Pecihitam.org<\/strong> – Manusia merupakan makhluk yang berbeda dengan makhluk Tuhan lainnya, sebab kita diberi kelebihan akal. Namun atas dasar akal yang dimiliki oleh manusia itu rupanya kini masih simpang siur tentang dimana letak akal itu berada? Apakah di hati atau di otak<\/strong><\/a>? <\/p>\n\n\n\n Pembahasan ulama tentang ini, berkaitan dengan hadits \u201cSesungguhnya dalam jasad \/ tubuh terdapat mudghah (sekerat daging), jika ia baik, maka seluruh jasad pun baik, jika ia rusak, maka rusaklah jasad itu secara keseluruhan. Ketahuilah, bahwa mudghah itu adalah al-qalb\u201d (Muttafaq \u2018alaih)<\/em><\/p>\n\n\n\n Adapun yang dimaksud Qalb, ada yang mengartikannya sebagai hati, dan adapula yang memaksudkannya sebagai jantung. Sedangkan dalam pandangan Imam al Ghazali, beliau beranggapan bahwa perenungan itu dilakukan mulai dari Qalbu yang berpusat di dada, bukan melalui pemikiran (al Fikri) dalam otak kepala. Namun meskipun begitu, ada pula beberapa sumber yang malah memperkirakan bahwa hati manusia berada di otak\/kepala. <\/p>\n\n\n\n Yang menjadi point pentingnya ialah otak manusia sendiri adalah sesuatu yang ada di batok kepala bagian belakang dengan memiliki tiga fungsi yakni;<\/p>\n\n\n\n Sehingga dari paparan tiga fungsi diatas, tentu banyak yang memperkirakan bahwa ada otaklah akal itu berada. Padahal akal sendiri berfungsi dalam mengelola informasi yang sudah masuk ke dalam otak. Bukan sebagai penyerap ataupun tempat penyimpan informasi melainkan mengelolah informasi sebelum masuk ke otak.<\/p>\n\n\n\n Lantas dimana letak akal itu? <\/strong><\/p>\n\n\n\n Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam menyerap, menyimpan bahkan mengeluarkan informasi adalah otak, sedangkan akal lah yang bertugas mengelola informasi apabila masuk ke dalam otak, tentu berangkat dari sini sudah dipastikan bahwa akal tidaklah berada di otak kita selaku manusia. <\/p>\n\n\n\n Sebagian ulama yang mengatakan akal itu tempatnya di otak atau di kepala, merupakan pendapat madzhab Hanafi dan tabib\/para dokter. Dalil mereka: secara kedokteran, apabila otak seseorang rusak, maka pemahamannya juga rusak.<\/p>\n\n\n\n