Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":57530,"date":"2020-06-15T19:19:59","date_gmt":"2020-06-15T12:19:59","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=57530"},"modified":"2020-06-15T19:20:00","modified_gmt":"2020-06-15T12:20:00","slug":"surat-yang-turun-terakhir","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/","title":{"rendered":"Surat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org<\/a> –<\/strong> Al-Quran diturunkan dengan berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW. Tujuan al-Qur\u2019an diturunkan secara berangsur-angsur yaitu memberikan pelajaran kepada Muslim agar bisa dilaksanakan dengan setahap demi setahap.<\/p>\n

Karena al-Qur\u2019an mengandung hukum yang lengkap, maka dalam menyampaikan kepada Umat Islam haruslah bertahap agar tidak menimbulkan gejolak berlebihan. Kelebihan ajaran Islam dalam Al-Qur\u2019an inilah, diturunkan berangsur-angsur, menjadikan Islam diterima dengan baik oleh Umat Islam.<\/p>\n

Surat yang diturunkan pertama kali adalah surat Al-\u2018Alaq, akan tetapi tidak diturunkan secara lengkap sekaligus hanya ayat 1-5. Sedangkan surat yang diturunkan secara lengkap sekaligus pertama kali yaitu surat Al-Fatihah.<\/p>\n

Penurunan Al-Qur\u2019an berlangsung dalam 2 periode, periode Makkah dan Madinah selama kurang lebih 13 tahun. Surat yang turun terakhir banyak perbedaan pendapat Ulama sesuai dengan masing-masing riwayat sahabat. Berikut penjelasannya!<\/p>\n

Pentingnya Memahami Asbabun Nuzul<\/strong><\/h2>\n

Perjalanan penurunan al-Qur\u2019an secara berangsur-angsur sangat terkait dengan perjuangan dakwah Islam. Karena surat Al-Qur\u2019an diturunkan sesuai dengan kebutuhan dakwah Rasulullah SAW, baik dalam menjawab permasalahan Umat dan petunjuk Ibadah.<\/p>\n

Kesesuaian Al-Qur\u2019an dengan problematika manusia menjadi Ilmu tersendiri yaitu asbabun Nuzul <\/em>yang sangat penting dalam memahami kontekstualisme Al-Qur\u2019an. Memahami Al-Qur\u2019an tanpa menggunakan Ilmu asbabun nuzul <\/em>sangat berbahaya karena akan menjadi pemahan tektual yang buta.<\/p>\n

Kepentingan mempelajari asbabun Nuzul <\/em>sebagai sarana memahami konteks masalah yang terjadi pada masa nabi untuk dikontekskan dengan permasalahan sekarang.<\/p>\n

Latar belakang turunnya tidak hanya merespons masalah yang mengitari kehidupan Nabi dan masyarakat sekitar, tetapi juga mengandung pelajaran bahwa wahyu Al-Qur\u2019an turun melalui proses dan melatih kesabaran.<\/p>\n

Urgensi asbabun nuzul<\/em>\u00a0dalam memahami ayat Al-Qur\u2019an ditegaskan oleh Imam al-Wahidi dalam kitab Lubabun Nuqul<\/em> sebagai berikut;<\/p>\n

\u0644\u0627 \u064a\u0645\u0643\u0646 \u0645\u0639\u0631\u0641\u0629 \u062a\u0641\u0633\u064a\u0631 \u0627\u0644\u0623\u064a\u0629 \u062f\u0648\u0646 \u0627\u0644\u0648\u0642\u0648\u0641 \u0639\u0644\u0649 \u0642\u0635\u062a\u0647\u0627 \u0648\u0628\u064a\u0627\u0646 \u0646\u0632\u0648\u0644\u0647\u0627<\/strong><\/p>\n

Artinya;\u00a0\u201cSeorang tidak akan mengetahui tafsir (maksud) dari suatu ayat tanpa berpegang pada peristiwa dan konteks turunnya ayat\u201d<\/em><\/p>\n

Pandangan Syaikh Wahidi ini menempatkan bahwa asbabun nuzul<\/em> menjadi komponen sangat penting yang harus diperhatikan bagi orang yang ingin memahami maksud Al-Qur\u2019an.<\/p>\n

Pandangan Syaikh Wahidi juga menjadi peringatan untuk jangan sampai mempelajari Al-Qur\u2019an hanya dari terjemahan semata. Karena tidak semua terjamahan atau kitab tafsir memuat asbabun nuzul secara keseluruhan, sehingga potensi untuk salah paham akan besar.<\/p>\n

