\u0639\u0646 \u0639\u0648\u0641 \u0628\u0646 \u0645\u0627\u0644\u0643 \u0627\u0644\u0623\u0634\u062c\u0639\u064a \u0642\u0627\u0644 \u0643\u0646\u0627 \u0646\u0631\u0642\u064a \u0641\u064a \u0627\u0644\u062c\u0627\u0647\u0644\u064a\u0629 \u0641\u0642\u0644\u0646\u0627 \u064a\u0627 \u0631\u0633\u0648\u0644 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0643\u064a\u0641 \u062a\u0631\u0649 \u0641\u064a \u0630\u0644\u0643 \u061f \u0641\u0642\u0627\u0644 \u0627\u0639\u0631\u0636\u0648\u0627 \u0639\u0644\u0649 \u0631\u0642\u0627\u0643\u0645 \u0644\u0627 \u0628\u0623\u0633 \u0628\u0627\u0644\u0631\u0642\u0649 \u0645\u0627 \u0644\u0645 \u064a\u0643\u0646 \u0641\u064a\u0647 \u0634\u0631\u0643<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya : “Dari \u2018Auf bin Malik al-Asyja\u2019i, beliau berkata, \u201cDahulu kami meruqyah di masa jahiliyyah. Lalu kami bertanya, \u2018Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang hal itu?\u2019 Beliau Saw menjawab, \u2018Tunjukkan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Ruqyah-ruqyah itu tidak mengapa selama tidak mengandung syirik.” (HR. Muslim)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dijelaskan memang pada masa jahiliyah, sudah dikenal pengobatan ruqyah, namun kala itu banyak yang mengandung kesyirikan. Seperti memohon kepada sesuatu selain Allah, meyakini kesembuhan dari benda benda tertentu dan lain sebagainya.<\/p>\n\n\n\n

Setelah datangnya Islam, maka Nabi Muhammad Saw melarang ruqyah<\/mark> itu, kecuali yang tidak mengandung kesyirikan. Dari hadits ini, juga dapat dipahami bahwa ruqyah tidak boleh menggunakan perkataan-perkataan yang tidak diketahui maknanya sebagaimana yang disampaikan Sayyid \u2018Alawi al-Saqaf :<\/p>\n\n\n\n

\u201cMustahab (dianjurkan) ruqyah dan tidak khusus serta tidak tergantung hanya kepada orang sakit, khilaf dengan yang berpendapat syaz. Yang lebih afdhal adalah ruqyah dengan yang warid, kemudian dengan ucapan ta\u2019awuz, karena kandungannya minta perlindungan dari segala hal-hal yang tidak disukai secara global dan rinci\u201d.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Sayyid \u2018Alawi al-Saqaf, selanjutnya mengatakan :<\/p>\n\n\n\n

\u201cKebolehan itu dengan syarat pada setiap ruqyah jauh dari nama-nama dan perkataan-perkataan yang tidak diketahui maknanya, karena nama dan perkataan-perkataan tersebut kadang-kadang mengandung kekufuran karena mengandung sumpah dengan malaikat atau jin dan membesarkan jin dengan seperti mensifatinya dengan ta\u2019tsir (memberi bekas) atau ketuhanan\u201d. (Sayyid \u2018Alawi al-Saqaf, al-Qaul al-Jami\u2019 al-Matiin fi Ba\u2019dh al-Muhim min Huquq Ikhwanina al-Muslimin, dicetak dalam Kitab Sab\u2019ah al-Kutub al-Mufidah, Usaha Keluarga, Semarang, Hal, 154)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Macam-macam Ruqyah<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Dalam syariat Islam dikenal dua macam ruqyah yaitu:<\/p>\n\n\n\n

• Ruqyah Syariyah,<\/strong> yaitu ruqyah yang diperbolehkan menurut syariat Islam seperti dengan cara membacakan ayat Al-Qur’an, meminta perlindungan dan pertolongan kepada Allah, dzikir dan doa dengan maksud menyembuhkan sakit.<\/li>
• Ruqyah Syirkiyah,<\/strong> adalah yang biasa dipraktikkan para dukun atau yang dikenal dengan istilah jampi-jampi atau mantra.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

  Batasan Ruqyah<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

  Ruqyah memiliki beberapa ketentuannya, yang mana jika tidak memenuhi kriteria tersebut maka hal itu jelas dilarang, karena serupa dengan jampi-jampi yang dilakukan oleh para dukun. Adapun kriteria ruqyah yang syariyah dijelaskan sebagaimana berikut ini:<\/p>\n\n\n\n

