Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":5349,"date":"2019-08-17T08:33:45","date_gmt":"2019-08-17T01:33:45","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=5349"},"modified":"2019-08-17T08:33:47","modified_gmt":"2019-08-17T01:33:47","slug":"kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/","title":{"rendered":"KH Wahid Hasyim: Tokoh NU Sang Perekat Bangsa"},"content":{"rendered":"\n

\u201cKita ini sebagai suatu bangsa, walaupun agama apa juga, kita tetap sebagai suatu bangsa, walaupun ada perbedaan anggapan atau kepercayaan serta paham atau cara pandang hidup, tetapi sebagai bangsa kita hendaknya tidak boleh dipisah-pisahkan oleh macam-macam perbedaan paham, perbedaan cara memandang, dan perbedaan kepercayaan<\/em>.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Pecihitam.org<\/strong> – Kalimat di atas adalah tulisan KH Wahid Hasyim dalam karyanya \u201cIslam antara Materialisme dan Mistik\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Kiai Wahid merupakan tokoh penting Nahdlatul Ulama (NU), juga Pahlawan Nasional. Petikan kalimat di atas mencerminkan jiwa nasionalisme Kiai Wahid. Perbedaan-perbedaan yang ada dalam perikehidupan berbangsa hendaknya tidak jadi alasan untuk tidak menjunjung persatuan. Nasionalisme mengikat kita untuk tidak cerai-berai.<\/p>\n\n\n\n

Kesetiaan Kiai Wahid pada nasionalisme dan persatuan Indonesia tergambar dari sikapnya ketika malam setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 terdapat gugatan dari penduduk Indonesia Timur non muslim terhadap Piagam Jakarta. <\/p>\n\n\n\n

Mereka menggertak bakal memisahkan diri dari Indonesia jika tujuh kata dalam butir pertama Piagam Jakarta itu tak dihapus. Butir pertama Piagam Jakarta itu berbunyi:<\/p>\n\n\n\n

\u201cKetuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya\u201d<\/p>\n\n\n\n

KH Wahid Hasyim sebetulnya tergolong tokoh perwakilan Islam dalam BPUPKI perumus Piagam Jakarta. Namun, sebagaimana watak kolektif Nahdlatul Ulama yang moderat, Kiai Wahid dengan arif dan bijaksana memberikan solusi yang diterima semua kalangan. <\/p>\n\n\n\n

Beliau berusul agar frasa itu diubah menjadi \u201cKetuhanan Yang Maha Esa\u201d. Usulan itu diterima dan menjadi sila pertama Pancasila kita hingga hari ini. Satu dasar negara yang mengikat segenap bangsa Indonesia agar tak terpecah-belah.<\/p>\n\n\n\n

Dicoretnya tujuh kata \u201cdengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya\u201d atas usulan putra Hadratussyaikh Hasyim Asy\u2019ari<\/a><\/strong> itu ternyata mirip dengan apa yang dilakukan kanjeng Nabi Muhammad SAW ketika melakukan Perjanjian Hudaibiyah. <\/p>\n\n\n\n

Salah satu sebab perjanjian antara kaum muslimin dengan kaum Quraisy Makkah itu agar umat Islam yang berhaji tak diganggu kaum Quraisy. Dibuatlah satu negoisasi. <\/p>\n\n\n\n

Namun, Suhail bin Amr sebagai wakil Quraisy meminta agar tujuh kata dalam perjanjian dihapus. Tujuh kata itu adalah \u201cbi ismi Allah al-rahman al-rahim rasul Allah\u201d. Demi keamanan muslimin Madinah kala itu, kanjeng Nabi memenuhi permintaan Suhail. Dihapuskanlah tujuh kata itu.<\/p>\n\n\n\n

Terlepas antara Perjanjian Hudaibiyah dan Piagam Jakarta memiliki pertautan atau tidak, apa yang dilakukan oleh kanjeng Nabi SAW dan Kiai Wahid merupakan cermin kebijaksanaan sosok pemimpin.<\/p>\n\n\n\n