Kitab Al-Muwafaqat fi Ushulisy Syariah karya Imam Syatibi memberi peringatan keras kepada pembelajar al-Qur\u2019an untuk jangan sampai mempelajari Al-Qur\u2019an hanya dari teks saja. Ketika seorang pembelajar hanya memahami Al-Qur\u2019an hanya dari teks saja akan membahayakan.<\/p>\n

Kontekstualisme dalam teks harus diperhatikan, apalagi dalam mempelajari runtutan sejarah dan munculnya hukum. Al-Qur\u2019an yang diturunkan, mulai dari surat pertama dan surat yang turun terakhir bukanlah sebuah kebetulan belaka. Allah SWT sudah mendesain semua kejadian manusia berdasarkan problematika yang menyertainya.<\/p>\n

Ayat pertama dalam Islam adalah surat al-\u2018Alaq ayat 1-5, berbicara tentang \u2018Membaca\u2019 disertai dengan kewajiban menyandarkannya kepada Allah SWT. Ayat tersebut secara eksplisit membicarakan kewajiban orang Islam untuk berpengatuhan. Karena dengan pengetahuan akan membuka semua hijab yang ada dalam dunia.<\/p>\n

Sebagaimana surat yang turun terakhir, memiliki kandungan hikmah besar. Tentunya Allah SWT mengetahui semua kejadian Umat Islam akan mengalami kejayaan sebelum ditinggal oleh Nabi Muhammad SAW. Kemenangan besar berupa fathu Makkah <\/em><\/a>menjadi anti-klimaks untuk umat Islam berpikir bahwa karunia Allah sangat besar.<\/p>\n

Semua ayat dan surat yang turun memiliki konteks waktu dan ruang, maka mempelajari konteks tersebut bagi yang concern<\/em> dalam tafsir adalah wajib. Imam Ibn Daqiq al-Aid yang berpendapat bahwa salah satu yang penting dalam memahami ayat Al-Qur\u2019an adalah mengetahui asbabun nuzul dari ayat itu sendiri.<\/p>\n

Tujuan mempelajari asbabun nuzul, <\/em>karena hal tersebut adalah cara untuk memperkuat dalam mengetahui makna Al-Qur\u2019an.<\/p>\n

\u0628\u064a\u0627\u0646 \u0633\u0628\u0628 \u0627\u0644\u0646\u0632\u0648\u0644 \u0637\u0631\u064a\u0642 \u0642\u0648\u064a \u0641\u064a \u0641\u0647\u0645 \u0645\u0639\u0627\u0646\u064a \u0627\u0644\u0642\u0631\u0623\u0646<\/strong><\/p>\n

Artinya; \u201cKeterangan konteks turunnya ayat merupakan cara untuk memperkuat dalam memahami makna Al-Qur\u2019an.\u201d\u00a0(Jalalud Din as-Syuyuti<\/a> <\/em>dalam\u00a0al-Itqan fi Ulum al-Qur\u2019an)<\/em><\/p>\n

Urutan juga menjadi salah satu bagian hukum asbabun nuzul, <\/em>maka surat yang diturunkan berdasarkan waktu memiliki dimensi hukum. Surat yang turun terakhir dalam al-Qur\u2019an tentunya memiliki dimensi hikmah. Yang pasti, ketika seorang mempelajari tafsir dan mengambil hukum dari Al-Qur\u2019an harus menyertakan ilmu asbabun nuzul.<\/em><\/p>\n

Surat yang Turun Terakhir<\/strong><\/h2>\n

Banyak pendapat Ulama tentang surat yang terkahir turun, tergantung masing-masing riwayat yang didapatkan oleh Sahabat terkait. Ibnu Abbas, Sahabat yang didoakan menjadi mufassir <\/em>oleh Rasulullah SAW, meriwayatkan bahwa surat yang terakhir turun adalah Surat An-Nashr.<\/p>\n

Surat an-Nashr adalah salah satu surat yang pendek jumlah ayatnya. Surat ini hanya terdiri dari 3 ayat yang membahas tentang kemenangan besar umat Islam dan islam menjadi agama pemenang.<\/p>\n

