“Agama hadir untuk dipeluk karena pemahaman dan ketulusan, bukan karena kepasrahan dalam ketakutan, keterpaksaan dan keengganan<\/em>” Pecihitam.org<\/strong> – Radikalisme sebagai gerakan akan membutuhkan ruang untuk beregenerasi dan berkembang, sehingga radikalisme melaju dan merebak dalam setiap lini kehidipan dan akan muncul dengan berbagai macam upaya, termasuk dalam penampilan wajah penuh heroik dalam ruang-ruang bawah sadar setiap pemuda, tidak terkecuali remaja yang ada disekolah.<\/p>\n\n\n\n Sekolah merupakan salah satu lingkungan yang berpengaruh besar terhadap perkembangan anak dalam membentuk kepribadian dan karakter baik itu menjadi positif maupun negatif. Sebab dalam masa pembelajaran disekolah merupakan proses pembentukan karakter anak yang bisa menjadi modal dasar dimasa yang akan datang. <\/p>\n\n\n\n Menurut psikolog Syamsu yusuf, perkembangan anak usia 12-21 merupakan perkembangan yang signifikan bukan hanya untuk perkembangan fisik belaka, melainkan perkembangan pemikiran dan sikap dalam menghadapi sebuah persoalan juga nampak berkembang. Maka tak ayal jika seorang pemuda sangat rentan untuk bisa dipengaruhi dan disisipi paham radikal.<\/p>\n\n\n\n Saat ini organisasi radikal dan ekstrim di Indonesia kian agresif dalam merekrut anggota terutama pada generasi muda. Kelompok-kelompok tersebut melakukan berbagai macam cara baik langsung maupun tidak langsung (biasanya melalui media sosial). Diantara semua target rekrutan kelompok radikal anak muda merupakan target yang paling moncer untuk direkrut oleh kelompok-kelompok radikal tersebut.<\/p>\n\n\n\n Isu radikalisme di kalangan pelajar sudah sangat mengkhawatirkan. Karena usia pelajar merupakan usia yang sangat mudah untuk dipengaruhi oleh siapapaun, maka sangat jelas sekali kalau kelompok radikal tersebut berupaya untuk bisa merekrut pemuda terutama dikalangan pelajar. <\/p>\n\n\n\n Sehingga muncul tuduhan gerakan radikalis dikalangan pelajar seperti dalam organisasi ROHIS yang ada dalam setiap sekolah ditingkat SMA. Rohis dicurigai menjadi wadah untuk gerakan Islam radikal lantaran kegiatan diskusi-diskusi keagamaannya mengarah pada gerakan Islam radikan dan sumber yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. (Ketua Lakpesdam PCNU Kab. Cirebon Rosyidin)<\/p>\n\n\n\n Pun halnya yang yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi, melalui Lembaga Dakwah Kampus (LDK) gerakan Islam radikal masuk dan berkembang secara pesat sehingga menjadi alat yang tepat dalam menyebarkan faham radikal dalam kalangan mahasiswa. Kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh LDK akan disisipi pemahaman-pemahaman Islam radikal semacam mengajak berjihad melawan terhadap yang dianggap sebagai musuh Islam.<\/p>\n\n\n\n Lingkungan mahasiswa dianggap sangat cocok untuk menyebarkan bibit-bibit Islam radikal. Sebab mahasiswa yang dianggap sebagai kaum Intelektual mempunyai andil dan pengaruh yang cukup besar dalam masyarakat sehingga apabila faham radikal ini disampaikan melalui mahasiswa, maka akan dapat diterima oleh kebanyakan orang.<\/p>\n\n\n\n
(KH. Husein Muhammad).<\/p>\n\n\n\n