Shalat gerhana matahari memang boleh dilakukan sendiri-sendiri, namun lebih utama jika dilakukan secara berjama\u2019ah, baik itu dengan khutbah atau tanpa khutbah.<\/p>\n

Sebab, dulu Rasulullah mengerjakannya secara berjamaah di Masjid. Imam mengeraskan bacaannya (surat Al-Fatihah dan surat lainnya) dan ada khutbah setelah shalat gerhana.<\/p>\n

Shalat gerhana matahari dikerjakan dua rakaat, dalam setiap rakaat dua kali ruku\u2019, sama halnya dengan shalat gerhana bulan. Sayyidah Aisyah ra meriwayatkan:<\/p>\n

\u0623\u064e\u0646\u0651\u064e \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0628\u0650\u0649\u0651\u064e -\u0635\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0639\u0644\u064a\u0647 \u0648\u0633\u0644\u0645- \u062c\u064e\u0647\u064e\u0631\u064e \u0641\u0650\u0649 \u0635\u064e\u0644\u0627\u064e\u0629\u0650 \u0627\u0644\u0652\u062e\u064f\u0633\u064f\u0648\u0641\u0650 \u0628\u0650\u0642\u0650\u0631\u064e\u0627\u0621\u064e\u062a\u0650\u0647\u0650 \u0641\u064e\u0635\u064e\u0644\u0651\u064e\u0649 \u0623\u064e\u0631\u0652\u0628\u064e\u0639\u064e \u0631\u064e\u0643\u064e\u0639\u064e\u0627\u062a\u064d \u0641\u0650\u0649 \u0631\u064e\u0643\u0652\u0639\u064e\u062a\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650 \u0648\u064e\u0623\u064e\u0631\u0652\u0628\u064e\u0639\u064e \u0633\u064e\u062c\u064e\u062f\u064e\u0627\u062a\u064d<\/strong><\/p>\n

Nabi saw mengeraskan bacaannya saat shalat gerhana bulan, beliau shalat empat kali ruku\u2019 dan empat kali sujud. (HR. Bukhari)<\/p>\n

Menurut Sayyid Sabiq dalam\u00a0kitabnya Fiqih Sunnah<\/em>\u00a0juga menjelaskan, bahwa sebelum shalat gerhana dimulai, hendaklah muadzin mengumandangkan lafadz \u201cash-shalaatu jaami\u2019ah<\/em>.\u201d<\/p>\n

Berikut ini tata cara shalat gerhana matahari:<\/p>\n

\n
1. Niat<\/li>\n<\/ol>\n

   \u0623\u064f\u0635\u064e\u0644\u0650\u0651\u064a\u0652 \u0633\u064f\u0646\u064e\u0651\u0629\u064e \u0644\u0650\u0643\u064f\u0633\u064f\u0648\u0652\u0641\u0650 \u0627\u0644\u0634\u064e\u0651\u0645\u0633\u0650 \u0631\u064e\u0643\u0652\u0639\u064e\u062a\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650 \u0644\u0650\u0644\u064e\u0651\u0647\u0650 \u062a\u064e\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0649<\/strong><\/p>\n

   Usholli sunnatan likusuufis syamsi rok\u2019taini lillahi ta\u2019ala<\/em><\/p>\n

   Artinya: \u201cAku niat shalat gerhana matahari dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta\u2019ala\u201d<\/p>\n

   \n
   1. Takbiratul Ihram<\/li>\n
   2. Membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya. Imam shalat gerhana disunnahkan untuk membaca surat yang panjang dengan dibaca jahr<\/em> (keras).<\/li>\n
   3. Ruku\u2019. Adapun sunnahnya, waktu ruku\u2019 lama, seperti waktu berdiri.<\/li>\n
   4. Berdiri lagi kemudian dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya.
      \nNamun kali ini, disunnahkan membaca surat yang lebih pendek daripada sebelumnya.<\/li>\n
   5. Ruku\u2019. Pada saat ruku\u2019 kedua, waktunya lebih pendek dari ruku\u2019 pertama.<\/li>\n
   6. I\u2019tidal<\/li>\n
   7. Sujud<\/li>\n
   8. Duduk iftirasy<\/em> (duduk di antara dua sujud)<\/li>\n
   9. Sujud kedua<\/li>\n
   10. Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca surat Al-Fatihah dan lainnya
       \nDisunnahkan surat yang panjang.<\/li>\n
   11. Ruku\u2019. Adapun sunnahnya, waktu ruku\u2019 lama, seperti waktu berdiri.<\/li>\n
   12. Berdiri lagi kemudian dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya.
       \nNamun kali ini, disunnahkan membaca surat yang lebih pendek daripada sebelumnya.<\/li>\n
   13. Ruku\u2019. Pada saat ruku\u2019 kedua, waktunya lebih pendek dari ruku\u2019 pertama.<\/li>\n
   14. I\u2019tidal<\/li>\n
   15. Sujud<\/li>\n
   16. Duduk iftirasy<\/em> (duduk di antara dua sujud)<\/li>\n
   17. Sujud kedua<\/li>\n
   18. Duduk tawaruk<\/em> (tahiyat akhir)<\/li>\n
   19. Salam<\/li>\n<\/ol>\n

       Setelah selesai shalat gerhana, khatib memberikan khutbah.<\/p>\n

       Demikian tatacara lengkap shalat gerhana matahari. Fenomena gerhana matahari cincin seperti yang akan terjadi besok merupakan peristiwa langka.<\/p>\n

       Sehingga menyempatkan diri untuk melaksanakan shalat gerhana merupakan hal yang lebih utama. Selain itu, menyaksikan secara langsung gerhana matahari juga dapat merusak mata.<\/p>\n

       Terakhir kami ingatkan sekali lagi bahwa pelaksanaan shalat gerhana matahari nanti juga harus dikoordinasikan dengan instansi terkait. Karena kita masih berada dalam masa wabah pandemic. Sehingga mematuhi prosedur dan protokol kesehatan yang berlaku merupakan suatu keharusan. Ash-Shawabu Minallah<\/em>.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

       PeciHitam.org –\u00a0Gerhana merupakan fenomena alam yang tergolong langka. Peristiwa tersebut terjadi karena terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan. Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), namun tidak di setiap bulan […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":58122,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,1695],"tags":[11942],"yoast_head":"\n