Ar-Rahim<\/em> boleh digunakan untuk nama selain Allah.<\/li>\n<\/ol>\nKandungan Basmallah <\/em>yang sangat luas dan agung menjadikan kalimat ini lafaadz keramat <\/em>bagi seorang muslim. Bisa dipastikan jika seorang Muslim melakukan salat, juga memulai kegiatan harian lainnya akan memulai dengan Basmallah.<\/em> Sampai-sampai setiap pembuka (Mukadimah<\/em>) Konstitusi atau Piagam Negara Islam akan mempergunakan kalimat ini.<\/p>\nHal ini menunjukan tentang keistimewaan dan penggunaan luas bagi umat islam seluruh dunia dalam segala bentuk lini kehidupan mereka. Kandungan lainnya adalah bentuk tawakkal\/ <\/em>pasrah seorang muslim dalam berniat untuk Allah semata. Seorang Muslim membacanya untuk memulai setiap kegiatan, sehingga apa yang dikerjakan diniatkan atas nama Allah dan semoga mendapatkan restu atas pekerjaan tersebut.<\/p>\nHukum Membaca \u201cBismillahirrahmanirrahim\u201d<\/em><\/strong><\/h2>\nMembaca \u201c<\/em>Bismillahirrahmanirrahim<\/em>\u201d<\/em> menurut para Ulama mempunyai beberapa hukum yang berbeda dalam penerapannya. Penerapan berbeda tergantung kegiatan apa yang kita lakukan. Berikut beberapa hukum dalam membaca Basmallah;<\/p>\nHukum Wajib<\/h3>\n
Jika kita membaca surat Al-Fatihah. Menurut pendapat jumhur Ulama, <\/em>bahwa lafadz Basmallah <\/em>adalah bagian tidak dari Surat Al-Fatihah, maka jika kita membaca surat ini dengan meninggalkan lafadz Basmallah <\/em>adalah Haram. Sebagaimana pendapat Ulama Syafi\u2019iyah;<\/p>\n\u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u0642\u064e\u0631\u064e\u0623\u0652\u062a\u064f\u0645\u0650 \u0627\u0644\u0652\u062d\u064e\u0645\u0652\u062f\u064f \u0644\u0650\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0641\u064e\u0627\u0642\u0652\u0631\u064e\u0621\u064f\u0648\u0627 \u0628\u0650\u0633\u0652\u0645\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0627\u0644\u0631\u0651\u064e\u062d\u0652\u0645\u064e\u0646\u0650 \u0627\u0644\u0631\u0651\u064e\u062d\u0650\u064a\u0645\u0650 \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0647\u064e\u0627 \u0623\u064f\u0645\u0651\u064f \u0627\u0644\u0652\u0642\u064f\u0631\u0652\u0622\u0646\u0650 \u0648\u064e\u0623\u064f\u0645\u0651\u064f \u0627\u0644\u0652\u0643\u0650\u062a\u064e\u0627\u0628\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0633\u0651\u064e\u0628\u0652\u0639\u064f \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u062b\u064e\u0627\u0646\u0650\u064a \u0648\u064e\u0628\u0650\u0633\u0652\u0645\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0627\u0644\u0631\u0651\u064e\u062d\u0652\u0645\u064e\u0646\u0650 \u0627\u0644\u0631\u0651\u064e\u062d\u0650\u064a\u0645\u0650 \u0625\u0650\u062d\u0652\u062f\u064e\u0627\u0647\u064e\u0627<\/strong><\/p>\n\u201cJika kalian membaca Alhamdulillahi rabbil\u2019aalamiin maka bacalah bismillahir rahmanir rahim, karena ia adalah ummul qur\u2019an, ummul kitab dan 7 rangkaian ayat, dan bismillahir rahmanir rahim salah satunya\u201d (HR. Al-Baihaqi)<\/em><\/p>\nAkan tetapi perbedaan pendapat terjadi antara membaca basmallah <\/em>dalam Shalat. Perbedaan pendapat tersebut adalah harus dibaca jahr <\/em>(nyaring\/ keras) atau sirr <\/em>(lirih\/ pelan)? Dan para Ulama Syafi\u2019iyah bersepakat untuk membaca jahr <\/em>pada Basmallah <\/em>dalam keadaan Shalat. Akan tetapi Imam lain berpendapat tentang bolehnya membaca sirr <\/em>(pelan) pada lafadz Basmallah. <\/em>Dan kita boleh saja memilih pendapat yang mana.<\/p>\nHukum Haram<\/h3>\n
Apabila kita membaca lafadz Basmallah <\/em>diawal surat At-Taubah, surat urutan ke-9 dalam Al-Qur\u2019an. Larangan ini sesuai dengan pendapat jumhur Ulama, <\/em>yang disebutkan salah satu sebabnya oleh Ali bin Abi Thalib. Sahabat Ali RA menyebutkan, lafadz Basmallah <\/em>adalah kalimat keselamatan, sedangkan isi dari At-Taubah adalah peperangan, maka tidak dapat disatukan.<\/p>\nMakruh <\/em>(dibenci)<\/h3>\nJika kita membaca Basmallah <\/em>ditengah-tengah ayat dari surat Al-Taubah.<\/p>\nHukum Sunnah<\/h3>\n
Jika kita membaca surat selain surat At-Taubah dan surat Al-Fatihah. Hukum ini juga berlaku bagi kita yang membaca bukan dari awal surat. Dari pertengahan atau bagian akhir surat juga tetap disunnahkan membaca<\/p>\n
Hukum sunnah juga berlaku bagi kita yang akan melakukan kegiatan positif lainnya. Supaya kita bisa menyandarkan segala sesuatu kepada Allah SWT. Imam Ali RA juga menyebutkan, lafadz <\/em>ini adalah keselamatan bagi seorang muslim.<\/p>\n