<\/p>\n\n\n\n
Pecihitam.org<\/strong> – Hadist Rasulullah SAW adalah sumber ajaran islam setelah AlQuran. Hadist bukan saja merupakan ungkapan – ungkapan, pesan – pesan, serta tindakan – tindkan yang yang lahir dari seorang nabi dan rasul. Tetapi juga sebagai penjelas dan penyempurna terhadap isi kandungan AlQuran yang masih bersiafat universal dan global. Bagaimanakah sebenarnya fungsi hadist terhadap AlQuran? Akan dijelaskan sebagaimana berikut. <\/p>\n\n\n\n Bisa dikatakan bahwa kebutuhan AlQuran terhadap hadits sebenarnya jauh lebih besar ketimbang kebutuhan hadits terhadap AlQuran. Sebagai penjelas dan penerang isi kadungan dalam Al Quran, keberadaan hadist memegang peranan yang penting. Terutama dalam menjelaskan pelaksanaan ibadah secara terperinci, seperti sholat, zakat<\/a><\/strong>, puasa, haji dan lain-lain.<\/p>\n\n\n\n Kendati demikian, seorang Muslim tidak dibenarkan untuk mengambil salah satu dan membuang yang lainnya karena keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Tidak semua hadist yang berkaitan dengan ayat-ayat tertentu dalam Al Quran dapat dijadikan sebagai penjelasan. Karena tidak sedikit yang ditemukan hadist \u2013 hadist palsu yang sengaja dimunculkan oleh perawai-perawi yang tergoong pendusta dan berakhlak tidak terpuji. Maka dari itu itu keberadaan hadist yang bisa dijadikan peganganharus pasti keakuratan dan keshahihan serta kemurniannya.<\/p>\n\n\n\n Untuk mengeluarkan hukum Islam, pertama-tamai para ulama harus menelitinya di dalam Al Quran. Dan selanjutnya setelah itu, barulah mencari perbandingan dan penjelasannya di dalam hadits-hadits Nabi SAW. Karena pada dasarnya tidak ada satupun ayat yang terdapat pada AlQuran kecuali dijelaskan oleh hadits-hadits Nabi SAW.<\/p>\n\n\n\n Dengan saling berkaitannya antara ayat Al Quran dan hadits tersebut, seorang ulama dapat memutuskan hukum-hukum agama sesuai dengan persoalan yang dihadapi. Dan pastinya dengan dukungan ilmu dan perangkat pengetahuan yang mumpuni terhadap kedua sumber tersebut. Maka dari itu orang awam walaupun bisa membaca al Quran dan hadist, tidaklah boleh semaunya sendiri membuat hukum tanpa mempunyai ilmu dan perangkat yang cukup. Karena bisa menjadi kekekliruan yang besar dan menjadi timbulnya fitnah.<\/p>\n\n\n\n Menurut seorang ahli hukum Islam berkebangsaan Mesir Abdul Wahab Khallaf., fungsi hadist terhadap AlQuran paling tidak ada tiga hal: <\/p>\n\n\n\n Pertama, fungsi hadist terhadap AlQuran adalah sebagai penegas dan penguat segala hukum yang ada dalam AlQuran seperti perintah shalat, puasa, zakat dan haji<\/a><\/strong>. \u0625\u0645\u0627 \u0623\u0646 \u062a\u0643\u0648\u0646 \u0633\u0646\u0629 \u0645\u0642\u0631\u0631\u0629 \u0648\u0645\u0624\u0643\u062f\u0629 \u062d\u0643\u0645\u0627 \u062c\u0627\u0621 \u0641\u064a \u0627\u0644\u0642\u0631\u0622\u0646<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Abdul Wahab Khallaf mengatakan,<\/p>\n\n\n\n