Pecihitam.org<\/a><\/strong> – Perawakannya sedang-sedang saja, wajahnya teduh dihiasi jambang berwarna kemerahan nan rapih, hidung mancung dengan mata bulat dan senyum bersahaja. Itulah perawakan Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz yang juga seorang Waliyullah.<\/p>\n\n\n\n Habib Umar bin Hafidz adalah pendiri Pondok Pesantren Darul Mushtofa, Tarim, Hadramaut, Yaman dan merupakan ulama yang selalu berdakwah keliling dunia. Setiap tahun, beliau juga hadir ke Indonesia. Perhatiannya terhadap Indonesia sangat spesial, bahkan banyak murid-muridnya yang berasal dari Indonesia yang menjadi tokoh dan ulama.<\/p>\n\n\n\n Habib Umar bin Hafidz lahir di Tarim, Hadramaut, salah satu kota tertua di Negeri Yaman. Sudah bukan rahasia lagi bahwa Yaman begitu terkenal di seluruh dunia dengan berlimpahnya para ilmuwan dan para alim-ulama yang dihasilkan ngeri ini selama berabad-abad.<\/p>\n\n\n\n Habib Umar bin Hafidz dibesarkan di dalam keluarga yang memiliki tradisi keilmuan Islam dan kejujuran moral tinggi. Ayahnya bernama Muhammad bin Salim bin Hafiz bin Shaikh Abu Bakr bin Salim adalah seorang pejuang martir yang terkenal, Intelektual dan Da\u2019i Besar yang mengabdikan hidupnya demi penyebaran agama Islam dan pengajaran Hukum Suci serta aturan-aturan mulia dalam Islam.<\/p>\n\n\n\n Namun secara tragis sang Ayah diculik oleh kelompok komunis dan diperkirakan telah meninggal. Demikian pula kedua kakek beliau, al-Habib Salim bin Hafiz dan al-Habib Hafiz bin Abd-Allah merupakan ulama yang sangat dihormati dan intelektual Muslim pada masanya.<\/p>\n\n\n\n Berikut adalah jalur nasab Habib Umar hingga Rasulullah Muhammad Saw.<\/p>\n\n\n\n Habib Umar bin Hafidz<\/mark> sudah mampu menghafal Al-Qur’an pada usia yang sangat muda, hafal berbagai kitab fiqih, hadits, bahasa Arab dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan yang membuatnya termasuk dalam lingkaran keilmuan yang dipegang teguh di Tarim.<\/p>\n\n\n\n Habib Umar bin Hafidz<\/mark> mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu-ilmu spiritual keagamaan dari ayahnya, al-Habib Muhammad bin Salim. Ayahnya begitu memperhatikan sang \u2018Umar kecil yang selalu berada di sisi ayahnya di dalam lingkaran ilmu dan dzikir kepada Allah SWT.<\/p>\n\n\n\n Sayangnya, si saat situasi sosial-politik di Tarim sedang kacau atas penguasaan Rezim Komunis. Pada usia 9 tahun, secara tragis, ketika al-Habib \u2018Umar sedang menemani ayahnya untuk sholat Jum\u2018ah, sang ayah diculik oleh golongan komunis.<\/p>\n\n\n\n Habib Umar kecil lantas pulang sendirian ke rumahnya dengan masih membawa syal milik ayahnya. Sejak saat itu sang ayah tidak pernah terlihat lagi. Ini menyebabkan Umar muda menganggap bahwa tanggung-jawab untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam bidang Dakwah.<\/p>\n\n\n\n Sejak itu, beliau memulai bersemangat, penuh perjuangan mengumpulkan orang-orang dan membentuk Majelis-majelis dakwah. Perjuangan dan usahanya yang keras pun membuahkan hasil. Majelis-majelis mulai dibuka bagi anak muda dan orang tua di masjid-masjid setempat di mana ditawarkan berbagai kesempatan untuk menghafal Al-Qur\u2019an dan ilmu-ilmu tradisional.<\/p>\n\n\n\n Karena pada tahun 1981 kondisi Tarim masih belum kondusif sebab pendudukan komunis, Habib Umar kemudian pindah ke Kota Al-Bayda di sebelah utara Yaman. Di sana Habib Umar kembali mempelajari ilmu agama kepada al-Habib Muhammad bin Abdullah al-Haddar, Al-Habib Zain bin Ibrahim Bin Sumayt dan Al-Habib Ibrahim bin Umar bin Aqil. Sambil belajar, beliau juga mengajar dan membuat forum kajian di kota Al-Bayda, di Al-Hudaydah dan juga di Kota Ta’izz.<\/p>\n\n\n\n Tak lama setelah itu, beliau melakukan perjalanan ibadah Haji di Mekkah dan untuk mengunjungi makam Rasulullah SAw di Madinah. Dalam perjalanannya, beliau diberkahi kesempatan untuk belajar ke beberapa ulama terkenal di sana, salah satunya al-Habib ‘Abdul Qadir bin Ahmad al-Saqqaf. Beliau juga diberkahi untuk menerima ilmu dan bimbingan dari kedua pilar keadilan di Hijaz, yakni al-Habib Ahmed Mashur al-Haddad dan al-Habib ‘Attas al-Habashi.<\/p>\n\n\n\nKelahiran<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Nasab Habib Umar bin Hafidz<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Masa Kecil<\/strong> Habib Umar bin Hafidz<\/h2>\n\n\n\n
Pergi ke Al Bayda<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Ibadah Haji<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Awal Dikenal Dunia<\/strong><\/h2>\n\n\n\n