Pecihitam.org<\/a> \u2013<\/strong> Dari sekarang, 10 hari lagi, kita akan menyambut bulan yang sangat mulia, bulan Ramadhan. Mari kita sambut bulan rahmah<\/em> dan maghfirah<\/em> ini dengan penuh gembira. Marhaban Ya Ramadhan.<\/em><\/strong> Selamat datang, Bulan penuh berkah.<\/p>\n\n\n\n Setiap menjelang Ramadhan, kita akan sering mendengar dan menyaksikan di televisi, ungkapan Marhaban Ya Ramadhan.<\/em> Apa sebenarnya maksud ungkapan ini, sehingga ia menjadi semacam tahniah<\/em> yang pasti kita dengar setiap menjelang bulan Ramadhan?<\/p>\n\n\n\n Tulisan ini akan menguak makna dari ungkapan Marhaban Ya Ramadhan<\/em>. Juga beberapa penjelasan terkait, seperti anjuran gembira menyambut Ramadhan maupun doa yang perlu dibaca dalam menyambut bulan diturunkannya Al-Qur’an ini.<\/p>\n\n\n\n Umumnya kata marhaban<\/em> baik yang disandingkan dengan Ramadhan maupun dengan kedatangan seseorang, diterjemahkan dengan Selamat Datang.<\/strong><\/em> Maka ungkapan Marhaban Ya Ramadhan<\/em> bermakna Selamat Datang, Bulan Ramadhan.<\/em><\/p>\n\n\n\n Namun, jika kita buka lebih jauh kamus maupun istilah yang berlaku di kalangan orang Arab, makna dari kata marhaban<\/em> tidak sesederhana itu.<\/p>\n\n\n\n Dalam bahasa Arab, kata marhaban<\/em> diambil dari kata rahaba<\/em> yang berarti luas<\/em> atau lebar<\/em>. Kata ini biasanya diucapkan ketika ada tamu yang datang, kemudian pemilik rumah menyambutnya dengan kata \u201cmarhaban<\/em>\u201d.<\/p>\n\n\n\n Artinya tamu tersebut disambut dengan hati lapang penuh kegembiraan<\/em>. Kata marhaban<\/em>, penggunaannya sering juga disandingkan dengan ahlan wa sahlan<\/em> yang makna dari ungkapan ini adalah seseorang yang datang tidak danggap sebagai tamu, melainkan sebagai ahl<\/em> atau keluarga. Karenanya, ia diminta bersikap sahlan<\/em> (santai), tidak terlalu kaku dan formal.<\/p>\n\n\n\n Timbul pertanyaan, kenapa kata marhaban<\/em> disandingkan dengan Bulan Ramadhan, atau kenapa Ramadhan perlu disambut sedemikian, bahkan di daerah tertentu disambut dengan mengadakan pengajian ataupun pawai taaruf?<\/p>\n\n\n\n Jawabannya, karena Ramadhan merupakan bulan yang istimewa, tamu yang agung. Ia pantas untuk disambut dengan penuh kegembiraan dan tentunya dengan hati yang lapang. Karena ia merupakan big sale<\/em> dari Tuhan untuk kita beramal sebaik dan sebanyak-banyaknya.<\/p>\n\n\n\n Gembira dengan datangnya Ramadhan merupakan salah satu tanda keimanan. Ibarat tamu, Ramadhan senantiasa dinanti.<\/p>\n\n\n\n Bahkan sejak dari bulan Rajab, sudah sering kita berdoa agar disampaikan pada bulan yang di dalamnya terdapat Lailatul Qadr ini.<\/p>\n\n\n\n \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f\u0645\u0651\u064e \u0628\u064e\u0627\u0631\u0650\u0643\u0652 \u0644\u064e\u0646\u064e\u0627 \u0641\u0650\u064a\u0652 \u0631\u064e\u062c\u064e\u0628\u064e \u0648\u064e\u0634\u064e\u0639\u0652\u0628\u064e\u0627\u0646\u064e \u0648\u064e\u0628\u064e\u0644\u0651\u0650\u063a\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0631\u064e\u0645\u064e\u0636\u064e\u0627\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya\u2019ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.<\/em><\/p>\n\n\n\n Walaupun oleh sebagian, hadis ini dinilai dhaif bahkan munkar, tetapi doa ini menggambarkan betapa bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling dinanti dalam setahun.<\/p>\n\n\n\nArti Marhaban Ya Ramadhan<\/h2>\n\n\n\n
Kenapa Disambut dengan Marhaban Ya Ramadhan?<\/h2>\n\n\n\n
Bergembira dengan Datangnya Ramadhan<\/h2>\n\n\n\n
Dalil Tentang Menyambut Bulan Ramadhan<\/h2>\n\n\n\n