suara rintihan seorang perempuan dari dalam sebuah gubuk. Di depan pintunya, ada seorang laki-laki yang sedang duduk. Lelaki itu adalah seorang suku Badui dari pedalaman Arab.<\/p>\n\n\n\n

\u201cApa yang sedang kau lakukan, wahai saudaraku?\u201d
\u201cAku sedang menunggui istriku yang akan melahirkan,\u201d jawab lelaki itu. <\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapa yang menolongnya di dalam?\u201d \u201cTidak ada\u2026 jawab laki-laki tadi\u201d \u201cJadi istrimu sendirian?\u201d tanya Khalifah tidak mengerti.<\/p>\n\n\n\n

\u201cIya, aku tidak punya uang untuk membayar bidan,\u201d jawab lelaki itu dengan muka sedih. \u201cKalau begitu, suruh istrimu menahan sebentar, aku akan segera kembali,\u201d ucap Khalifah.<\/p>\n\n\n\n

Umar segera pergi meninggalkan laki-laki tersebut dan kembali ke rumah. Beliau langsung menemui istrinya Ummu Kultsum. \u201cDik Ummu Kultsum, Maukah engkau mendapatkan pahala yang akan Allah limpahkan kepadamu?\u201d<\/p>\n\n\n\n

Ummu Kultsum menjawab dengan wajah berbinar senang. \u201cKebaikan apa yang bisa kulakukan, Wahai suamiku?\u201d<\/p>\n\n\n\n

Umar memberitahukan kejadian yang ditemuinya, kemudian Ummu Kultsum segera bangkit dan mengambil peralatan untuk membantu proses persalinan dan untuk kebutuhan bayi. Sementara Amirul Mukminin membawa kuali yang di dalamnya ada mentega dan makanan. Mereka berangkat bersama ke gubuk tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Tanpa banyak bicara, Ummu Kultsum langsung saja masuk ke dalam gubuk dan membantu proses kelahiran sang bayi layaknya seorang bidan. Sementara itu, Amirul Mukminin duduk-duduk bersama laki-laki tersebut di luar sambil menyiapkan makanan yang beliau bawa.<\/p>\n\n\n\n

\u201cTerima kasih dan maaf telah merepotkanmu,\u201d kata lelaki itu. \u201cTidak apa-apa.. tapi, ngomong-ngomong mengapa engkau tidak melaporkan keadaanmu kepada Khalifah Umar bin Khattab? Bukankah kau berhak mendapatkan jaminan dari negara?\u201d tanya Umar.<\/p>\n\n\n\n

Lelaki itu langsung berdiri, dia memandang orang di depannya dengan sorot mata yang tajam dan menusuk. Umar terkejut melihat reaksi lelaki itu. \u201cJangan kau sebut nama orang terkutuk itu di hadapanku!\u201d <\/p>\n\n\n\n

\u201cLoh.. memangnya kenapa, wahai saudaraku?\u201d Umar penasaran. \u201cOrang itu hanya mementingkan dirinya sendiri. Dia tak punya perhatian kepada rakyat kecil. Dia hanya peduli dengan orang-orang kaya yang akan melanggengkan kekuasaanya,\u201d jawab lelaki itu penuh amarah.<\/p>\n\n\n\n

\u201cHmm.. apakah engkau sudah pernah bertemu dengannya?\u201d \u201cBelum, lagi pula untuk apa aku bertemu dengannya?\u201d \u201cKalau seandainya kau bertemu dengannya. Apa yang akan kau lakukan?\u201d tanya Umar tersenyum.<\/p>\n\n\n\n

\u201cAku akan membunuhnya!\u201d<\/p>\n\n\n\n

Tiba-tiba terdengar suara bayi menangis dari dalam kemah. Ummu Kultsum secara pontan berteriak dari dalam gubuk itu, \u201cTolong beritakan kabar gembira kepada temanmu, wahai Amirul Mukminin, bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Khalifah Umar bin Khattab segera bersujud syukur dan berdoa kepada Allah. Sementara itu, si lelaki gembira bercampur heran. Gembira karena istri dan anaknya selamat, dan heran karena lelaki yang sedang memasak dan meniup api di sampingnya dipanggil dengan sebutan \u201cAmirul Mukminin\u201d. <\/p>\n\n\n\n

\u201cLekas kau temui istrimu!, dan ini sekedar membantu perawatan anakmu.\u201d Umar memberikan sekantung uang yang segera diterima lelaki itu dengan penuh suka cita.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum lelaki itu masuk, dia memandang Umar. \u201cWahai tuan, siapa tuan sebenarnya?\u201d tanya lelaki itu penasaran. \u201cAku, Umar bin Khattab, Khalifah yang terkutuk itu,\u201d jawab Umar sambil tersenyum.<\/p>\n\n\n\n

\u201cMaafkan saya, Ya Amirul Mukminin. Saya tidak tahu kalau engkau adalah\u2026\u201d<\/p>\n\n\n\n

