Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":48801,"date":"2020-04-06T14:16:07","date_gmt":"2020-04-06T07:16:07","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=48801"},"modified":"2020-04-06T14:16:08","modified_gmt":"2020-04-06T07:16:08","slug":"surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","title":{"rendered":"Surah An-Naml Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Kandungan Surah An-Naml Ayat 20-21 ini, menerangkan ancaman Nabi Sulaiman kepada burung hud-hud yang pergi tanpa pamit. Salah satu dari dua hukuman itu akan aku laksanakan terhadapnya, agar dapat menjadi pelajaran bagi yang lain yang bertindak seperti burung hud-hud itu.<\/p>\n\n\n\n

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an<\/a> Surah An-Naml Ayat 20-21<\/p>\n\n\n\n

Surah An-Naml Ayat 20
\u0648\u064e\u062a\u064e\u0641\u064e\u0642\u0651\u064e\u062f\u064e \u0627\u0644\u0637\u0651\u064e\u064a\u0652\u0631\u064e \u0641\u064e\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0645\u064e\u0627 \u0644\u0650\u064a\u064e \u0644\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0631\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0652\u0647\u064f\u062f\u0652\u0647\u064f\u062f\u064e \u0623\u064e\u0645\u0652 \u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u063a\u064e\u0627\u0626\u0650\u0628\u0650\u064a\u0646\u064e\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0648\u064e\u062a\u064e\u0641\u064e\u0642\u0651\u064e\u062f\u064e \u0627\u0644\u0637\u0651\u064e\u064a\u0652\u0631\u064e<\/strong> (Dan dia memeriksa burung-burung) untuk mencari burung Hud-hud yang ditugaskan untuk meneliti adanya sumber air di bawah tanah, melalui paruhnya yang ia patuk-patukkan ke tanah yang dimaksud pada saat itu Nabi Sulaiman membutuhkan air untuk salat, ternyata dia tidak melihat burung Hud-hud itu,<\/p>\n\n\n\n

\u0641\u064e\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0645\u064e\u0627 \u0644\u0650\u064a\u064e \u0644\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0631\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0652\u0647\u064f\u062f\u0652\u0647\u064f\u062f\u064e <\/strong>(lalu ia berkata, “Mengapa aku tidak melihat Hud-hud?) apakah gerangan yang menyebabkan hingga aku tidak melihatnya?, coba jelaskan kepadaku ke mana dia? \u0623\u064e\u0645\u0652 \u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u063a\u064e\u0627\u0626\u0650\u0628\u0650\u064a\u0646\u064e <\/strong>(apakah dia termasuk yang tidak hadir?”) Nabi Sulaiman tidak melihatnya karena tidak ada di tempat, setelah terbukti Hud-hud tidak ada.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Mujahid, Sa\u2019id bin Jubair dan lain-lain berkata dengan sanad yang berasal \u2013dari Ibnu \u2018Abbas dan Shahabat lainnya berkata: \u201cHud-hud adalah binatang ahli dalam memberi arahan kepada Sulaiman tentang air. <\/p>\n\n\n\n

Jika beliau sedang berada di padang pasir, beliau memintanya untuk meneliti air yang berada di tapal batas, seperti manusia melihat sesuatu yang tampak di permukaan tanah. Jika burung Hud-hud telah memberikan petunjuk tentang hal tersebut, maka Sulaiman segera memerintahkan jin untuk menggali termpat tersebut sehingga memancar air dari dasarnya.<\/p>\n\n\n\n

Suatu hari Sulaiman as. singgah di sebuah padang pasir, lalu ia memeriksa burung-burung untuk melihat Hud-hud, akan tetapi ia tidak melihatnya. \u0641\u064e\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0645\u064e\u0627 \u0644\u0650\u064a\u064e \u0644\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0631\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0652\u0647\u064f\u062f\u0652\u0647\u064f\u062f\u064e \u0623\u064e\u0645\u0652 \u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u063a\u064e\u0627\u0626\u0650\u0628\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong> (\u201cLalu dia berkata: \u2018Mengapa aku tidak melihat burung Hud-Hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir?\u2019\u201d) apakah pandanganku terhadap burung-burung itu yang keliru atau ia yang ghaib\/tidak hadir?<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Kemenag<\/strong>: Ayat ini menerangkan bahwa pada suatu hari Nabi Sulaiman memeriksa barisan tentaranya, termasuk burung hud-hud, tetapi ia tidak melihatnya. Dengan nada marah dan heran ia berkata, “Mengapa aku tidak melihat burung hud-hud! Apakah aku tidak melihatnya ataukah burung hud-hud itu sendiri yang telah pergi tanpa minta izin kepadaku lebih dahulu?”<\/p>\n\n\n\n

