Pecihitam.org<\/a><\/strong> – Salah satu isi Khotbah Rasulullah saw saat menjelang memasuki bulan Ramadhan<\/strong><\/a>, disebutkan bahwa dalam riwayat bahwa Nabi saw bersabda:<\/p>\n\n\n\n \u0623\u064a\u0647\u0627 \u0627\u0644\u0646\u0627\u0633 \u0645\u0646 \u0641\u0637\u0631 \u0645\u0646\u0643\u0645 \u0635\u0627\u0626\u0645\u0627 \u0645\u0624\u0645\u0646\u0627 \u0641\u0649 \u0647\u0630\u0627 \u0627\u0644\u0634\u0647\u0631 \u0643\u0627\u0646 \u0644\u0647 \u0628\u0630\u0644\u0643 \u0639\u0646\u062f \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0639\u062a\u0642 \u0631\u0642\u0628\u0629 \u0648 \u0645\u063a\u0641\u0631\u0629 \u0644\u0645\u0627 \u0645\u0636\u0649 \u0645\u0646 \u0630\u0646\u0648\u0628\u0647<\/strong><\/p>\n\n\n\n Artinya: Wahai sekalian manusia: barang siapa yang memberi buka puasa kepada orang-orang di bulan (Ramadhan) maka di sisi Allah ia mendapatkan nilai pahala seperti memerdekakan budak dan mendapatkan ampunan terhadap dosa-dosanya yang lalu.<\/em><\/p>\n\n\n\n Salah satu anjuran agama di bulan Ramadhan adalah memberi buka puasa kepada orang mukmin yang berpuasa. Hadiah dari memberi buka puasa adalah mendapatkan nilai pahala sama dengan memerdekakan seorang budak. <\/p>\n\n\n\n Istilah budak di pakai untuk menggambarkan betapa tingginya pahala yang didapatkan karena memberi buka puasa. Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa memberi buka puasa, mendapatkan nilai pahala yang sama dengan orang yang berpuasa. <\/p>\n\n\n\n Jadi sekiranya ada bapak\/ibu misalnya berhalangan untuk melakukan puasa, agar tetap mendapatkan nilai pahala puasa maka berilah buka puasa kepada orang yang sedang puasa. Barangkali salah satu hikmah (bidan dari segi fiqih) bagi orang yang berhalangan melakukan puasa adalah membayar fidyah, agar mereka tetap mendapatkan nilai keberkahan di bulan Ramadhan.<\/p>\n\n\n\n Kemudian, orang yang melakukan puasa akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. Entah itu dosa besar atau dosa kecil. Dalam bahasa agama kesalahan disebut dosa. Tapi pada hakikatnya setiap kesalahan yang kita buat itu semacam noda yang digoreskan pada lembaran hati, pikiran kita sehingga noda-noda itu akan selalu mengganggu ketenangan hati manusia dalam setiap waktu. <\/p>\n\n\n\n Ini yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai nafsu lawwamah, nafsu lawwamah ibarat lampu merah yang mengingatkan kita bahwa tidak boleh meneruskan perjalanan sebab akan terjadi tabrakan. <\/p>\n\n\n\n Manusia pada hakikatnya sebelum melakukan pencurian, pembunuhan dan lain sebagainya, ia sadar bahwa yang ia lakukan adalah keliru dan bila melanggarnya akan selalu dikecam dari dalam dirinya, ini yang disebut nafsu lawwamah.<\/p>\n\n\n\n Jangan mengira dosa besar (kecil) yang puluhan tahun yang lalu akan hilang dari ingatan Anda hari ini, tidak. Lebih baik selalu mengingat dosa yang dilakukan sehingga kita selalu merasa hina daripada selalu mengingat kebaikan yang membuat kita angkuh, sombong.<\/p>\n\n\n\n Oleh karena itu, dengan memberi makanan berbuka kepada orang yang sedang puasa bisa menjadi jalan agar dosa-dosa masa lalu diampuni dan dihapuskan dari ingatan manusia.<\/p>\n\n\n\n