\u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u062c\u064e\u0627\u0621\u064e \u0646\u064e\u0635\u0652\u0631\u064f \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u0641\u064e\u062a\u0652\u062d\u064f (\u0661)\u0648\u064e\u0631\u064e\u0623\u064e\u064a\u0652\u062a\u064e \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u064e \u064a\u064e\u062f\u0652\u062e\u064f\u0644\u064f\u0648\u0646\u064e \u0641\u0650\u064a \u062f\u0650\u064a\u0646\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0623\u064e\u0641\u0652\u0648\u064e\u0627\u062c\u064b\u0627 (\u0662)\u0641\u064e\u0633\u064e\u0628\u0650\u0651\u062d\u0652 \u0628\u0650\u062d\u064e\u0645\u0652\u062f\u0650 \u0631\u064e\u0628\u0650\u0651\u0643\u064e \u0648\u064e\u0627\u0633\u0652\u062a\u064e\u063a\u0652\u0641\u0650\u0631\u0652\u0647\u064f \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u062a\u064e\u0648\u0651\u064e\u0627\u0628\u064b\u0627 (\u0663<\/strong><\/p>\n

Artinya; \u201cApabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat\u201d (Qs. Al-Anshr: 1-3)<\/em><\/p>\n

Pendapat surat an-Nashr menjadi surat yang\u00a0 turun terakhir berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas RA sebagaimana dalam kitab sahih Muslim.<\/em><\/p>\n

Bahwa Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah mendapatkan kabar dari Ibnu Abbas. Beliau bertanya; \u2018Apakah engkau (Ibnu Abbas) mengetahui surat yang turun terakhir secara lengkap?<\/p>\n

Ibnu Abbas menjawab; \u2018Ya\u2019. Dan Ubaidillah bin Utbah membacakan surat Al-Nashr didepan Ibnu Abbas. Kemudian Ibnu Abbas membenarkan bacaan Ubaidillah tersebut.<\/p>\n

Banyak kalangan sahabat berpendapat bahwa surat yang terakhir diturunkan kepada Umat Islam mengandung unsur-unsur tanda kewafatan Rasulullah SAW.<\/p>\n

Riwayat dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas sekiranya menjelasakan argumentasi tanda-tanda wafat Rasulullah SAW dalam surat yang turun terakhir.<\/p>\n

Imam Bukhari meriwayatkan bahwa suatu ketika Umar bin Khattab mengajak Ibnu Abbas menghadiri sebuah majlis Sahabat senior, sahabat Perang Badar. Maka Umar bin Khattab ditanya oleh sahabat senior, \u2018Mengapa kamu membawa anak (Ibnu Abbas) kesini? Padahal ia seumuran dengan anak kita;<\/p>\n

