Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":54595,"date":"2020-05-17T15:01:55","date_gmt":"2020-05-17T08:01:55","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=54595"},"modified":"2020-05-17T15:01:56","modified_gmt":"2020-05-17T08:01:56","slug":"mencicipi-makanan-saat-puasa","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/mencicipi-makanan-saat-puasa\/","title":{"rendered":"Mencicipi Makanan saat Puasa, Batal atau Tidak? Baca Dulu Biar Gak Ragu!"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/a><\/strong> – Bagi para ibu biasanya sore hari di bulan Ramadhan<\/strong><\/a> akan sibuk di dapur guna memasak makanan buka puasa dan makan malam. Di akhir proses masak tidak sedikit yang punya kebiasaan mencicipi masakan untuk sekadar memastikan apakah rasanya sudah pas. Tapi apakah mencicipi makanan diperbolehkan saat sedang puasa? Dan bagaimana hukumnya, hal tersebut menjadikan puasanya batal? Berikut penjelasannya<\/p>\n\n\n\n

Perkara yang Membatalkan Puasa<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Sebelum membahas mengenai hukum mencicipi makanan saat puasa, terlebih dahulu mari kita lihat apa-apa saja perkara yang membatalkan puasa. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kutipan Fathul Qorib<\/strong><\/a> karya Syekh Muhammad bin Qosim al-Ghozi syarah dari kitab Ghoyatu wa Taqrib karya Syekh Abu Syuja\u2019, beliau menyebutkan ada sepuluh hal yang membatalkan puasa:<\/p>\n\n\n\n

  1. Masuknya sesuatu kedalam lubang secara sengaja sampai ke lubang yang terbuka (yang menuju ke perut)
    <\/li>
  2. Masuknya sesuatu kedalam lubang secara sengaja sampai ke lubang yang tidak terbuka seperti benda tersebut sampai pada kepala melalui luka yang ada di kepala.
    <\/li>
  3. Memasukkan obat pada salah satu dari dua jalan (qubul dan dubur), maksudnya adalah mengobati dengan cara memasukkan obat pada salah satu dua jalan tersebut
    <\/li>
  4. Muntah yang disengaja, dapat diambil kesimpulan jika seorang muntah dengan keadaan tidak disengaja maka tidak batal puasa
    <\/li>
  5. Melakukan hubungan badan di siang hari dengan sengaja, maka jika seorang melakukan hubungan badan dengan keadaan tidak disengaja maka tetap sah puasanya, dan pada poin ini selain wajib menqodho juga wajib baginya fidyah yaitu memberi makan enam puluh fakir miskin, dengan memberikan satu mud disetiap enam puluh fakir miskin tersebut. Jika orang tersebut tidak kuasa untuk membayar fidyah maka boleh mencicil namun dilakukan dengan segera
    <\/li>
  6. Keluarnya air mani sebab sentuhan antara dua kulit (laki-laki dan perempuan) dengan tanpa melakukan hukuman badan baik dengan cara yang diharamkan atau yang diperbolehkan, Dalam kutipan kitab al-Mughni karya Ibnu Quddamah menjelaskan

    \u0648\u064e\u0644\u064e\u0648\u0652 \u0627\u0633\u0652\u062a\u064e\u0645\u0652\u0646\u064e\u0649 \u0628\u0650\u064a\u064e\u062f\u0650\u0647\u0650 \u0641\u064e\u0642\u064e\u062f\u0652 \u0641\u064e\u0639\u064e\u0644\u064e \u0645\u064f\u062d\u064e\u0631\u064e\u0651\u0645\u064b\u0627 \u060c \u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0641\u0652\u0633\u064f\u062f\u064f \u0635\u064e\u0648\u0652\u0645\u064f\u0647\u064f \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0625\u0644\u064e\u0651\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064f\u0646\u0652\u0632\u0650\u0644\u064e \u060c \u0641\u064e\u0625\u0650\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0646\u0652\u0632\u064e\u0644\u064e \u0641\u064e\u0633\u064e\u062f\u064e \u0635\u064e\u0648\u0652\u0645\u064f\u0647\u064f \u061b \u0644\u0650\u0623\u064e\u0646\u064e\u0651\u0647\u064f \u0641\u0650\u064a \u0645\u064e\u0639\u0652\u0646\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0652\u0642\u064f\u0628\u0652\u0644\u064e\u0629\u0650 \u0641\u0650\u064a \u0625\u062b\u064e\u0627\u0631\u064e\u0629\u0650 \u0627\u0644\u0634\u064e\u0651\u0647\u0652\u0648\u064e\u0629\u0650<\/strong>

    \u201cseandainya orang yang berpuasa mengeluarkan mani menggunakan tangannya (onani) dengan sengaja maka dihukumi haram, namun jika tidak mengeluarkan mani maka tidak rusak puasanya sebab diqiyasakan dengan qubla (ciuman) yang muncul karena adanya syahwat.<\/em>
    <\/li>
  7. Haid, tentu poin ini hanya diperuntukkan untuk para wanita, maka jika seorang wanita haid ketika menjalankan puasa, maka batallah puasanya, dan yang disebut darah haid adalah minimal keluar sehari semalam, jika kurang dari itu maka tidak dinmakan haid, akan tetapi darah penyakit, dan wajib baginya berpuasa
    <\/li>
  8. Nifas, yaitu darah yang keluar sesudah persalinan, dan paling sedikitnya adalah setetes, jika si wanita hanya mengeluarkan darah setetes maka wajib baginya mandi besar, bahkan jika tidak mengeluarkan darah masih tetap wajib mandi besar karena proses persalinan hasil dari mani suami istri
    <\/li>
  9. Gila, karena orang gila tidak mampu membedakan hal-hal yang halal dan haram, maka tidak dikenakan baginya hukum taklif sebab diqiyaskan dengan bayi yang belum sempurna akalnya, begitu juga orang yang pingsan atau mabuk, namun jika sadar dipertengahan puasa meskipun sebentar seperti mabuk kendaraan maka tidak batal puasanya
    <\/li>
  10. Murtad<\/a><\/strong>, yaitu berbuat segala sesuatu yang menjadikan dia keluar dari agama islam, seperti contoh meyakini bahwa Allah bukanlah dzat yang maha esa maka saat itu batalah puasa orang tersebut.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Dari uraian diatas sekiranya cukup jelas bahwa terdapat sepuluh perkara yang membatalkan puasa, dan semua hal tersebut wajib dihindari agar puasanya dapat diterima. Namun dari sepuluh perkara diatas belum ada keterangan mengenai hukum mencicipi makanan. <\/p>\n\n\n\n

    Perkara yang Dimakruhkan Saat Puasa<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

    Karena pada 10 perkara yang membatalkan puasa kita belum menemukan keterangan mengenai hukum mencicipi makanan saat berpuasa. Mari kita lihat pada daftar hal yang makruh.<\/p>\n\n\n\n

    Nah, ternyata ada beberapa hal yang dimakruhkan saat berpuasa diantaranya:<\/p>\n\n\n\n