PeciHitam.org<\/a> – <\/strong>Surat al Falaq dalam urutan Surat Al-Qur\u2019an menempati nomor 113. Surat ini termasuk dalam surat berjenis Makkiyyah <\/em>atau turun pada periode dakwah Makkah. Jumlah ayat surat ini yaitu 5 ayat dan termasuk surat-surat pendek dalam al-Quran<\/a>.<\/p>\n Orang Islam di Nusantara banyak membaca surat ini dalam acara tahlil, istighasah <\/em>bersamaan dengan surat pendek lainnya. Surat-surat yang banyak dibaca dengan surat Al-Falaq adalah Al-Ikhlas, An-Naas dan Al-Fatihah.<\/p>\n Keempat surat ini seperti menjadi satu kesatuan dalam setiap acara yang doa bersama. Bukan tanpa sebab, keempat surat ini merupakan rangkaian Kalimah Thayyibah <\/em>dalam Islam yang banyak diamalkan oleh Muslim Nusantara.<\/p>\n Surat pendek Al-Falaq turun dalam periode Makkah setelah surat Al-Fill dan hampir bersamaan dengan surat An-Naas. Surat yang menceritakan tentang permohonan perlindungan dari bahaya malam, sihir dan orang-orang dengki. Surat ini diawali dengan diksi fi\u2019il Amr <\/em>(kata Kerja Perintah) yang mana khitab<\/em>nya adalah Nabi Muhammad SAW.<\/p>\n Nama Al-Falaq diambil dari ayat pertama surat ini yaitu (\u0627\u0644\u0652\u0641\u064e\u0644\u064e\u0642\u0650) dengan makna \u201cSubuh\u201d. Surat ini juga sering disebut sebagai surat mu\u2019awidzatain <\/em>atau dua Surat mohon perlindungan bersama dengan surat An-Naas.<\/p>\n Surat Al-Falaq awalannya sama dengan surat Al-Ikhlas, An-Naas dan Al-Kafirun. Bunyi surat al-Falaq adalah sebagai berikut;<\/p>\n \u0642\u064f\u0644\u0652 \u0623\u064e\u0639\u064f\u0648\u0630\u064f \u0628\u0650\u0631\u064e\u0628\u0650\u0651 \u0627\u0644\u0652\u0641\u064e\u0644\u064e\u0642\u0650 (\u0661) \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0634\u064e\u0631\u0650\u0651 \u0645\u064e\u0627 \u062e\u064e\u0644\u064e\u0642\u064e (\u0662) \u0648\u064e\u0645\u0650\u0646\u0652 \u0634\u064e\u0631\u0650\u0651 \u063a\u064e\u0627\u0633\u0650\u0642\u064d \u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u0648\u064e\u0642\u064e\u0628\u064e (\u0663) \u0648\u064e\u0645\u0650\u0646\u0652 \u0634\u064e\u0631\u0650\u0651 \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0641\u0651\u064e\u0627\u062b\u064e\u0627\u062a\u0650 \u0641\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0639\u064f\u0642\u064e\u062f\u0650 (\u0664) \u0648\u064e\u0645\u0650\u0646\u0652 \u0634\u064e\u0631\u0650\u0651 \u062d\u064e\u0627\u0633\u0650\u062f\u064d \u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u062d\u064e\u0633\u064e\u062f\u064e (\u0665<\/strong><\/p>\n Artinya;<\/p>\n Ayat keempat menjelaskan tentang praktek tukang sihir yang menggunakan sebuah tali dalam sihirnya. Kata (\u0627\u0644\u0652\u0639\u064f\u0642\u064e\u062f\u0650) bermakna asal ikatan tali untuk alat transmisi sampainya sihir kepada target tertuju.<\/p>\n Praktek penggunaan tali dalam kehidupan modern juga menjadi umum digunakan. Praktek tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.<\/p>\n Dengan jampi-jampi ini menjadi penghubung pada target sihir dengan media boneka yang terlilit buhul\/ tali sihir. Al-Qur\u2019an seperti membuka tabir bahwa praktek sihir sangat menggantungkan pada tali yang melilit boneka. Boneka berlaku sebagai wakil target yang dituju, dan tali berfungsi untuk memberi rasa sakit tanpa bersentuhan dengan obyek sihir.