\u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0645\u064e\u0646\u0652 \u0642\u064e\u062f\u0652 \u0639\u064e\u0644\u0650\u0645\u0652\u062a\u064f\u0645\u0652 \u0641\u064e\u062f\u064e\u0639\u064e\u0627\u0647\u064f \u0630\u064e\u0627\u062a\u064e \u064a\u064e\u0648\u0652\u0645\u064d \u0641\u064e\u0623\u064e\u062f\u0652\u062e\u064e\u0644\u064e\u0647\u064f \u0645\u064e\u0639\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0641\u064e\u0645\u064e\u0627 \u0631\u064f\u0626\u0650\u064a\u062a\u064f \u0623\u064e\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u062f\u064e\u0639\u064e\u0627\u0646\u0650\u064a \u064a\u064e\u0648\u0652\u0645\u064e\u0626\u0650\u0630\u064d \u0625\u0650\u0644\u0627 \u0644\u0650\u064a\u064f\u0631\u0650\u064a\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0645\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0642\u064f\u0648\u0644\u064f\u0648\u0646\u064e \u0641\u0650\u064a \u0642\u064e\u0648\u0652\u0644\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u062a\u064e\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0649 \u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u062c\u064e\u0627\u0621\u064e \u0646\u064e\u0635\u0652\u0631\u064f \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u0641\u064e\u062a\u0652\u062d\u064f \u0641\u064e\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0628\u064e\u0639\u0652\u0636\u064f\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0623\u064f\u0645\u0650\u0631\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652 \u0646\u064e\u062d\u0652\u0645\u064e\u062f\u064e \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064e \u0648\u064e\u0646\u064e\u0633\u0652\u062a\u064e\u063a\u0652\u0641\u0650\u0631\u064e\u0647\u064f \u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u0646\u064f\u0635\u0650\u0631\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0648\u064e\u0641\u064f\u062a\u0650\u062d\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0648\u064e\u0633\u064e\u0643\u064e\u062a\u064e \u0628\u064e\u0639\u0652\u0636\u064f\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0641\u064e\u0644\u064e\u0645\u0652 \u064a\u064e\u0642\u064f\u0644\u0652 \u0634\u064e\u064a\u0652\u0626\u064b\u0627 \u0641\u064e\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0644\u0650\u064a \u0623\u064e\u0643\u064e\u0630\u064e\u0627\u0643\u064e \u062a\u064e\u0642\u064f\u0648\u0644\u064f \u064a\u064e\u0627 \u0627\u0628\u0652\u0646\u064e \u0639\u064e\u0628\u0651\u064e\u0627\u0633\u064d \u0641\u064e\u0642\u064f\u0644\u0652\u062a\u064f \u0644\u0627 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0641\u064e\u0645\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0642\u064f\u0648\u0644\u064f \u0642\u064f\u0644\u0652\u062a\u064f \u0647\u064f\u0648\u064e \u0623\u064e\u062c\u064e\u0644\u064f \u0631\u064e\u0633\u064f\u0648\u0644\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0635\u064e\u0644\u0651\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0633\u064e\u0644\u0651\u064e\u0645\u064e \u0623\u064e\u0639\u0652\u0644\u064e\u0645\u064e\u0647\u064f \u0644\u064e\u0647\u064f \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u062c\u064e\u0627\u0621\u064e \u0646\u064e\u0635\u0652\u0631\u064f \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u0641\u064e\u062a\u0652\u062d\u064f \u0648\u064e\u0630\u064e\u0644\u0650\u0643\u064e \u0639\u064e\u0644\u0627\u0645\u064e\u0629\u064f \u0623\u064e\u062c\u064e\u0644\u0650\u0643\u064e \u0641\u064e\u0633\u064e\u0628\u0651\u0650\u062d\u0652 \u0628\u0650\u062d\u064e\u0645\u0652\u062f\u0650 \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650\u0643\u064e \u0648\u064e\u0627\u0633\u0652\u062a\u064e\u063a\u0652\u0641\u0650\u0631\u0652\u0647\u064f \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u062a\u064e\u0648\u0651\u064e\u0627\u0628\u064b\u0627 \u0641\u064e\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0639\u064f\u0645\u064e\u0631\u064f \u0645\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0639\u0652\u0644\u064e\u0645\u064f \u0645\u0650\u0646\u0652\u0647\u064e\u0627 \u0625\u0650\u0644\u0627 \u0645\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0642\u064f\u0648\u0644\u064f”.<\/strong><\/p>\n

Tujuan Umar bin Khattab mengajak Ibnu Umar adalah untuk menunjukan kepada Sahabat Senior pendapat Ibnu Abbas tentang surat An-Nashr. Umar melontarkan sebuah pertanyaan kepada sahabat Perang Badar tentang surah An-Nashr, \u2018\u0625\u0630\u0627 \u062c\u0627\u0621 \u0646\u0635\u0631 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0648\u0627\u0644\u0641\u062a\u062d\u2019<\/p>\n

Maka sebagian mereka mengatakan \u201cKita semua diperintahkan untuk memuji Allah, memohon ampun kepada-Nya, jika kita menang dan membebaskan (Makkah)<\/em>\u201d. Dan sebagian mereka diam tidak berpendapat apapun.<\/p>\n

Maka Umar bin Khattab menunjuk Ibnu Abbas untuk menjawab; \u2018Menurutmu apakah demikian pendapatmu wahai Ibnu Abbas?\u2019. Dan Ibnu Abbas menyatakan \u2018ketidak-setujuan\u2019 dengan pendapat sahabat Sebior tersebut.<\/p>\n

Umar bin Khattab melanjutkan, \u2018Apa pendapatmu wahai Ibnu Abbas?\u2019. Dan Ibnu Abbas melanjutkan \u2018<\/em>Itu adalah ajal Rasulullah SAW\u2019. Dan tanda-tanda \u2018Jika telah datang pertolongan Allah dan kemenangan dan itu merupakan tanda bahwa ajalmu (sudah dekat), maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, dan beristighfarlah; karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun\u2019<\/em>.<\/p>\n

Kemudian Umar bin Khattab berkata, \u2018Saya tidak mengetahui hal itu sebelumnya kecuali darimu sekarang (Ibnu Abbas)\u2019.<\/em> Pendapat Ibnu Abbas ini menjadi penanda bahwa surah An-Nashr adalah surat yang turun terakhir dan menjadi tanda ajal Rasulullah SAW.<\/p>\n

