PeciHitam.org<\/a> – <\/strong>Wudhu dilakukan seorang muslim jika akan menunaikan Ibadah Shalat. Akan tetapi bukan hanya menjalankan kewajiban sebagaimana shalat, membaca Al-Qur\u2019an dan untuk keperluan lainnya, wudhu dibutuhkan.<\/p>\n Wudhu tidak-lah sah jika dilakukan dengan serampangan tanpa memperdulikan syarat dan rukunnya. Makanya menjadi wajib mengetahui rukun wudhu agar wudhunya sempurna ditambah sunnah-sunnah sebagai pelengkap.<\/p>\n Kitab-kitab fiqih <\/em>yang terkenal dimasyarakat dan Nusantara, seperti safinatun Naja <\/em>atau Fathu Qarib Mujib\/ taqrib <\/em>menjelaskan wudhu dalam bab awal masuk dalam judul besar thaharah <\/em>atau bersuci.<\/p>\n Perlu dipahami bahwa Wudhu berfungsi sebagai penyuci dari Hadats kecil. Sedangkan untuk Hadats besar baru akan bisa disucikan dengan mandi besar atau junub.<\/em><\/p>\n Sedangkan Tayyamum <\/em>dalam semua kitab fikih disebutkan hanya sebagai media diperbolehkannya shalat atau ibadah lainnya dengan alas an syar\u2019i<\/em>.<\/p>\n Oleh karena itu, jika alas an syar\u2019I <\/em>hilang, maka kewajiban untuk wudhu dan mandi menjadi muncul kembali kewajibannya. Artinya Wudhu memiliki posisi utama dalam Islam sebagai sarana mensucikan diri dari hadats kecil.<\/p>\n Kapan waktu diwajibkannya Wudhu bagi seorang Muslim? Tentu sebelum melakukan Ibadah Shalat. Dan apakah seluruh Ibadah wajib didahului oleh wudhu? Tentu Tidak semuanya.<\/p>\n Ada sebuah kaidah fikih <\/em>yang terkenal dikalangan orang-orang Pesantren yakni;<\/p>\n \u0645\u0627\u0644\u0627\u064a\u062a\u0645 \u0627\u0644\u0648\u0627\u062c\u0628 \u0625\u0644\u0627\u0628\u0647 \u0641\u0647\u0648 \u0648\u0627\u062c\u0628<\/strong><\/p>\n Kaidah di atas mengandung makna Tidaklah sebuah amalan yang menjadikan Kewajiban Tegak kecuali amalan tersebut juga wajib. <\/em>Atau dalam bahasa Ulama lainnya, Sesuatu yang menjadi perantara sebuah kewajiban maka juga berhukum wajib.<\/em><\/p>\n Sebagai contoh, seorang yang akan melakukan puasa WAJIB <\/em>mengetahui tentang syarat dan rukunnya jika ingin puasanya sah sebagaimana yang Allah tentukan. Sama seperti Shalat yang dilakukan oleh umat Islam adalah kewajiban.<\/p>\n Maka perantara atau syarat shalat adalah suci maka memerlukan amalan yang bernama Wudhu.<\/em> Maka Wudhu wajib bagi seseorang ketika akan melakukan Shalat.<\/p>\n Dilakukannya Wudhu menjadi wajib atau tidak sangat bergantung kepada Amalan asal yang akan dilakukan. Kosep logika seperti ini dinamakan logika Syar\u2019i <\/em>yang berlaku dalam hukum Islam.<\/p>\n Contoh kedua adalah jika kita akan menjalani Ujian Nasional dan diwajibkan untuk lulus. Maka sebagai perantara untuk lulus ujian adalah mengerjakan soal dengan baik dan benar.<\/p>\nPengertian Wudhu dan Hukumnya<\/strong><\/h2>\n