Perbuatan itu adalah perbuatan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Dari Ayat ini dipahami hal-hal sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

  1. Nabi Sulaiman mempunyai tentara, dan di antaranya terdapat sejenis burung yang bernama burung hud-hud. Burung hud-hud termasuk jenis burung pemakan serangga, sejenis burung pelatuk. Ia mempunyai paruh yang panjang, berjambul di kepalanya, berekor panjang, dan berbulu indah beraneka warna. Ia hidup dengan membuat sarang atau lubang pada pohon-pohon kayu yang telah mati dan lapuk.<\/li>
  2. Nabi Sulaiman selalu memeriksa tentaranya. Oleh karena itu, ia mengetahui tentaranya yang hadir dan yang tidak hadir waktu pemeriksaan itu.<\/li>
  3. Setiap tentaranya bepergian atau melakukan sesuatu pekerjaan hendaklah mendapat izin dari padanya terlebih dahulu. Jika ada yang melanggar ketentuan ini, akan mendapat hukuman dari Sulaiman.<\/li>
  4. Tentara Sulaiman patuh mengikuti segala perintahnya dan tidak pernah ada yang mengingkarinya. Oleh karena itu, Sulaiman merasa heran dan tercengang atas kepergian burung hud-hud tanpa pamit. Tidak pernah terjadi kejadian seperti yang demikian itu sebelumnya. Ia lalu mengancam burung hud-hud dengan hukuman yang berat seandainya nanti burung itu kembali tanpa mengemukakan alasan-alasan yang dapat diterima.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Itulah kisah tirani Fir\u2019aun karena merasa dirinya seorang raja. Kini lihatlah penguasa yang adil, yang memadukan antara kenabian dan kekuasaan, pada diri Dawud dan putranya, Sulayman, \u2018alayhima al-salam. <\/p>\n\n\n\n

    Kami telah mengajarkan kepada mereka ilmu yang luas menyangkut pengetahuan agama dan pengetahuan tentang hukum. Mereka berdua menegakkan keadilan, memuji Allah yang telah memberikan karunia kepada mereka sebagai kelebihan mereka atas hamba-hamba lain yang jujur dan tunduk pada kebenaran.<\/p>\n\n\n\n

    Surah An-Naml Ayat 21
    \u0644\u064e\u0623\u064f\u0639\u064e\u0630\u0651\u0650\u0628\u064e\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0630\u064e\u0627\u0628\u064b\u0627 \u0634\u064e\u062f\u0650\u064a\u062f\u064b\u0627 \u0623\u064e\u0648\u0652 \u0644\u064e\u0623\u064e\u0630\u0652\u0628\u064e\u062d\u064e\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0623\u064e\u0648\u0652 \u0644\u064e\u064a\u064e\u0623\u0652\u062a\u0650\u064a\u064e\u0646\u0651\u0650\u064a \u0628\u0650\u0633\u064f\u0644\u0652\u0637\u064e\u0627\u0646\u064d \u0645\u0651\u064f\u0628\u0650\u064a\u0646\u064d<\/strong><\/p>\n\n\n\n

    Terjemahan<\/strong>: Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang”.<\/p>\n\n\n\n

    Tafsir Jalalain<\/strong>: Nabi Sulaiman berkata, \u0644\u064e\u0623\u064f\u0639\u064e\u0630\u0651\u0650\u0628\u064e\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0630\u064e\u0627\u0628\u064b\u0627<\/strong> (“Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab) yakni hukuman \u0634\u064e\u062f\u0650\u064a\u062f\u064b\u0627 <\/strong>(yang keras) yaitu akan dicabuti bulu-bulu sayap dan ekornya, kemudian akan dicampakkan di tempat yang amat panas, sehingga ia tidak dapat menghindarkan diri dari bahaya binatang melata dan serangga yang akan memakannya \u0623\u064e\u0648\u0652 \u0644\u064e\u0623\u064e\u0630\u0652\u0628\u064e\u062d\u064e\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f <\/strong>(atau aku benar-benar menyembelihnya) yaitu memotong lehernya \u0623\u064e\u0648\u0652 \u0644\u064e\u064a\u064e\u0623\u0652\u062a\u0650\u064a\u064e\u0646\u0651\u0650\u064a <\/strong>(atau benar-benar dia datang kepadaku) dapat dibaca Laya’tiyanniy dan Laya’tiynaniy \u0628\u0650\u0633\u064f\u0644\u0652\u0637\u064e\u0627\u0646\u064d \u0645\u0651\u064f\u0628\u0650\u064a\u0646\u064d <\/strong>(dengan alasan yang terang”) yang menjelaskan alasan ketidakhadirannya.<\/p>\n\n\n\n

    Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: \u0644\u064e\u0623\u064f\u0639\u064e\u0630\u0651\u0650\u0628\u064e\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0630\u064e\u0627\u0628\u064b\u0627 \u0634\u064e\u062f\u0650\u064a\u062f\u064b\u0627<\/strong> (\u201cSungguh aku benar-benar akan mengadzabnya dengan adzab yang keras.\u201d) al-A\u2019masy berkata dari al-Minhal bin \u2018Amr dan dari Sa\u2019id, dari Ibnu \u2018Abbas, yaitu mencabut bulu-bulunya. Firman-Nya: <\/p>\n\n\n\n

    \u0623\u064e\u0648\u0652 \u0644\u064e\u0623\u064e\u0630\u0652\u0628\u064e\u062d\u064e\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f<\/strong> (\u201catau benar-benar menyembelihnya\u201d) yaitu membunuhnya. \u0623\u064e\u0648\u0652 \u0644\u064e\u064a\u064e\u0623\u0652\u062a\u0650\u064a\u064e\u0646\u0651\u0650\u064a \u0628\u0650\u0633\u064f\u0644\u0652\u0637\u064e\u0627\u0646\u064d \u0645\u0651\u064f\u0628\u0650\u064a\u0646\u064d<\/strong> (\u201catau dia datang kepadaku dengan alasan yang terang\u201d) yaitu alasan yang jelas dan tegas.Sufyan bin \u2018Uyainah dan \u2018Abdullah bin Syaddad berkata: \u201cKetika Hud-Hud datang, seekor berkata kepadanya: \u2018Apa yang menyebabkan engkau menghilang. Sesungguhnya Sulaiman menadzarkan darahmu.\u2019 Hud-Hud berkata: \u2018Apakah ada pengecualian?\u2019 mereka menjawab: \u2018Ya.\u2019<\/p>\n\n\n\n

    \u0644\u064e\u0623\u064f\u0639\u064e\u0630\u0651\u0650\u0628\u064e\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0630\u064e\u0627\u0628\u064b\u0627 \u0634\u064e\u062f\u0650\u064a\u062f\u064b\u0627 \u0623\u064e\u0648\u0652 \u0644\u064e\u0623\u064e\u0630\u0652\u0628\u064e\u062d\u064e\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0623\u064e\u0648\u0652 \u0644\u064e\u064a\u064e\u0623\u0652\u062a\u0650\u064a\u064e\u0646\u0651\u0650\u064a \u0628\u0650\u0633\u064f\u0644\u0652\u0637\u064e\u0627\u0646\u064d \u0645\u0651\u064f\u0628\u0650\u064a\u0646\u064d <\/strong>(\u201cSungguh aku benar-benar akan mengadzabnya dengan adzab yang keras. atau benar-benar menyembelihnya atau dia datang kepadaku dengan alasan yang terang\u201d) maka dia berkata: \u2018Kalau begit aku selamat.\u2019 Mujahid berkata: \u201cAllah menyelamatkannya hanya karena ia telah berbakti kepada ibunya.\u201d<\/p>\n\n\n\n

    Tafsir Kemenag<\/strong>: Ayat ini menerangkan ancaman Nabi Sulaiman kepada burung hud-hud yang pergi tanpa pamit. Ia berkata, “Seandainya burung hud-hud kembali nanti, tanpa mengemukakan alasan yang kuat atas kepergiannya dengan tidak minta izin itu, maka aku akan menyiksanya dengan mencabut bulu-bulunya, sehingga ia tidak dapat terbang lagi atau akan kusembelih. Salah satu dari dua hukuman itu akan aku laksanakan terhadapnya, agar dapat menjadi pelajaran bagi yang lain yang bertindak seperti burung hud-hud itu.”<\/p>\n\n\n\n

    Dari Ayat ini dipahami bahwa jika burung hud-hud itu dapat mengemukakan alasan-alasan kepergiannya tanpa pamit dan alasan-alasan itu dapat diyakini kebenarannya, maka Sulaiman tidak akan melaksanakan hukuman yang telah diancamkan itu.<\/p>\n\n\n\n

    Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Demi Allah, aku akan memberikan hukuman berat agar dia jera. Atau aku akan menyembelihnya jika dia melakukan kesalahan besar. Kecuali jika ia punya alasan kuat yang menjelaskan ketidakhadirannya di hadapanku.\u201d<\/p>\n\n\n\n

