Pecihitam.org<\/a>–<\/strong> Anda yang sering mengamati dakwah di media sosial, tentu tidak asing lagi dengan nama Habib Ali Al Jufri. Ya, dai ini selain berdakwah di dunia nyata, kerap pula menyampaikan pendapatnya, terutama tentang masalah aktual melalui akun Twitter-nya. Pun ceramah-ceramah beliau banyak ditemukan di medsos.<\/p>\n\n\n\n Mari mengenal lebih jauh tentang sosok Habib ali Al Jufri, seorang keturunan Rasulullah yang mewarisi kesantunan kakeknya dalam berdakwah. <\/p>\n\n\n\n Bernama lengkap Ali Zainal Abidin. Berikut nasab beliau hingga sampai kepada Nabi Muhammad SAW.<\/p>\n\n\n\n Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Alawi bin Ali bin Alawi bin Ali bin Ahmad bin Alawi bin Abdurrahman Maulah Al-Arsha bin Muhammad bin Abdullah al-Tarisi bin Alawi al-Khawas bin Abu Bakar Al-Jufri putra Muhammad putera Ali putera Muhammad putera Ahmad al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Sahab Mirbat Muhammad bin Ali Khalil Alawi Qassam anak putera Muhammad putera Alwi putera Ubaidullah Ahmad al-Muhajir ila Allah Isa putera Muhammad al-Naqib bin Ali al -Uraidhi bin Ja’far as-Shadiq<\/a><\/strong> bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zain al-Abidin putera dari Hussein (cucu Rasulullah saw) anak dari Ali bin Abu Thalib, suami dari Fatimah al-Zahra puteri Rasulullah <\/a>.<\/p>\n\n\n\n Sementara dari jalur ibunya, yang mulia puteri Marumah putera Hassan bin Alawi bin Alawi Hassan bin Ali al-Jufri.<\/p>\n\n\n\n Waktu kecil, Habib Ali al-Jufri mulai menimba ilmu pada bibi dari ibundanya bernama Habibah Shafiyah binti Alwi bin Hasan Al-Jufri. Beliau merupakan seorang alimah dan arifah billah. Wanita mulia inilah yang banyak memberikan pengaruh dalam mengarahkan Habib Ali ke jalur ilmu dan perjalanan menuju Allah.<\/p>\n\n\n\n Setelah dari sang bibi, Habib Ali kecil tak henti-hentinya menimba ilmu dari para tokoh besar. Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf adalah salah seorang guru utamanya. Kepadanya ia membaca dan mendengarkan pembacaan kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, Tajrid Al-Bukhari, Ihya\u2019 Ulumiddin, dan kitab-kitab penting lainnya. Cukup lama Habib Ali belajar kepadanya, sejak usia 10 tahun hingga berusia 21 tahun.<\/p>\n\n\n\n Beliau juga berguru kepada Habib Ahmad Masyhur bin Thaha Al-Haddad, ulama terkemuka dan penulis karya-karya terkenal. Di antara kitab yang dibacanya kepadanya adalah Idhah Asrar `Ulum Al-Muqarrabin. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki juga salah seorang gurunya. Kepadanya ia mempelajari kitab-kitab musthalah hadits, ushul, dan sirah. Sedangkan kepada Habib Hamid bin Alwi bin Thahir Al-Haddad, ia membaca Al-Mukhtashar Al-Lathif dan Bidayah Al-Hidayah.<\/p>\n\n\n\n Beliau pun selama lebih dari empat tahun menimba ilmu kepada Habib Abu Bakar Al-`Adni bin Ali Al-Masyhur, dengan membaca dan mendengarkan kitab Sunan Ibnu Majah, Ar-Risalah Al-Jami`ah, Bidayah Al-Hidayah, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah, Tafsir Al-Jalalain, Tanwir Al-Aghlas, Lathaif Al-Isyarat, Tafsir Ayat Al-Ahkam, <\/em>dan Tafsir Al-Baghawi.<\/em><\/p>\n\n\n\n Pada tahun 1412 H (1991 M), Habib Ali mengikuti kuliah di Fakultas Dirasat Islamiyyah Universitas Shan`a, Yaman, hingga tahun 1414 H (1993 M). Kemudian ia menetap di Tarim, Hadhramaut. <\/p>\n\n\n\nNama dan Nasab<\/h2>\n\n\n\n
Pendidikan Habib Ali Al Jufri<\/h2>\n\n\n\n