Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":49315,"date":"2020-04-12T05:30:15","date_gmt":"2020-04-11T22:30:15","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=49315"},"modified":"2020-04-11T23:53:02","modified_gmt":"2020-04-11T16:53:02","slug":"untuk-apa-kita-berdoa","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/","title":{"rendered":"Untuk Apa Kita Berdoa Jika Kesulitan Hidup Tidak Teratasi?"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org <\/a><\/strong>– Doa berasal dari kata do\u2019a-yad\u2019u-dakwatan <\/em>yang berarti menyeru, memanggil, mengajak, dan menjamu. Doa bisa juga berarti panggilan, seruan, atau undangan. Doa pada hakikatnya adalah saling memanggil antara dua kekasih.<\/p>\n\n\n\n

Umumnya, ada dua hal yang menyebabkan orang malas berdoa atau mungkin mengingkari peran doa. Pertama, <\/em>kesulitan hidup tak pernah selesai dengan doa; kedua, <\/em>bila doa kita tidak dikabulkan karena dosa, sementara semua orang pernah melakukan dosa.<\/p>\n\n\n\n

Adakah permasalahan hidup selesai dengan doa? Jika ada berapa persen pengaruh doa dalam menghilangkan masalah kesulitan hidup didunia. Faktanya orang-orang yang malas berdoa lebih bisa mengatasi kesulitan hidupnya daripada mereka yang rajin berdoa. Film-film barat, terkadang kita lihat mereka berkata, \u201cpersetan dengan tuhan, doa\u201d mereka tidak lagi begitu percaya dengan peran doa.<\/p>\n\n\n\n

Jika doa tidak dikabulkan, didengarkan Tuhan karena manusia bergelimang dengan dosa dan segala jenis kemaksiatan, maka tidak usah berdoa karena semua orang pernah berdosa. Satu-satu makhluk yang tidak pernah berdosa hanyalah para nabi itupun masih dalam dalam perdebatan antara sunni-syiah.<\/p>\n\n\n\n

Jika doa hanya dikabulkan bagi mereka yang suci dari dosa, maka buat apa Tuhan mewajibkan, meminta hamba-Nya yang penuh dosa untuk berdoa, toh pada akhirnya akan ditolak juga karena mereka berdosa. Seharusnya doa hanya diwajibkan bagi mereka yang suci bukan kepada yang banyak melakukan dosa.<\/p>\n\n\n\n

Dua alasan yang dikemukakan untuk menolak peran doa nampaknya beralasan, namun sayangnya, mereka yang mengingkari doa atau malas berdoa tidak berusaha untuk mengkaji ulang konsep hakikat doa tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Arti dasar doa adalah penggilan, seruan. Maka tentu saja dalam memanggil begitu juga dalam menyeru pasti ada seninya, dalam bahasa agama ada adabnya. Adab dalam berdoa menunjukkan pula bentuk penghormatan kita kepada Tuhan. Oleh karena itu, paling tidak ada tiga jenis doa.<\/p>\n\n\n\n

Pertama, <\/em>jenis doa tingkatan orang awam. Jenis doa orang awam berisi dengan perintah-perintah. Doa pada tingkatan ini berharap dijauhkan dari siksaan Neraka dan diberikan kenikmatan Surga. Doanya hanya seputar ganjaran dan hukum.<\/p>\n\n\n\n

Seperti doa dalam shalat ketika duduk di antara dua sujud, \u201cTuhanku ampunilah aku, sayangilah aku, tingkatkan derajatku, dan berilah aku reski, berilah aku hidayah, maafkanlah aku. Semua ujung doanya adalah AKU.<\/p>\n\n\n\n

Kita tidak pernah beranjak dari ke-AKU-an kita walaupun sedang menghadap Tuhan. Doa yang dipanjatkan karena kepentingan pribadi semata. Mungkin karena dia pejabat yang selalu memerintah maka dalam doa sekalipun ia pun memerintah.<\/p>\n\n\n\n

Apakah salah doa jenis seperti ini? Tentu saja tidak, sebab doa jenis tingkatan orang awam juga bagian dari bagian dari perintah agama. Namun kata ulama, sebenarnya doa dengan memohon pahala dan dijauhkan dari siksaan hanyalah pemantik saja.<\/p>\n\n\n\n

Manusia tidak harus selalu berada dalam tingkatan doa orang awam. Sebagaimana perjalanan hidup mengalami perkembangan kedewasaan, maka demikian pula dengan doa. Jadi dalam doa sekalipun harus ada peningkatan.<\/p>\n\n\n\n