Jika kanjeng Nabi tak menghapus tujuh kata itu, muslimin Madinah tentu bakal diganggu kaum Quraisy Makkah. Begitu pula, jika Kiai Wahid tidak mengusulkan untuk mencoret tujuh kata itu, boleh jadi sparatisme terjadi di mana-mana. Keutuhan bangsa menjadi muskil adanya.<\/p>\n\n\n\n

Peran KH Wahid Hasyim dalam melerai sengketa yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa, patut direnungi. Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai sila pertama terbukti ampuh menyatukan kita dengan Agama yang berbeda-beda. <\/p>\n\n\n\n

Pancasila, mencermati sila pertamanya, sesungguhnya sudah sangat Agamis, bahkan Islami. Oleh sebab itu, Pancasila sangat teologis. Indonesia memang bukan negara Agama tertentu, tapi Indonesia adalah negara yang bertuhan.<\/p>\n\n\n\n

Para tokoh NU selalu, selalu, dan selalu menegaskan bahwa Pancasila sangat Islami dan final. Tak bisa diganggu gugat. Indonesia, seturut Wakil Presiden kita Prof. KH. Ma\u2019ruf Amin adalah darul mitsaq<\/em>, Negara Kesepakatan. Siapa yang menyepakati? Adalah para moyang bangsa yang telah berjuang. Perjuangan yang bukan hanya mengorbankan materi, tapi juga darah dan air mata. <\/p>\n\n\n\n

Moyang bangsa membangun rumah besar Indonesia ini bukan sebagai Negara Agama tertentu. Sebab itu berpotensi mendiskriminasi pemeluk Agama lain. Namun, memang demokrasi kita tengah diuji. Belakangan bercokol segelintir kelompok yang menentang kemuliaan Pancasila, demokrasi kita. <\/p>\n\n\n\n

Seakan turut berjuang memerdekakan bangsa ini, mereka dengan pedenya menganggap demokrasi dan Pancasila sebagai sistim politik kafir. Dan, lagi-lagi, khilafah solusinya. <\/p>\n\n\n\n

Perlu diketahui oleh Umat Islam bahwa Nahdlatul Ulama itu telah ada dan turut berjuang berdarah-darah melawan penjajah era kolonial. Melalui KH Wahid Hasyim, NU berandil merumuskan dasar negara ini. Anda-anda, dengan ideologi transnasionalnya kok pede sekali hendak mencabik-cabik hasil jahitan moyang bangsa Indonesia ini? <\/p>\n\n\n\n

Yuk ngopi dulu bareng NU, ya!<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