  1. Bacaan ruqyah dengan menggunakan ayat Al Qur\u2019an, doa atau bacaan yang tidak bertentangan dengan tuntunan agama.<\/li>
  2. Menggunakan bahasa Arab kecuali jika tidak mampu menggunakannya.<\/li>
  3. Tidak bergantung pada ruqyah semata karena itu<\/mark> sekedar ikhtiar, sedangkan hakikatnya yang menolong hanya Allah semata.<\/li>
  4. Isi ruqyah jelas maknanya.<\/li>
  5. Tidak mengandung doa atau permintaan kepada selain Allah.<\/li>
  6. Tidak mengandung ungkapan yang diharamkan, seperti celaan dan sebagainya.<\/li>
  7. Tidak mensyaratkan orang yang diruqyah harus dalam kondisi yang aneh seperti harus berada di kuburan, atau dalam keadaan bernajis dll.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

     Sebagaimana Imam As-Suyuthi berkata dalam kitab Fathul Majid, \u201cRuqyah itu dibolehkan jika memenuhi tiga syarat:<\/p>\n\n\n\n

     “Bacaan ruqyah dengan menggunakan ayat Al Qur\u2019an atau nama dan sifat Allah. Menggunakan bahasa Arab atau kalimat yang mempunyai makna (diketahui artinya). Harus yakin bahwa ruqyah dapat berpengaruh dengan izin Allah, bukan dari ruqyah itu sendiri.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

     Manfaat Ruqyah dalam Islam<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

     Ruqyah juga tidak hanya berhubungan dengan hal-hal yang berbau mistis saja, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia. Berikut adalah manfaat ruqyah dalam Islam baik itu untuk segi agama maupun bagi kesehatan kita :<\/p>\n\n\n\n

     Mengusir Gangguan Jin dan Sihir<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

     Abdul Khalik Al-Attar menjelaskan bahwa manfaat ruqyah antara lain untuk mencegah atau menolak seseorang dari gangguan jin dan sihir jahat. Umumnya, metode<\/mark> yang dilakukan adalah sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

     • Metode Istinthaq, adalah dengan mengajak bicara jin yang berada dalam tubuh pasien.<\/li>
     • Metode Istilham, yakni dengan memohon petunjuk Allah Swt lewat mimpi agar pengaruh sihir yang menimpa seseorang dapat hilang.<\/li>
     • Metode Tah shin, yakni pengobatan yang dilakukan dengan membacakan ayat suci Al Qur\u2019an, dzikir maupun ibadah khusus lainnya.<\/li>
     • Metode dengan obat-obatan adalah metode dengan menggunakan berbagai macam obat atau ramuan yang Islam perbolehkan misalnya kurma Ajwa dan Madu.<\/li>
     • Hijmah atau metode penyembuhan akibat sihir dengan berbekam pada anggota tubuh yang terkena sihir.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

       Mengobati Penyakit Fisik<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

       Selain ampuh mengusir gangguan jin dan sihir, ruqyah juga dapat mengobati penyakit fisik seperti metode air yang dibacakan doa. Berikut adalah beberapa pendapat dari dokter yang menggunakan terapi tersebut pada pasien:<\/p>\n\n\n\n

       1. Dokter Larry Dossey dari Universitas Texas mengungkapkan bahwa doa-doa yang diberikan kepada pasien dipercaya mampu membantu mengendalikan sel-sel kanker, sel-sel darah merah, enzim, bakteri serta jamur di dalam tubuh manusia<\/li>
       2. Dokter Dadang Hawari, di San Fransisco berhasil melakukan sebuah penelitian terapi pada 393 pasien jantung dengan doa-doa yang terbukti mampu menghindari adanya komplikasi. Sedangkan pasien yang tidak meminum air tersebut cenderung mendapatkan komplikasi<\/li>
       3. Spesialis kedokteran jiwa klinik Prorevital yaitu dr. H. Tb. Erwin Kusuma Sp. Kj mengungkapkan bahwa air yang telah dibacakan doa-doa terbukti merubah struktur molekulnya sehingga bisa dijadikan sebagai bentuk penyembuhan<\/li>
       4. Dokter Masaro Emoto dari Jepang juga meneliti mengenai air yang dibacakan doa-doa, dimana bacaan tersebut ternyata mengubah kristal-kristal di dalam air yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.<\/li><\/ol>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

          Pecihitam.org – Ruqyah atau dalam bahasa inggris disebut exorcism, merupakan metode penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu pada orang yang sakit akibat dari \u2018ain (mata hasad), sengatan hewan, bisa, sihir,rasa sakit, gila, kerasukan dan gangguan jin dan lain sebagainya. Definisi Ruqyah Secara terminologi ruqyah adalah al-\u2018udzah (sebuah perlindungan) yang digunakan untuk melindungi orang yang terkena penyakit, […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":48297,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[3291],"yoast_head":"\n