Ash-Shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Al-Quran diturunkan dengan berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW. Tujuan al-Qur\u2019an diturunkan secara berangsur-angsur yaitu memberikan pelajaran kepada Muslim agar bisa dilaksanakan dengan setahap demi setahap. Karena al-Qur\u2019an mengandung hukum yang lengkap, maka dalam menyampaikan kepada Umat Islam haruslah bertahap agar tidak menimbulkan gejolak berlebihan. Kelebihan ajaran Islam dalam Al-Qur\u2019an inilah, diturunkan berangsur-angsur, menjadikan […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":57546,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[11863],"yoast_head":"\nSurat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Surat yang turun terakhir selama masa penurunan Al-Qur\u2019an dalam 2 periode, banyak perbedaan pendapat Ulama sesuai dengan masing-masing riwayat sahabat\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Surat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Surat yang turun terakhir selama masa penurunan Al-Qur\u2019an dalam 2 periode, banyak perbedaan pendapat Ulama sesuai dengan masing-masing riwayat sahabat\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-06-15T12:19:59+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-06-15T12:20:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Surat-yang-Turun-Terakhir-Sebenarnya-yang-Mana_-Begini-Perbedaan-Ulama-dalam-Riwayatnya-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Surat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya\",\"datePublished\":\"2020-06-15T12:19:59+00:00\",\"dateModified\":\"2020-06-15T12:20:00+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/\"},\"wordCount\":1055,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Surat-yang-Turun-Terakhir-Sebenarnya-yang-Mana_-Begini-Perbedaan-Ulama-dalam-Riwayatnya-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Surat yang Turun Terakhir\"],\"articleSection\":[\"Al Qur'an\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/\",\"name\":\"Surat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Surat-yang-Turun-Terakhir-Sebenarnya-yang-Mana_-Begini-Perbedaan-Ulama-dalam-Riwayatnya-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-06-15T12:19:59+00:00\",\"dateModified\":\"2020-06-15T12:20:00+00:00\",\"description\":\"Surat yang turun terakhir selama masa penurunan Al-Qur\u2019an dalam 2 periode, banyak perbedaan pendapat Ulama sesuai dengan masing-masing riwayat sahabat\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Surat-yang-Turun-Terakhir-Sebenarnya-yang-Mana_-Begini-Perbedaan-Ulama-dalam-Riwayatnya-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Surat-yang-Turun-Terakhir-Sebenarnya-yang-Mana_-Begini-Perbedaan-Ulama-dalam-Riwayatnya-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Surat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Surat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Surat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya - Pecihitam.org","description":"Surat yang turun terakhir selama masa penurunan Al-Qur\u2019an dalam 2 periode, banyak perbedaan pendapat Ulama sesuai dengan masing-masing riwayat sahabat","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Surat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya - Pecihitam.org","og_description":"Surat yang turun terakhir selama masa penurunan Al-Qur\u2019an dalam 2 periode, banyak perbedaan pendapat Ulama sesuai dengan masing-masing riwayat sahabat","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-06-15T12:19:59+00:00","article_modified_time":"2020-06-15T12:20:00+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Surat-yang-Turun-Terakhir-Sebenarnya-yang-Mana_-Begini-Perbedaan-Ulama-dalam-Riwayatnya-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Surat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya","datePublished":"2020-06-15T12:19:59+00:00","dateModified":"2020-06-15T12:20:00+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/"},"wordCount":1055,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Surat-yang-Turun-Terakhir-Sebenarnya-yang-Mana_-Begini-Perbedaan-Ulama-dalam-Riwayatnya-scaled.jpg","keywords":["Surat yang Turun Terakhir"],"articleSection":["Al Qur'an"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/","name":"Surat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Surat-yang-Turun-Terakhir-Sebenarnya-yang-Mana_-Begini-Perbedaan-Ulama-dalam-Riwayatnya-scaled.jpg","datePublished":"2020-06-15T12:19:59+00:00","dateModified":"2020-06-15T12:20:00+00:00","description":"Surat yang turun terakhir selama masa penurunan Al-Qur\u2019an dalam 2 periode, banyak perbedaan pendapat Ulama sesuai dengan masing-masing riwayat sahabat","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Surat-yang-Turun-Terakhir-Sebenarnya-yang-Mana_-Begini-Perbedaan-Ulama-dalam-Riwayatnya-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Surat-yang-Turun-Terakhir-Sebenarnya-yang-Mana_-Begini-Perbedaan-Ulama-dalam-Riwayatnya-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Surat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/surat-yang-turun-terakhir\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Surat yang Turun Terakhir, Sebenarnya yang Mana? Begini Perbedaan Ulama dalam Riwayatnya"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/57530"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=57530"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/57530\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/57546"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=57530"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=57530"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=57530"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}