Kedua, <\/em>doa yang mengharapkan rida Allah. Dalam bulan ramadhan salah satu doa yang selalu diulang-ulang setiap malam adalah allahumma inna nas\u2019aluka ridhaka wa al-jannah <\/em>Ya Allah sesungguhnya kami memohon rida dan surgamu. <\/p>\n\n\n\n

Dua hal yang kita minta ridha dan surga, namun sering orang terlalu memperhatikan surga dan mengabaikan rida Allah, padahal syarat utama mendapatkan surga adalah ridha. Bagaimana mungkin mendapatkan surga bila ridha Allah tidak didapatkan, mungkinkah Tuhan memasukkan hamba-Nya dalam surga dengan \u201cperasaan\u201d marah?<\/p>\n\n\n\n

Doa dalam jenis kedua, tidak lagi memikirkan pemberian atau ancaman Tuhan. Tetapi yang ia pikirkan bagaimana mendapatkan ridha Allah swt, bagaimana ia mendapatkan kasih sayang, cinta, ridha Tuhan, pemberian dan ancaman adalah persoalan kedua baginya. <\/p>\n\n\n\n

Karena itu, doa mereka misalnya, \u201cAku berlindung kepadamu dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung kepada-Mu dari diri-Mu. Sifat egois dalam berdoa telah ia tinggalkan dari diri sendiri ke Tuhan.<\/p>\n\n\n\n

Ketiga, <\/em>doa yang merupakan bisikan cinta. Inilah puncak doa yang paling tinggi. Hanya sebagaian kecil yang bisa seperti ini. Dan doa-doa seperti ini diamalkan oleh para Nabi, auliya\/kekasih Allah.<\/p>\n\n\n\n

Misalnya, doa Nabi Adam as, \u201cYa Allah, kami telah menganiaya diri kami, sekiranya engkau tidak mengampuni kami, tentu kami menjadi orang yang rugi. Isi doanya hanyalah pengaduan.<\/p>\n\n\n\n

Doa Nabi Ayyub as ketika menderita sebuah penyakit. Ia berdoa, \u201cTuhanku, kesengsaraan menimpaku sekarang ini, sementara Engkau Maha Pengasih dari segala yang mengasihi<\/em>. Doa Nabi ibrahim as, \u201cApabila aku sakit. Dialah yang memberikan kesembuhan<\/em>. <\/p>\n\n\n\n

Doa Nabi Zakariya, \u201cTuhanku, sungguh sudah rapuh tulangku, sudah berkilauan kepalaku dengan uban, tetapi aku belum pernah kecewa untuk berdoa kepada-Mu, Ya Tuhanku<\/em>\u201d <\/p>\n\n\n\n

Doa para nabi adalan doa pengaduan, rayuan, pujian terhadap sang kekasih, tidak ada kata perintah (fi\u2019il amr<\/em>). Oleh karena itu, jenis doa mana yang dipilih tergantung pada tingkatan kedewasaan manusia dalam berdoa.<\/p>\n\n\n\n

