Pecihitam.org<\/strong> – Seorang pengguna Facebook dengan nama akun Fulfian.Daffa.3 mem-posting kalimat tak pantas mengenai meninggalnya KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. Apa yang ditulis Fulvian dianggap sebagai ujaran kebencian.<\/p>\n\n\n\n “Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kematian si mumun zibair, alhamdulillah populasi NU berkurang, saya orang Muhammadiyah, gak ada gunanya saya berduka atas kematian orang NU,” tulis Fulfian seperti yang tertera dalam laporan ke polisi, Jumat, 9 Agustus 2019.<\/p>\n\n\n\n Dilansir dari Detik, Sabtu, 10 Agustus 2019, identitas\npemilik akun Facebook tersebut sudah terungkap. Pelaku adalah Fulvian Daffa\nUmarela Wafi (20), warga Donomulyo, Kabupaten Malang.<\/p>\n\n\n\n “Setelah postingan itu, kami mengidentifikasi dan kemudian berhasil mengungkap identitas pelaku. Bersama teman-teman Banser, keberadaannya selanjutnya bisa diketahui,” ujar Ketua GP Ansor Kota Malang Nur Junaedi Amin, dikutip dari Detik, Sabtu, 10 Agustus 2019.<\/p>\n\n\n\n Pelaku, kata Junaedi, kemudian di kantor PCNU Kota Malang.\nDi sana Fulvian mengakui semua perbuatannya. Saat dimintai keterangan oleh GP\nAnshor, pelaku mengakui perbuatannya tersebut.<\/p>\n\n\n\n “Ketika dilakukan tabbayun. Dia (Fulvian) mengakui\nperbuatannya. Sepertinya telah masuk sistem yang keliru terhadap yang\nbersangkutan. Sehingga cara berpikir dan sudut pandang terhadap NU beserta\nbagiannya salah,” terang Junaedi.<\/p>\n\n\n\n \u201cPerbuatan pelaku mencederai dan mengundang kemarahan warga\nNU. Terlebih karena almarhum KH Maimun Zubair merupakan kiai yang selama ini\nmenjadi panutan. Bukan saja untuk NU tetapi juga bangsa Indonesia,\u201d sambungnya.<\/p>\n\n\n\n Menurut Junaedi, perbuatan seperti yang dilakukan oleh\npelaku merupakan kasus yang sudah pernah terjadi. <\/p>\n\n\n\n \u201cNU selalu menjadi korban, atas sebuah doktrin atau sistem yang\nfaktanya itu adalah fitnah,\u201d ujarnya.<\/p>\n\n\n\n Tak hanya menciderai warga NU, Junaedi juga mengatakan apa\nyang dilakukan pelaku bisa menimbulkan potensi persoalan antara Muhammadiyah\ndan NU.<\/p>\n\n\n\n “Postingan yang bersangkutan juga bisa menimbulkan\npersoalan antara Muhammadiyah dan NU. Melalui narasi yang tertulis. Hal inilah\njuga harus dihindari dan kemudian kami melakukan tabbayun,” tandasnya.<\/p>\n\n\n\n Saat ini, lanjut Junaedi, pihaknya telah memberikan\npenyegaran mengenai cara pandang pelaku terhadap NU. Itu dilakukan agar kasus\nserupa tidak terulang kembali.<\/p>\n\n\n\n “Penyadaran dalam berpikir dan memandang NU harus\ndiubah. Dan itu kami lakukan terhadap pelaku. Dia pun mengakui kesalahannya dan\nmenulisnya di atas surat pernyataan,” ujarnya.<\/p>\n\n\n\n Kendati dari internal NU telah memaafkan pelaku, namun pihaknya\ntetap siap jika kasus ini lanjut ke persoalan hukum.<\/p>\n\n\n\n “Kami sudah memaafkan, karena ternyata ada cara pandang\npelaku yang keliru. Namun, jika menginginkan perkara ini berlanjut, kami siap.\nDan kami meminta pihak berwajib dalam hal ini kepolisian jika kasus ini\nberlanjut. Maka wajib bagi kepolisian untuk meneruskan permasalahan ini hingga\nke pengadilan,” ujarnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org – Seorang pengguna Facebook dengan nama akun Fulfian.Daffa.3 mem-posting kalimat tak pantas mengenai meninggalnya KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. Apa yang ditulis Fulvian dianggap sebagai ujaran kebencian. “Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kematian si mumun zibair, alhamdulillah populasi NU berkurang, saya orang Muhammadiyah, gak ada gunanya saya berduka atas kematian orang NU,” […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":4815,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[2550,2814,2813],"yoast_head":"\n