Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":45613,"date":"2020-03-24T05:14:14","date_gmt":"2020-03-23T22:14:14","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=45613"},"modified":"2020-03-24T00:10:57","modified_gmt":"2020-03-23T17:10:57","slug":"emha-ainun-nadjib","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/","title":{"rendered":"Mengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Lewat karya-karyanya, Emha Ainun Nadjib atau biasa kita kenal sebagai Cak Nun dikenal sebagai komentator sosial yang tajam di Indonesia. Sepanjang dekade 1980-an hingga 1990-an, Cak Nun dielu-elukan sebagai pembela kaum marjinal. Tak heran, ia pun dijuluki sebagai Sang Kiai Mbeling lantaran pemikiran dan karya-karyanya yang nyeleneh<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Dalam karya dan pertunjukannya, Emha Ainun Nadjib terlihat seperti meneruskan semangat sosial bapak-ibunya, atau terinspirasi oleh kehidupan kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya memang orang biasa saja, tapi punya jiwa sosial yang sangat tinggi. Cak Nun pernah menyatakan bahwa kedua orang tuanya adalah \u201cbapak-ibunya orang banyak\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Cak Nun mengaku, \u201cSejak masih digendong-gendong dan baru bisa berjalan, saya sudah ikut ibu berjalan keliling melihat para tetangga, menanyakan mereka masak apa, anaknya sekolah enggak, problem-problemnya. Itu kemudian secara tidak sengaja membentuk sikap sosial saya.<\/p>\n\n\n\n

Kebetulan nilai-nilai yang mendasari semuanya adalah agama, karena agama Islam kuncinya satu yakni menolong orang yang tidak mampu di segala bidang agar dibuat mampu menjadi manusia,\u201d pengakuannya ada dalam buku Kitab Ketenteraman<\/em> halaman 131.<\/p>\n\n\n\n

Jamaah Maiyah<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Hubungan Cak Nun sangat dekat dengan sastra. Sastra yang luwes menjadi medium bagi seniman kelahiran Jombang, 27 Mei 1953, ini untuk menyuarakan aspirasinya pada masa Orde Baru<\/a><\/strong>. Cak Nun mengakui bahwa tanpa bantuan sastra, langkah komunikasinya akan sangat terbatas.<\/p>\n\n\n\n

Maka dengan sastra disamping ia bisa menemukan berbagai format komunikasi, ia pun tetap bisa memelihara pandangan terhadap dimensi-dimensi kedalaman manusia dan masyarakat.<\/p>\n\n\n\n

Bermula\ndari menulis puisi, cerpen, esai, dan teater, pada awal tahun 1990-an, Cak Nun\nmerambah ke ranah musik. Kelompok musiknya yang disebut sebagai Kiai Kanjeng\nadalah modifikasi format dari musik gamelan yang dipakai mengiringi pementasan\nPak Kanjeng. Album pertama Kiai Kanjeng berjudul Kado Muhammad <\/em>dan dirilis pada tahun 1995 dengan hits andalan\ntembang berjudul \u201cTombo Ati\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Selain itu, Cak Nun pun mendirikan sebuah forum kajian yang disebut pengajian Padhang Mbulan. Pada mulanya, forum tersbeut adalah agenda keluarga besarnya saja, bahkan pengisinya adalah Cak Fuad dan Cak Nun sendiri. Tapi, waktu berlalu dan kemudian forum ini dikembangkan menjadi lebih inklusif dan terbuka untuk masyarakat umum.<\/p>\n\n\n\n

Forum\nini adalah wujud atau bentuk respons Cak Nun atas banyaknya permintaan\nmasyarakat agar bisa bertemu dan berdialog dengannya. Maka, dibuatlah sebuah\nwadah pertemuan kultural sebulan sekali di Menturo, Jombang,  pada 1992. Apa yang membedakan Padhang Mbulan\ndengan pengajian lain yang serupa adalah tafsir kontekstual atas Alquran dan\ndekonstruksi pemikiran yang dibawa oleh Cak Nun.<\/p>\n\n\n\n

Forum kecil inilah kemudian berkembang megikuti perkembangan zaman menjadi apa yang kini disebut sebagai Jamaah Maiyah. Maiyah adalah derivasi dari kosakata Arab ma\u2019a yang artinya bersama atau kebersamaan. <\/p>\n\n\n\n

Cak Nun dan para pegiat Maiyah pun membentuk forum ini sebagai wadah agar bisa saling belajar. Ia tidak bermaksud membuat forum advokasi, tapi lebih dari itu, ia mengajak orang untuk bersama-sama memecahkan suatu masalah sosial yang ada.<\/p>\n\n\n\n

Forum pertama Maiyah yang didirikan Sang Kiyai Mbeling ini pun diselenggarakan di Jakarta dan diberi nama Kenduri Cinta pada tahun 1998. Dari sanalah, forum Maiyah kemudian menyebar sampai ke beberapa kota. <\/p>\n\n\n\n

