Hadits Ifki tentang tuduhan zina yang dilakukan oleh Ummul Mukminin <\/em>menjadi tonggak dalam mensikapi berita bohong\/ hoaks. Bahwa pembuat dan penyebar berita bohong terkena had <\/em>hukuman sebagaimana Abdullah bin Ubay bin Salul.<\/p>\n

Hukuman kepada orang yang memproduksi, menyebarkan atau mentransmisikan berita bohong pada masa Rasul dilakukan dengan mendera\/ mencambuk pelaku sebanyak 80 kali. Hukuman itu merupakan peringan hukuman yang kelak akan diterima di akhirat.<\/p>\n

\u0644\u064e\u0648\u0652\u0644\u0627 \u062c\u064e\u0627\u0621\u064f\u0648\u0627 \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0628\u0650\u0623\u064e\u0631\u0652\u0628\u064e\u0639\u064e\u0629\u0650 \u0634\u064f\u0647\u064e\u062f\u064e\u0627\u0621\u064e \u0641\u064e\u0625\u0650\u0630\u0652 \u0644\u064e\u0645\u0652 \u064a\u064e\u0623\u0652\u062a\u064f\u0648\u0627 \u0628\u0650\u0627\u0644\u0634\u0651\u064f\u0647\u064e\u062f\u064e\u0627\u0621\u0650 \u0641\u064e\u0623\u064f\u0648\u0644\u064e\u0626\u0650\u0643\u064e \u0639\u0650\u0646\u0652\u062f\u064e \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0647\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0652\u0643\u064e\u0627\u0630\u0650\u0628\u064f\u0648\u0646\u064e (\u0661\u0663<\/strong><\/p>\n

Artinya; \u201cMengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi Maka mereka Itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta\u201d (Qs. An-Nuur: 13)<\/em><\/p>\n

Allah SWT membuat sebuah hukum bahwa ketika menuduh orang berzina maka hendaknya membawa 4 orang saksi yang adil sebagai pembuktian. Hadits ifki <\/em>menjadi hikmah dalam kehidupan modern ketika menuduh seseorang harus diserakan bukti valid dan kuat. Jika tidak dapat mendatangkan bukti atau saksi maka tuduhannya tertolak secara hukum.<\/p>\n

Hukum tentang tuduhan yang tidak terbukti dibabkan khusus dalam Ilmu fikih yang disebut sebagai Qadzaf <\/em>atau tuduhan zina. Jika pelaku Qadzaf <\/em>tidak dapat membuktikan tuduhannya akan berimbas kepada konsekuensi sebagai berikut;<\/p>\n

\n
1. Dicambuk delapan puluh kali.<\/li>\n
2. Ditolak persaksiannya selama-lamanya.<\/li>\n
3. Dihukumi fasik, bukan orang baik di sisi Allah SWT dan dalam pandangan manusia.<\/li>\n<\/ol>\n

   Jika pelaku penuduh zina <\/em>melakukan tobat, maka kesaksiannya dipulihkan kembali, dengan catatan harus menarik perkataan yang terkait dengan tuduhan tersebut. Maka dari hadits ifki <\/em>umat Islam bisa belajar tentang kehati-hatian dalam menyebarkan berita belum terkonfirmasi kejelasannya.<\/p>\n

   Ash-shawabu Minallah<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

   PeciHitam.org – Nabi Muhammad menjadi standar kebenaran, role mode, dan panutan bagi seluruh Umat Muslim diseluruh dunia. Sabda beliau disejejarkan dengan firman Allah SWT, menjadi rujukan sumber hukum Islam dari 14 Abad yang lalu sampai hari akhir. Kesempurnaan sifat dan perilaku Nabi SAW beriringan dengan sifat kemananusiaan beliau. Petunjuk sifat kemanusiaan Nabi Muhammad SAW yang\u00a0 […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":57910,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[3665],"tags":[11905],"yoast_head":"\n