\u201cKita ini sebagai suatu bangsa, walaupun agama apa juga, kita tetap sebagai suatu bangsa, walaupun ada perbedaan anggapan atau kepercayaan serta paham atau cara pandang hidup, tetapi sebagai bangsa kita hendaknya tidak boleh dipisah-pisahkan oleh macam-macam perbedaan paham, perbedaan cara memandang, dan perbedaan kepercayaan.\u201d Pecihitam.org – Kalimat di atas adalah tulisan KH Wahid Hasyim dalam […]<\/p>\n","protected":false},"author":24,"featured_media":5379,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[12],"tags":[3053,3055,3054,50],"yoast_head":"\nKH Wahid Hasyim: Tokoh NU Sang Perekat Bangsa - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Nahdlatul Ulama itu telah ada dan turut berjuang berdarah-darah melawan penjajah era kolonial. Melalui KH Wahid Hasyim, NU berandil merumuskan dasar negara\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"KH Wahid Hasyim: Tokoh NU Sang Perekat Bangsa - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Nahdlatul Ulama itu telah ada dan turut berjuang berdarah-darah melawan penjajah era kolonial. Melalui KH Wahid Hasyim, NU berandil merumuskan dasar negara\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-08-17T01:33:45+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-08-17T01:33:47+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/kh-wahid-hasyim.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mutho AW\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mutho AW\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mutho AW\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad\"},\"headline\":\"KH Wahid Hasyim: Tokoh NU Sang Perekat Bangsa\",\"datePublished\":\"2019-08-17T01:33:45+00:00\",\"dateModified\":\"2019-08-17T01:33:47+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/\"},\"wordCount\":615,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/kh-wahid-hasyim.jpg\",\"keywords\":[\"kh wahid hasyim\",\"kiai wahid hasyim\",\"kyai wahid hasyim\",\"nu\"],\"articleSection\":[\"Tokoh\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/\",\"name\":\"KH Wahid Hasyim: Tokoh NU Sang Perekat Bangsa - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/kh-wahid-hasyim.jpg\",\"datePublished\":\"2019-08-17T01:33:45+00:00\",\"dateModified\":\"2019-08-17T01:33:47+00:00\",\"description\":\"Nahdlatul Ulama itu telah ada dan turut berjuang berdarah-darah melawan penjajah era kolonial. Melalui KH Wahid Hasyim, NU berandil merumuskan dasar negara\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/kh-wahid-hasyim.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/kh-wahid-hasyim.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"kh wahid hasyim\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"KH Wahid Hasyim: Tokoh NU Sang Perekat Bangsa\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad\",\"name\":\"Mutho AW\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mutho AW\"},\"description\":\"Alumnus Pondok Pesantren Assanusi Babakan, Ciwaringin - Cirebon | Mahasiswa Pascasarjana IAIN SNJ Cirebon\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/muthoaw\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"KH Wahid Hasyim: Tokoh NU Sang Perekat Bangsa - Pecihitam.org","description":"Nahdlatul Ulama itu telah ada dan turut berjuang berdarah-darah melawan penjajah era kolonial. Melalui KH Wahid Hasyim, NU berandil merumuskan dasar negara","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"KH Wahid Hasyim: Tokoh NU Sang Perekat Bangsa - Pecihitam.org","og_description":"Nahdlatul Ulama itu telah ada dan turut berjuang berdarah-darah melawan penjajah era kolonial. Melalui KH Wahid Hasyim, NU berandil merumuskan dasar negara","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-08-17T01:33:45+00:00","article_modified_time":"2019-08-17T01:33:47+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/kh-wahid-hasyim.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mutho AW","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mutho AW","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/"},"author":{"name":"Mutho AW","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad"},"headline":"KH Wahid Hasyim: Tokoh NU Sang Perekat Bangsa","datePublished":"2019-08-17T01:33:45+00:00","dateModified":"2019-08-17T01:33:47+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/"},"wordCount":615,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/kh-wahid-hasyim.jpg","keywords":["kh wahid hasyim","kiai wahid hasyim","kyai wahid hasyim","nu"],"articleSection":["Tokoh"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/","name":"KH Wahid Hasyim: Tokoh NU Sang Perekat Bangsa - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/kh-wahid-hasyim.jpg","datePublished":"2019-08-17T01:33:45+00:00","dateModified":"2019-08-17T01:33:47+00:00","description":"Nahdlatul Ulama itu telah ada dan turut berjuang berdarah-darah melawan penjajah era kolonial. Melalui KH Wahid Hasyim, NU berandil merumuskan dasar negara","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/kh-wahid-hasyim.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/kh-wahid-hasyim.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"kh wahid hasyim"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kh-wahid-hasyim-tokoh-nu-sang-perekat-bangsa\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"KH Wahid Hasyim: Tokoh NU Sang Perekat Bangsa"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad","name":"Mutho AW","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g","caption":"Mutho AW"},"description":"Alumnus Pondok Pesantren Assanusi Babakan, Ciwaringin - Cirebon | Mahasiswa Pascasarjana IAIN SNJ Cirebon","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/muthoaw\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5349"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/24"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=5349"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5349\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/5379"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=5349"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=5349"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=5349"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}