Wallahu a’lam bis shawab<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Doa berasal dari kata do\u2019a-yad\u2019u-dakwatan yang berarti menyeru, memanggil, mengajak, dan menjamu. Doa bisa juga berarti panggilan, seruan, atau undangan. Doa pada hakikatnya adalah saling memanggil antara dua kekasih. Umumnya, ada dua hal yang menyebabkan orang malas berdoa atau mungkin mengingkari peran doa. Pertama, kesulitan hidup tak pernah selesai dengan doa; kedua, bila […]<\/p>\n","protected":false},"author":25,"featured_media":49663,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[11067],"yoast_head":"\nUntuk Apa Kita Berdoa Jika Kesulitan Hidup Tidak Teratasi? - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Arti dasar doa adalah penggilan, seruan. Maka tentu saja dalam memanggil begitu juga dalam menyeru pasti ada seninya, dalam bahasa agama ada adabnya.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Untuk Apa Kita Berdoa Jika Kesulitan Hidup Tidak Teratasi? - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Arti dasar doa adalah penggilan, seruan. Maka tentu saja dalam memanggil begitu juga dalam menyeru pasti ada seninya, dalam bahasa agama ada adabnya.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:author\" content=\"Muhammad Tahir Alibe\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-04-11T22:30:15+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-04-11T16:53:02+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/untuk-apa-kita-berdoa-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Muhammad Tahir A.\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Muhammad Tahir A.\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/\"},\"author\":{\"name\":\"Muhammad Tahir A.\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff43719a449f66e8e01db8ec5dd59931\"},\"headline\":\"Untuk Apa Kita Berdoa Jika Kesulitan Hidup Tidak Teratasi?\",\"datePublished\":\"2020-04-11T22:30:15+00:00\",\"dateModified\":\"2020-04-11T16:53:02+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/\"},\"wordCount\":737,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/untuk-apa-kita-berdoa-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"untuk apa kita berdoa\"],\"articleSection\":[\"Dakwah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/\",\"name\":\"Untuk Apa Kita Berdoa Jika Kesulitan Hidup Tidak Teratasi? - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/untuk-apa-kita-berdoa-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-04-11T22:30:15+00:00\",\"dateModified\":\"2020-04-11T16:53:02+00:00\",\"description\":\"Arti dasar doa adalah penggilan, seruan. Maka tentu saja dalam memanggil begitu juga dalam menyeru pasti ada seninya, dalam bahasa agama ada adabnya.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/untuk-apa-kita-berdoa-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/untuk-apa-kita-berdoa-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"untuk apa kita berdoa\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Untuk Apa Kita Berdoa Jika Kesulitan Hidup Tidak Teratasi?\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff43719a449f66e8e01db8ec5dd59931\",\"name\":\"Muhammad Tahir A.\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/594f59e9a84c55ffb6fdfd7889d5faad?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/594f59e9a84c55ffb6fdfd7889d5faad?s=96&r=g\",\"caption\":\"Muhammad Tahir A.\"},\"description\":\"Doktor Hadis Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.\",\"sameAs\":[\"Muhammad Tahir Alibe\"],\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/mtahir\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Untuk Apa Kita Berdoa Jika Kesulitan Hidup Tidak Teratasi? - Pecihitam.org","description":"Arti dasar doa adalah penggilan, seruan. Maka tentu saja dalam memanggil begitu juga dalam menyeru pasti ada seninya, dalam bahasa agama ada adabnya.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Untuk Apa Kita Berdoa Jika Kesulitan Hidup Tidak Teratasi? - Pecihitam.org","og_description":"Arti dasar doa adalah penggilan, seruan. Maka tentu saja dalam memanggil begitu juga dalam menyeru pasti ada seninya, dalam bahasa agama ada adabnya.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_author":"Muhammad Tahir Alibe","article_published_time":"2020-04-11T22:30:15+00:00","article_modified_time":"2020-04-11T16:53:02+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/untuk-apa-kita-berdoa-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Muhammad Tahir A.","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Muhammad Tahir A.","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/"},"author":{"name":"Muhammad Tahir A.","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff43719a449f66e8e01db8ec5dd59931"},"headline":"Untuk Apa Kita Berdoa Jika Kesulitan Hidup Tidak Teratasi?","datePublished":"2020-04-11T22:30:15+00:00","dateModified":"2020-04-11T16:53:02+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/"},"wordCount":737,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/untuk-apa-kita-berdoa-scaled.jpg","keywords":["untuk apa kita berdoa"],"articleSection":["Dakwah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/","name":"Untuk Apa Kita Berdoa Jika Kesulitan Hidup Tidak Teratasi? - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/untuk-apa-kita-berdoa-scaled.jpg","datePublished":"2020-04-11T22:30:15+00:00","dateModified":"2020-04-11T16:53:02+00:00","description":"Arti dasar doa adalah penggilan, seruan. Maka tentu saja dalam memanggil begitu juga dalam menyeru pasti ada seninya, dalam bahasa agama ada adabnya.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/untuk-apa-kita-berdoa-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/untuk-apa-kita-berdoa-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"untuk apa kita berdoa"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/untuk-apa-kita-berdoa\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Untuk Apa Kita Berdoa Jika Kesulitan Hidup Tidak Teratasi?"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff43719a449f66e8e01db8ec5dd59931","name":"Muhammad Tahir A.","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/594f59e9a84c55ffb6fdfd7889d5faad?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/594f59e9a84c55ffb6fdfd7889d5faad?s=96&r=g","caption":"Muhammad Tahir A."},"description":"Doktor Hadis Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.","sameAs":["Muhammad Tahir Alibe"],"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/mtahir\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/49315"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/25"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=49315"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/49315\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/49663"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=49315"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=49315"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=49315"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}