Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":45613,"date":"2020-03-24T05:14:14","date_gmt":"2020-03-23T22:14:14","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=45613"},"modified":"2020-03-24T00:10:57","modified_gmt":"2020-03-23T17:10:57","slug":"emha-ainun-nadjib","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/","title":{"rendered":"Mengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Lewat karya-karyanya, Emha Ainun Nadjib atau biasa kita kenal sebagai Cak Nun dikenal sebagai komentator sosial yang tajam di Indonesia. Sepanjang dekade 1980-an hingga 1990-an, Cak Nun dielu-elukan sebagai pembela kaum marjinal. Tak heran, ia pun dijuluki sebagai Sang Kiai Mbeling lantaran pemikiran dan karya-karyanya yang nyeleneh<\/em>.<\/p>\n\n\n\n
Dalam karya dan pertunjukannya, Emha Ainun Nadjib terlihat seperti meneruskan semangat sosial bapak-ibunya, atau terinspirasi oleh kehidupan kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya memang orang biasa saja, tapi punya jiwa sosial yang sangat tinggi. Cak Nun pernah menyatakan bahwa kedua orang tuanya adalah \u201cbapak-ibunya orang banyak\u201d.<\/p>\n\n\n\n
Cak Nun mengaku, \u201cSejak masih digendong-gendong dan baru bisa berjalan, saya sudah ikut ibu berjalan keliling melihat para tetangga, menanyakan mereka masak apa, anaknya sekolah enggak, problem-problemnya. Itu kemudian secara tidak sengaja membentuk sikap sosial saya.<\/p>\n\n\n\n
Kebetulan nilai-nilai yang mendasari semuanya adalah agama, karena agama Islam kuncinya satu yakni menolong orang yang tidak mampu di segala bidang agar dibuat mampu menjadi manusia,\u201d pengakuannya ada dalam buku Kitab Ketenteraman<\/em> halaman 131.<\/p>\n\n\n\n