Pecihitam.org<\/strong> \u2013 Tahlilan dan doa bersama untuk KH Maimoen Zubair digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Masjid An-Nahdlah, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Agustus 2019.<\/p>\n\n\n\n Tampak hadir dalam acara tahlilan tersebut Waketum PBNU H\nMochammad Maksum Mahfoedz, Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Katib Aam PBNU KH\nYahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU H A Helmy Faishal Zaini Katib Syuriyah PBNU KH\nMujib Qulyubi, Cucu Hadratussyekh KH Hasyim Asy\u2019ari Fahmi Amrullah, dan Ketua\nUmum JQHNU H Saefullah Ma\u2019sum. <\/p>\n\n\n\n \u201cWafatnya Mbah Maimoen membuat umat Islam, khususnya\nNahdlatul Ulama merasa kehilangan. Mbah Maimoen merupakan seorang panutan yang\nalim dan memiliki akhlak yang tinggi,\u201d kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj\ndalam sambutannya, dikutip dari situs resmi NU, Rabu, 7 Agustus 2019.<\/p>\n\n\n\n \u201cKita semua yakin Mbah Moen minassolihin, min auliyaillah.\nKita semua kehilangan, kita semua merasa ya sedih, ya, manusiawi, dengan\nhilangnya seorang ulama besar, \u201d sambungnya.<\/p>\n\n\n\n Mbah Maimoen, kata Kiai Said, merupakan ulama yang semasa\nhidupnya banyak memberikan andil dalam mempertahankan dan membela Ahlussunah\nwal Jamaah. <\/p>\n\n\n\n \u201cMbah Maimoen juga memiliki andil yang besar dalam menjaga\nkeutuhan dan keselamatan bangsa Indonesia,\u201d ujarnya.<\/p>\n\n\n\n \u201cBahkan pada Muktamar NU 1984 di Situbondo, Jawa Timur, Mbah\nMaimoem termasuk kiai yang ikut menerima asas tunggal Pancasila,\u201d tambahnya.<\/p>\n\n\n\n Terlebih, kata Kiai Said, saat itu Mbah Maimoen mengemukakan\nargumentasinya secara ilmiah agar asas Pancasila diterima kiai-kiai lain.<\/p>\n\n\n\n \u201cBeliaulah yang memberikan argumentasi adillah\n(dalil-dalil): aqilyah wa naqliyah,\u201d ucapnya.<\/p>\n\n\n\n Pada kesempatan itu, ia juga menyebut bahwa melalui\nPesantren Al-Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Mbah Maimoen telah mencetak\norang-orang alim.<\/p>\n\n\n\n \u201cAlumninya sekarang kita liat di seluruh penjuru Indonesia\nini menjadi ulama menjadi murabbi, menjadi masyayikh, asatidz di seluruh\nIndonesia. Sering saya jumpa Di Sumatera, di Sumatera Selatan, di Lampung: rais\nsyuriyah atau katib alumni Sarang. Yakin (alumninya) alim. Pokoknya nglotok\nfikihnya,\u201d terangnya.<\/p>\n\n\n\n Ia pun berharap ada seseorang yang dapat menggantikan sosok\nMbah Maimoen. <\/p>\n\n\n\n \u201cMudah-mudahan Allah\nmemberikan gantinya, memberikan di antara kita yang seperti beliau,\nmudah-mudahan,\u201d pungkas Kiai alumnus Universitas Ummul Qurra Makkah, Arab Saudi\nini.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org \u2013 Tahlilan dan doa bersama untuk KH Maimoen Zubair digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Masjid An-Nahdlah, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Agustus 2019. Tampak hadir dalam acara tahlilan tersebut Waketum PBNU H Mochammad Maksum Mahfoedz, Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU H […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":4563,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[2267,2550,2654],"yoast_head":"\n