Memakai gelar \u2018Ustadz\u2019 kemudian sering berkoar dan cenderung memastikan tibanya hari kiamat dengan menentukan tanggal tertentu tidak ubahnya seperti peramal. Walaupun mendasarkan diri kepada tanda-tanda alam sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW.<\/p>\n

Karena memastikan perkara ghaib <\/em>tanpa pengetahuan akan menjerumuskan umat Islam kepada kebingungan dan ketidak-pastian tentunya mendahului qudrah<\/em> Allah SWT. Kasus yang terjadi bermotif agama untuk memastikan Kiamat pernah terjadi pada saat ramai Kasus Lia Aminudin dengan Kerajaan Edenya.<\/p>\n

Pada tahun 1999 pernah dianggap akhir dunia oleh banyak orang yang meyakini ramalan dari penulis abad 16 Nostradamus dalam buku Les Vraves Centuries. <\/em>Dalam buku ramalan tersebut menyebutkan bahwa Kiamat akan terjadi bulan Juni 1999.<\/p>\n

Menginjak tahun 2012 juga pernah terekam kasus yang menggemparkan dunia tentang Ramalan berakhirnya dunia atau kiamat. Ramalan yang bersumber dari mitos Suku Maya ternyata juga tidak terbukti benar. Lebih jauh kebelakang pernah terjadi Hoaks terjadinya Kiamat yang berasal dari Kelompok Sacred Flower <\/em>pada tahun 1910.<\/p>\n

Kegaduhan Isu Kiamat pada tahun tersebut disebabkan lewatnya Komet Haley yang\u00a0 mempunyai siklus melewati bumi 76 tahun sekali. Kepanikan yang disebabkan Isu Kiamat oleh Sacred Flower <\/em>sampai akan mengorbankan seorang Perawan untuk mencegah jatuhnya kiamat di Bumi.<\/p>\n

Terbaru yakni keriuhan dunia Maya yang\u00a0 merembet ke dunia nyata akibat Ceramah \u2018yang berbau \u2018Ramalan dukhan <\/em>sebagai penanda awalnya Kiamat. Argumentasi yang\u00a0 dibangun oleh \u2018Ustadz\u2019 tersebut karena pertengahan Bulan Ramadhan Jatuh pada hari Jumat. Sebagaimana diketahui bahwa tanggal 15 Ramadhan tahun 1441 H memang jatuh pada hari Jumat.<\/p>\n

Setidaknya, saat penulis menulis artikel ini sudah memasuki tanggal 6 Syawal tahun 1441 H tidak terjadi Kiamat. Artinya \u2018Ceramah Ramalan\u2019 tidak terbukti dan banyak menimbulkan madlarat <\/em>pemikiran dan degradasi nilai Islam.<\/p>\n

Jika pola ini dilanjutkan, memastikan hal ghaib <\/em>yang menjadi wewenang Allah SWT niscaya Islam hanya menjadi agama Ramalan. Naudzubillah. <\/em>Maka kiranya dalam menerangkan hal ghaib <\/em>harus ada sikap kehati-hatian jangan sampai memastikan pendapat pada Qalallah <\/em>(al-Qur\u2019an) atau Qala Rasulullah<\/em> sedangkan\u00a0 hanya rekaan dan perkiraan pribadi semata.<\/p>\n

Kepastian Kiamat terjadi sudah menjadi nash <\/em>Allah SWT dan berita dari Rasulullah SAW. Akan tetapi memastikan tanggal waktu dan kejadiannya hanya Allah yang mengetahui. Jangan sampai Allah dan Rasul diseret hanya untuk membenarkan pendapat pribadi yang lebih dekat kepada Ramalan.<\/p>\n

Ash-shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Keimanan seseorang bergantung erat dengan keyakinan kepada Allah SWT, baik sifat, af\u2019al, Qadha dan\u00a0 QadarNya. Sederhananya, seorang Islam harus beriman kepada 6 Rukun Iman yang telah diwartakan oleh Rasulullah SAW. Percaya Eksistensi Allah, Malaikat, Nabi dan Rasul, Kitab yang diturunkan kepada Nabi dan RasulNya, qadha dan Qadar serta percaya kepada hari akhir. Keenam […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":56001,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[11630],"yoast_head":"\n