Pecihitam.org<\/strong> – Jika berbicara tentang ilmuwan Muslim tempo dulu, tentu ada banyak nama yang akan kita temukan. Bahkan sampai banyak diantara mereka yang namanya terlupakan salah satu diantara mereka ialah Abdurrahman al Khazini, atau yang bernama lengkap Abu Al-Fath Abdurrahman Al-Khazini. <\/p>\n\n\n\n Adapun di dunia Barat beliau dikenal dengan nama Alkhazen. Kesamaan ejaan dalam bahasa-bahasa yang terdapat di Eropa antara nama Al-Khazini dengan nama populer dari Hasan bin Al Haitsam telah menyebabkan adanya ketidakjelasan dan tertukarnya identitas kedua ilmuwan terkemuka ini. Ini harus diperhatikan bahwa nama Al-Khazini juga banyak disebutkan dalam referensi-referensi Arab. <\/p>\n\n\n\n Dr. Jamaluddin AI Fandi menyebutkan bahwa nama Al Khazini adalah Abdurrahman Abu Ja’far AI-Khazin. Sedangkan Dr. Karam Ghanim di dalam bukunya “Malamih Min Hadharatina Al llmiah Wa A’lamuha Al Muslimin<\/em>” menyebutkan bahwa nama lengkap Al-Khazin adalah Abu Manshur Abu Al-Fath Abdurrahman Al Khazini.<\/p>\n\n\n\n Tempat Lahir<\/strong><\/p>\n\n\n\n Berbicara tentang kapan ia lahir, rupanya tidak banyak yang mengetahui bahwa jarang dijelaskan dalam buku buku sejarah. Namun paling tidak, menurut pendapat mayoritas ahli sejarah, al Khazini dilahirkan pada pertengahan pertama dari abad keenam Hijriyah atau abad kedua belas Masehi, di kota Marwu di kawasan Khurasan Persia. <\/p>\n\n\n\n Berangkat dari tempat kelahirannya itulah, ia menimba ilmu. Dalam hal ini Imam Baihaqi menyebutkan bahwa Al-Khazin adalah seorang budak Romawi milik Ali Al-Khazin Al Maruzi , kemudian ia memakai nama tuannya tersebut. <\/p>\n\n\n\n Kehidupannya<\/strong><\/p>\n\n\n\n Dalam hidupnya, Al-Khazini merupakan seorang yang zuhud, rela menerima segala bentuk kesederhanaan, baik dalam pakaian, makanan, maupun seluruh yang terkait dalam hidupnya. Oleh karenanya, ia selalu berupaya menolak hadiah para penguasa dan pejabat dengan mengatakan, <\/p>\n\n\n\n “Bagiku tiga dinar sudah cukup untuk biaya hidup\nselama setahun. Aku tidak memiliki apa-apa di rumah selain seekor kucing.”<\/em><\/p>\n\n\n\n Kontribusi al Khazin dalam Dunia Sains<\/strong><\/p>\n\n\n\n Al Khazin sendiri fokus pada dua disiplin ilmu. Pertama, hidrostatik (salah satu cabang dari ilmu fisika) dan ilmu static (salah satu cabang dari ilmu mekanik). Meskipun demikian dia juga memiliki karya dalam bidang ilmu astronomi<\/strong><\/a>. <\/p>\n\n\n\n Berikut ini karya-karya ilmiah Al-Khazini:<\/p>\n\n\n\n -Al-Khazini pernah melakukan riset tentang ketebalan dan cara mengidentitaskannya pada setiap benda padat dan cair. Beliau juga pernah melakukan riset tentang berat benda. Dan beliau memberikan penilaian terhadap beberapa risetnya.<\/p>\n\n\n\n Yang membuat kagum adalah, penilaian-penilaian tersebut amat cermat dan detil serta amat dekat seperti yang ditemukan oleh ilmuwan di era modern saat ini. Bahkan ketelitiannya melebihi hasil penilain dari ilmuwan-ilmuwan Barat pada abad kedelapan belas.<\/p>\n\n\n\n -Al-Khazin menjelaskan bahwa rumus archimedes (Archimedes Principle<\/em>) yang secara khusus berhubungan dengan benda-benda yang terdapat di dalam benda cair juga sesuai dengan benda-benda yang terdapat di dalam gas. Selain itu, beliau juga melakukan riset tentang kaedah buih, seberapa besar bagian-bagian dari benda-benda yang terdapat di dalam buih yang berada di permukaan benda cair.<\/p>\n\n\n\n -Ia juga berhasil menciptakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur ketebalan udara dan gas (alat tersebut sejenis aerometer). Ketika nilai ketebalan tergantung kepada suhu udara, maka alat yang beliau temukan merupakan langkah awal yang amat penting dalam mengukur suhu udara. <\/p>\n\n\n\n Penemuan Al-Khazini ini telah memberi jalan bagi ilmuwan Italia yang bernama Galileo Galilei (1564-1642 M) untuk menciptakan termometer, sebagaimana disebutkan oleh DR. Jamaluddin Al Fandi.<\/p>\n\n\n\n -Al-Khazin mempunyai beberapa riset tentang tumpukan udara\ndan tekanannya terhadap permukaan dan benda. Dalam hal ini dia telah mendahului\nilmuwan Italia yang bernama Toricelli-yang dianggap oleh para sejarawan Barat\nsebagai ilmuwan pertama dalam hal ini selama lima abad penuh.<\/p>\n\n\n\n