Pecihitam.org \u2013<\/a><\/strong> Khitan atau orang Indonesia lebih akrab menyebut sunat<\/a><\/strong><\/em> merupakan tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis maupun farji<\/em> seorang perempuan. Dalam tulisan ini, saya akan menjelaskan hukum serta manfaat khitan dalam Islam.<\/p>\n\n\n\n Termasuk yang akan dibahas adalah hukum khitan bagi perempuan dalam Islam yang sering menjadi perdebatan.<\/p>\n\n\n\n Khitan adalah bagian dari syiar Islam. Dalam sejarah Islam, orang yang pertama kali melakukannya adalah Khalilullah<\/em>, Nabi Ibrahim alaihis salam. Menurut beberapa keterangan, beliau berkhitan saat berusia 80 tahun dengan menggunakan qadum<\/em> (alat pemotong semacam kapak)<\/p>\n\n\n\n Ini salah satunya dijelaskan sabda Rasulullah SAW<\/p>\n\n\n\n \u0627\u062e\u0652\u062a\u064e\u062a\u064e\u0646\u064e \u0625\u0650\u0628\u0652\u0631\u064e\u0627\u0647\u0650\u064a\u0645\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0627\u0644\u0633\u064e\u0651\u0644\u064e\u0627\u0645 \u0648\u064e\u0647\u064f\u0648\u064e \u0627\u0628\u0652\u0646\u064f \u062b\u064e\u0645\u064e\u0627\u0646\u0650\u064a\u0646\u064e \u0633\u064e\u0646\u064e\u0629\u064b \u0628\u0650\u0627\u0644\u0652\u0642\u064e\u062f\u064f\u0648\u0645\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n \u201cIbrahim \u2018alaihissalam telah berkhitan dengan qadum (nama sebuah alat pemotong) sedangkan beliau berumur 80 tahun\u201d <\/em>(HR. Bukhari)<\/strong><\/p>\n\n\n\n Khitan adalah memotong kuluf<\/em> atau kulit yang menutupi hasyafah<\/em> (kepala dzakar) pada laki-laki sehingga hasyafah<\/em> terbuka. Khitan juga dilakukan bagi kaum hawa atau disebut khifd<\/em> yaitu memotong bagian bawah kulit (nawat<\/em>) yang berada di atas kemaluan perempuan (farji<\/em>).<\/p>\n\n\n\n Pada dasarnya dengan berlandaskan pada beberapa hadis hukum khitan adalah wajib. Hanya saja, dalam pembahasan lebih lanjut, para ulama masih berselisih pendapat tentang hukum khitan bagi perempuan dalam Islam.<\/p>\n\n\n\n Khitan bagi laki-laki hukumnya adalah wajib. Dalam hal ini para ulama sepakat, tidak ada yang berbeda pendapat.<\/p>\n\n\n\n Hadis riwayat Ar-Rafii berikut yang umumnya dijadikan hujjah oleh para ulama tentang hukum khitan bagi laki-laki dalam Islam<\/p>\n\n\n\n \u0627\u062e\u062a\u0646\u0648\u0627 \u0623\u0648\u0644\u0627\u062f\u0643\u0645 \u064a\u0648\u0645 \u0627\u0644\u0633\u0627\u0628\u0639 \u0641\u0625\u0646\u0647 \u0623\u0637\u0647\u0631 \u0648\u0623\u0633\u0631\u0639 \u0644\u0646\u0628\u0627\u062a \u0627\u0644\u0644\u062d\u0645<\/strong><\/p>\n\n\n\n Khitanlah anak laki-lakimu pada hari ketujuh karena sesungguhnya itu lebih suci dan lebih cepat tumbuh daging (cepat besar badannya)<\/em><\/p>\n\n\n\n Adapun tentang hukum khitan bagi perempuan dalam Islam, maka para ulama berbeda pendapat tentang ini.<\/p>\n\n\n\n Menurut mayoritas ulama dari kalangan Syafi\u2019iyah, Hanafiah dan Hanabilah menyatakan bahwa hukum khitan bagi perempuan adalah wajib. Tetapi menurut sebagian pendapat dari kalangan madzhab Syafi\u2019i, perempuan tidak wajib dikhitan.<\/p>\n\n\n\n Adapun menurut mazhab Malikiyah, khitan bagi perempuan tidak wajib melainkan hanya suatu ibadah yang makrumah<\/em> (suatu bentuk kemuliaan).<\/p>\n\n\n\n Penjelasan tentang wajibnya khitan bagi perempuan menurut mazhab Imam Syafi\u2019i salah satunya bisa ditemukan dalam kitab I\u2019anatut Thalibin<\/em> Juz IV halaman 173<\/p>\n\n\n\n \u0648\u0648\u062c\u0628 \u062e\u062a\u0627\u0646 \u0644\u0644\u0645\u0631\u0623\u0629 \u0648\u0627\u0644\u0631\u062c\u0644 \u062d\u064a\u062b \u0644\u0645 \u064a\u0648\u0644\u062f\u0627 \u0645\u062e\u062a\u0648\u0646\u064a\u0646<\/strong><\/p>\n\n\n\n Dan wajib berkhitan bagi perempuan dan laki-laki jika waktu dilahirkan tidak dalam keadaan terkhitan.<\/em><\/p>\n\n\n\n Awalnya kewajiban khitan adalah ketika sudah baligh. Tetapi dianjurkan untuk melakukan khitan pada hari ketujuh dari kelahirannya jika sang bayi mampu untuk menahan sakitnya. Jika tidak mampu, maka waktunya diundur hingga sang bayi bisa mampu menahan sakit sebab khitan.<\/p>\n\n\n\n Karena bentuk kelamin yang berbeda, maka berbeda pula tata cara antara khitan laki-laki dan perempuan.<\/p>\n\n\n\n Tata Cara khitan laki-laki adalah dengan<\/p>\n\n\n\nSejarah Khitan<\/h2>\n\n\n\n
Pengertian Khitan<\/h2>\n\n\n\n
Hukum Khitan dalam Islam<\/h2>\n\n\n\n
Khitan bagi Laki-lagi<\/h3>\n\n\n\n
Khitan bagi Laki-laki<\/h3>\n\n\n\n
Kapan Waktu Khitan?<\/h2>\n\n\n\n
Tata Cara Khitan<\/h2>\n\n\n\n
Bagi Laki-laki<\/h3>\n\n\n\n