\u201c Tidak Apa-apa.\u201d Jawab Umar<\/p>\n\n\n\n

Kisah ini menggambarkan kepada kita tentang pengabdian seorang pemimpin Umar bin Khattab dan istrinya Ummu Kultsum. Keduanya rela bersusah payah demi memastikan kehidupan rakyatnya baik-baik saja. Meskipun di tengah malam waktunya istirahat, Umar dan istrinya tidak menghabiskan waktunya untuk beristirahat.<\/p>\n\n\n\n

Selain itu, kisah ini juga memberitahukan bahwa pada masa sahabat sudah ada perempuan yang bisa bertindak sebagai bidan. Dan tentu saja Ummu Kultsum bukan yang pertama kali menangani persalinan. Sebab jika belum berpengalaman, tidak mungkin Khalifah Umar bin Khattab menyerahkan tugas yang mempertaruhkan nyawa kepada istrinya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Ummu Kultsum merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dari Khalifah keempat Ali bin Abi Thalib. Kakeknya adalah penghulu anak Adam As. Ibunya adalah ratu wanita ahli surga, Fathimah binti Muhammad Saw, sedangkan kedua saudaranya adalah pemimpin pemuda ahli surga dan penghibur hati Rasulullah Saw. Kelima bersaudara tersebut adalah Hasan, Husain, Muhsin (meninggal saat […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":45388,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[379],"tags":[10617,10659],"yoast_head":"\nKisah Ummu Kultsum, Cucu Perempuan Rasulullah yang Jadi Bidan - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"\u201cTolong beritakan kabar gembira kepada temanmu, wahai Amirul Mukminin, bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki.\u201d\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Kisah Ummu Kultsum, Cucu Perempuan Rasulullah yang Jadi Bidan - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"\u201cTolong beritakan kabar gembira kepada temanmu, wahai Amirul Mukminin, bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki.\u201d\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-03-18T11:00:24+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-03-18T11:00:25+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Kisah-Ummu-Kultsum-Jadi-Bidan-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Kisah Ummu Kultsum, Cucu Perempuan Rasulullah yang Jadi Bidan\",\"datePublished\":\"2020-03-18T11:00:24+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-18T11:00:25+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/\"},\"wordCount\":848,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Kisah-Ummu-Kultsum-Jadi-Bidan-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Kisah Ummu Kultsum\",\"ummu kultsum\"],\"articleSection\":[\"Kisah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/\",\"name\":\"Kisah Ummu Kultsum, Cucu Perempuan Rasulullah yang Jadi Bidan - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Kisah-Ummu-Kultsum-Jadi-Bidan-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-03-18T11:00:24+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-18T11:00:25+00:00\",\"description\":\"\u201cTolong beritakan kabar gembira kepada temanmu, wahai Amirul Mukminin, bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki.\u201d\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Kisah-Ummu-Kultsum-Jadi-Bidan-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Kisah-Ummu-Kultsum-Jadi-Bidan-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Kisah Ummu Kultsum Jadi Bidan\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Kisah Ummu Kultsum, Cucu Perempuan Rasulullah yang Jadi Bidan\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Kisah Ummu Kultsum, Cucu Perempuan Rasulullah yang Jadi Bidan - Pecihitam.org","description":"\u201cTolong beritakan kabar gembira kepada temanmu, wahai Amirul Mukminin, bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki.\u201d","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Kisah Ummu Kultsum, Cucu Perempuan Rasulullah yang Jadi Bidan - Pecihitam.org","og_description":"\u201cTolong beritakan kabar gembira kepada temanmu, wahai Amirul Mukminin, bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki.\u201d","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-03-18T11:00:24+00:00","article_modified_time":"2020-03-18T11:00:25+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Kisah-Ummu-Kultsum-Jadi-Bidan-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Kisah Ummu Kultsum, Cucu Perempuan Rasulullah yang Jadi Bidan","datePublished":"2020-03-18T11:00:24+00:00","dateModified":"2020-03-18T11:00:25+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/"},"wordCount":848,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Kisah-Ummu-Kultsum-Jadi-Bidan-scaled.jpg","keywords":["Kisah Ummu Kultsum","ummu kultsum"],"articleSection":["Kisah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/","name":"Kisah Ummu Kultsum, Cucu Perempuan Rasulullah yang Jadi Bidan - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Kisah-Ummu-Kultsum-Jadi-Bidan-scaled.jpg","datePublished":"2020-03-18T11:00:24+00:00","dateModified":"2020-03-18T11:00:25+00:00","description":"\u201cTolong beritakan kabar gembira kepada temanmu, wahai Amirul Mukminin, bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki.\u201d","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Kisah-Ummu-Kultsum-Jadi-Bidan-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Kisah-Ummu-Kultsum-Jadi-Bidan-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Kisah Ummu Kultsum Jadi Bidan"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-ummu-kultsum-jadi-bidan\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Kisah Ummu Kultsum, Cucu Perempuan Rasulullah yang Jadi Bidan"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/45119"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=45119"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/45119\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/45388"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=45119"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=45119"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=45119"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}