    Shadaqallahul \u2018adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama
    kandungan Surah An-Naml Ayat 20-21 berdasarkan
    Tafsir Jalalain<\/a>, Tafsir Ibnu Katsir<\/a>, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Naml Ayat 20-21 ini, menerangkan ancaman Nabi Sulaiman kepada burung hud-hud yang pergi tanpa pamit. Salah satu dari dua hukuman itu akan aku laksanakan terhadapnya, agar dapat menjadi pelajaran bagi yang lain yang bertindak seperti burung hud-hud itu. Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Naml Ayat 20-21 Surah An-Naml Ayat 20\u0648\u064e\u062a\u064e\u0641\u064e\u0642\u0651\u064e\u062f\u064e \u0627\u0644\u0637\u0651\u064e\u064a\u0652\u0631\u064e […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":48763,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[11017],"yoast_head":"\nSurah An-Naml Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Kandungan Surah An-Naml Ayat 20-21 ini, menerangkan ancaman Nabi Sulaiman kepada burung hud-hud yang pergi tanpa pamit. Salah satu dari dua hukuman itu akan\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Surah An-Naml Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Kandungan Surah An-Naml Ayat 20-21 ini, menerangkan ancaman Nabi Sulaiman kepada burung hud-hud yang pergi tanpa pamit. Salah satu dari dua hukuman itu akan\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-04-06T07:16:07+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-04-06T07:16:08+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-An-Naml-Ayat-20-21-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"M Resky S\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"M Resky S\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\"},\"author\":{\"name\":\"M Resky S\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803\"},\"headline\":\"Surah An-Naml Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an\",\"datePublished\":\"2020-04-06T07:16:07+00:00\",\"dateModified\":\"2020-04-06T07:16:08+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\"},\"wordCount\":972,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-An-Naml-Ayat-20-21-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Surah An-Naml\"],\"articleSection\":[\"Al Qur'an\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\",\"name\":\"Surah An-Naml Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-An-Naml-Ayat-20-21-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-04-06T07:16:07+00:00\",\"dateModified\":\"2020-04-06T07:16:08+00:00\",\"description\":\"Kandungan Surah An-Naml Ayat 20-21 ini, menerangkan ancaman Nabi Sulaiman kepada burung hud-hud yang pergi tanpa pamit. Salah satu dari dua hukuman itu akan\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-An-Naml-Ayat-20-21-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-An-Naml-Ayat-20-21-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Surah An-Naml Ayat 20-21\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Surah An-Naml Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803\",\"name\":\"M Resky S\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g\",\"caption\":\"M Resky S\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Al-badar Pare-Pare, Mahasantri Pondok Pesantren Yasrib, Watansoppeng\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/reskys\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Surah An-Naml Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org","description":"Kandungan Surah An-Naml Ayat 20-21 ini, menerangkan ancaman Nabi Sulaiman kepada burung hud-hud yang pergi tanpa pamit. Salah satu dari dua hukuman itu akan","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Surah An-Naml Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org","og_description":"Kandungan Surah An-Naml Ayat 20-21 ini, menerangkan ancaman Nabi Sulaiman kepada burung hud-hud yang pergi tanpa pamit. Salah satu dari dua hukuman itu akan","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-04-06T07:16:07+00:00","article_modified_time":"2020-04-06T07:16:08+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-An-Naml-Ayat-20-21-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"M Resky S","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"M Resky S","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/"},"author":{"name":"M Resky S","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803"},"headline":"Surah An-Naml Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an","datePublished":"2020-04-06T07:16:07+00:00","dateModified":"2020-04-06T07:16:08+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/"},"wordCount":972,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-An-Naml-Ayat-20-21-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","keywords":["Surah An-Naml"],"articleSection":["Al Qur'an"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","name":"Surah An-Naml Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-An-Naml-Ayat-20-21-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","datePublished":"2020-04-06T07:16:07+00:00","dateModified":"2020-04-06T07:16:08+00:00","description":"Kandungan Surah An-Naml Ayat 20-21 ini, menerangkan ancaman Nabi Sulaiman kepada burung hud-hud yang pergi tanpa pamit. Salah satu dari dua hukuman itu akan","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-An-Naml-Ayat-20-21-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-An-Naml-Ayat-20-21-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Surah An-Naml Ayat 20-21"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-an-naml-ayat-20-21-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Surah An-Naml Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803","name":"M Resky S","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g","caption":"M Resky S"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Al-badar Pare-Pare, Mahasantri Pondok Pesantren Yasrib, Watansoppeng","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/reskys\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/48801"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/48"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=48801"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/48801\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/48763"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=48801"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=48801"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=48801"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}