<\/p>\n Sebab-sebab turunnya surat ini dijelaskan dalam suatu riwayat Rasulullah terkena sihir. Hal ini menunjukan bahwa Rasulullah sebagaimana orang biasa yang bisa sakit bahkan terkena sihir.<\/p>\n Pada saat Rasulullah SAW terkena sihir, beliau sakit agak parah dengan kondisi panas tinggi. Kemudian dua malaikat datang menghampiri Rasulullah SAW. Dua malaikat tersebut datang dan satu malaikat duduk di sebelah kepalanya dan yang satu lagi di sebelah kakinya.<\/p>\n Malaikat yang di sebelah kakinya berkata kepada malaikat lainnya. Apa yang engkau lihat?<\/p>\n Malaikat satunya menimpali; Dia kena guna-guna!<\/p>\n Apa guna-guna itu?<\/p>\n “Guna-guna itu sihir”<\/p>\n “Siapa yang membuat sihirnnya?”<\/p>\n Malaikat dekat Kepala Rasulullah menjawab; Labid bin al-A’sham dari orang Yahudi. Sihirnya berupa gulungan yang disimpan di sumur keluarga Fulan.<\/em> Letak talinya berada di bawah batu besar.<\/p>\n Malaikat berkata kepada Rasullullah SAW, datangilah sumur itu kemudian angkat batunya dan ambil gulungan yang ada dibawahnya kemudian bakar gulungan bersimpul itu.<\/p>\n Keesokan hari Rasulullah memanggil \u2018Ammar bin Yasir bersama sekawanan pendamping. \u2018Ammar diperintahkan untuk mendatangi sumur tersebut dan mengambil gulungan bersimpul tali itu. Sesampainya di sumur, \u2018Ammar melihat warna air sumur tersebut berwarna merah.<\/p>\n \u2018Ammar bin Yasir menimba air dan mengangkat batu yang berada di dasar sumur. Ternyata benar, di bawah batu tersebut terdapat sebuah gulungan dengan simpul tali sihir berjumlah 11 helai. Kemudian dibawa kepada Rasulullah SAW, maka turunlah surat Al-Falaq dan Al-Naas.<\/p>\n Rasulullah SAW membaca dua surat ini sebanyak 11 kali. Dan setiap membaca sekali, satu simpul tali shihir terlapas dari gulungan, kemudian membakarnya.<\/p>\n Cerita ini merupakan kisah dalam riwayat Ibnu Abbas dalam kitab Dala\u2019ilun Nubuwwah. Riwayat Imam Bukhari menceritakan tentang kejadian tersebut akan tetapi tidak disebutkan Asbabun Nuzulnya.<\/p>\n Surat Al-Falaq bersama surat Al-Naas, Mu\u2019awidzatain, <\/em>memiliki banyak sekali keutamaan. Hadits Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Uqbah bin Amir pernah mendengar Rasulullah berkata;<\/p>\n \u201cTidakkah kamu melihat ayat-ayat yang diturunkan pada malam ini? Tidak ada yang semisal dengannya sama sekali. Ayat-ayat tersebut adalah (Al-Falaq) Qul A\u2019udzu Birabbil Falaq dan Qul A\u2019udzu Birobbin Naas (An-Naas)\u201d (HR. Musllim)<\/em><\/p>\n Kita dapat memahami isi dua surat Mu\u2019awidzatain <\/em>yakni doa memohon perlindungan dari marabahaya. Marabahaya bisa berasal dari gangguan Jin, Setan atau yang berbentuk Manusia. Dengan kandungan sebagaimana diriwayatkan oleh Nabi, berikut beberapa manfaat orang membaca Al-Falaq dan An-Naas;<\/p>\n Tradisi yang hidup di Nusantara banyak menggunakan surat Al-Falaq dan An-Naas. Ritus keagamaan seperi tahlilan, Istighasah, <\/em>doa bersama atau lainnya tidak pernah melupakan dua surat ini.<\/p>\n Riwayat sembuhnya Rasulullah dari sakit sihir dengan ayat ini menjadi bukti keistimewaan dua surat ini. Diamalkannya surat Al-Falaq dan An-Naas bisa menghilangkan sihir bukan satu-satunya keistimewaan Al-Falaq. Dua surat ini juga bisa menjadi obat untuk menyembuhkan dari gigitan hewan yang berbahaya seperti kalajengking dan binatang buas lainnya.<\/p>\nLafadz Surat Al-Falaq<\/h2>\n
\n
Asbabun Nuzul Surat Al-Falaq<\/strong><\/h2>\n
Keutamaan Surat Al-Falaq<\/strong><\/h2>\n
\n
Amalan Surat Al-Falaq<\/strong><\/h2>\n