Beberapa pengajian di berbagai kota tersebut adalah: Mocopat Syafaat di Yogyakarta, Gambang Syafaat di Semarang, Bangbang Wetan di Surabaya, Obor Ilahi di Malang, Paparandang Ate di Sulawesi Selatan, Tali Kasih di Bandung, dan Tombo Ati di Surakarta.<\/p>\n\n\n\n

Sang Kiai Mbeling berhasil menggabungkan antara semangat sosial dan Islam. Hal inilah yang menjadikan Emha Ainun Nadjib menjadi seorang seniman yang unik hingga sekarang. Tanpa kenal kompromi dengan penguasa, ia telah melawan orang terkuat di negerinya, namun tidak ada pintu yang tertutup baginya.<\/p>\n\n\n\n

Spektrum ideologi Sang Kiai Mbeling telah mewarnai wacana keislaman dan memberikan kontribusi penting bagi peradaban Islam khususnya di Indonesia.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Lewat karya-karyanya, Emha Ainun Nadjib atau biasa kita kenal sebagai Cak Nun dikenal sebagai komentator sosial yang tajam di Indonesia. Sepanjang dekade 1980-an hingga 1990-an, Cak Nun dielu-elukan sebagai pembela kaum marjinal. Tak heran, ia pun dijuluki sebagai Sang Kiai Mbeling lantaran pemikiran dan karya-karyanya yang nyeleneh. Dalam karya dan pertunjukannya, Emha Ainun […]<\/p>\n","protected":false},"author":18,"featured_media":46609,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12],"tags":[10827,10826],"yoast_head":"\nMengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Sang Kiai Mbeling berhasil menggabungkan antara semangat sosial dan Islam. Hal inilah yang menjadikan Emha Ainun Nadjib menjadi sastrawan yang unik\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Mengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Sang Kiai Mbeling berhasil menggabungkan antara semangat sosial dan Islam. Hal inilah yang menjadikan Emha Ainun Nadjib menjadi sastrawan yang unik\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-03-23T22:14:14+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-03-23T17:10:57+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Emha-Ainun-Nadjib-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Ayu Alfiah\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Ayu Alfiah\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/\"},\"author\":{\"name\":\"Ayu Alfiah\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753\"},\"headline\":\"Mengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling\",\"datePublished\":\"2020-03-23T22:14:14+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-23T17:10:57+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/\"},\"wordCount\":586,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Emha-Ainun-Nadjib-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Cak Nun\",\"Emha Ainun Nadjib\"],\"articleSection\":[\"Tokoh\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/\",\"name\":\"Mengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Emha-Ainun-Nadjib-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-03-23T22:14:14+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-23T17:10:57+00:00\",\"description\":\"Sang Kiai Mbeling berhasil menggabungkan antara semangat sosial dan Islam. Hal inilah yang menjadikan Emha Ainun Nadjib menjadi sastrawan yang unik\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Emha-Ainun-Nadjib-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Emha-Ainun-Nadjib-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Emha Ainun Nadjib\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Mengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753\",\"name\":\"Ayu Alfiah\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g\",\"caption\":\"Ayu Alfiah\"},\"description\":\"Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ayualfiah\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Mengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling - Pecihitam.org","description":"Sang Kiai Mbeling berhasil menggabungkan antara semangat sosial dan Islam. Hal inilah yang menjadikan Emha Ainun Nadjib menjadi sastrawan yang unik","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Mengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling - Pecihitam.org","og_description":"Sang Kiai Mbeling berhasil menggabungkan antara semangat sosial dan Islam. Hal inilah yang menjadikan Emha Ainun Nadjib menjadi sastrawan yang unik","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-03-23T22:14:14+00:00","article_modified_time":"2020-03-23T17:10:57+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Emha-Ainun-Nadjib-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Ayu Alfiah","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Ayu Alfiah","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/"},"author":{"name":"Ayu Alfiah","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753"},"headline":"Mengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling","datePublished":"2020-03-23T22:14:14+00:00","dateModified":"2020-03-23T17:10:57+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/"},"wordCount":586,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Emha-Ainun-Nadjib-scaled.jpg","keywords":["Cak Nun","Emha Ainun Nadjib"],"articleSection":["Tokoh"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/","name":"Mengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Emha-Ainun-Nadjib-scaled.jpg","datePublished":"2020-03-23T22:14:14+00:00","dateModified":"2020-03-23T17:10:57+00:00","description":"Sang Kiai Mbeling berhasil menggabungkan antara semangat sosial dan Islam. Hal inilah yang menjadikan Emha Ainun Nadjib menjadi sastrawan yang unik","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Emha-Ainun-Nadjib-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Emha-Ainun-Nadjib-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Emha Ainun Nadjib"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/emha-ainun-nadjib\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Mengenal Emha Ainun Nadjib, Sang Kiai Mbeling"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753","name":"Ayu Alfiah","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g","caption":"Ayu Alfiah"},"description":"Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ayualfiah\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/45613"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/18"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=45613"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/45613\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/46609"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=45613"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=45613"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=45613"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}