Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":58562,"date":"2020-06-27T06:05:34","date_gmt":"2020-06-26T23:05:34","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=58562"},"modified":"2020-06-27T06:00:07","modified_gmt":"2020-06-26T23:00:07","slug":"kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/","title":{"rendered":"Kisah Tiga Bayi Ajaib dalam Islam"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/a> –<\/strong> Biasanya bayi yang baru saja dilahirkan oleh ibunya akan menangis dalam keadaan apapun kecuali pada saat tidur. Entah itu alasannya karena lapar, haus, buang air kecil atau buang air besar. Semua bayi hanya bisa mengekspresikannya dengan satu cara yakni menangis. <\/p>\n\n\n\n

Namun ada kisah tiga bayi ajaib dalam Islam yang berbeda dengan bayi biasa. Allah Swt. menunjukkan kekuasaan-Nya kepada tiga bayi ajaib yang bisa berbicara saat masih dalam gendongan ibunya.<\/p>\n\n\n\n

Tiga bayi ajaib tersebut pernah diceritakan langsung oleh Rasulullah Saw. kepada Abu Hurairah<\/a><\/strong> r.a. dalam shahih al Bukhari kitab Ahadisul Anbiya\u2019. Berikut adalah kisah ketiga bayi ajaib tersebut:<\/p>\n\n\n\n

Pertama, Nabi Isa a.s. ketika masih bayi. Kisah bayi Nabi Isa tercantum dalam al Qur\u2019an surah Maryam ayat 16 sampai 36. Kisah ini dimulai saat Maryam diberi kabar gembira oleh malaikat Jibril bahwa ia akan mengandung seorang anak laki-laki suci.<\/p>\n\n\n\n

Maryam pun kaget. Ia tak habis pikir, bagaimana ia bisa mengandung sedangkan disentuh oleh seorang laki-laki saja tak pernah ia rasakan. Tapi bagi Allah Swt. tidak ada yang tidak mungkin. Apabila Allah Swt. telah berkehendak, hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin.<\/p>\n\n\n\n

Maryam mengasingkan diri dengan kandungannya itu dari hingar bingar manusia, hingga masanya tiba ia merasakan sakit akan melahirkan. Setelah kelahiran Nabi Isa as, ia pun membawanya kembali pulang ke kampung halaman.<\/p>\n\n\n\n

Kedatangan Maryam mendapat cemoohan dan cibiran. Orang-orang berkata, \u201cwahai Maryam, sungguh engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.\u201d \u201cWahai saudara perempuan Harun, Ayahmu bukanlah seorang yang buruk perangainya, dan ibumu bukan pula perempuan pezina.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Mendengar hal tersebut, Maryam yang tak kuasa menantang mereka dan mengusulkan agar bertanya langsung kepada anaknya yang masih bayi bahwa ia bukanlah pezina. \u201cBagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam gendongan?\u201d Jawab mereka.<\/p>\n\n\n\n

Namun Nabi Isa a.s. yang masih bayi dalam gendongan Maryam pun dengan izin Allah Swt. tiba-tiba berbicara. \u201cSesungguhnya aku hamba Allah Swt., Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan Aku seorang Nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Kisah bayi ajaib selanjutnya adalah bayi pembela Juraij di kalangan Bani Israil<\/a><\/strong>. Dikisahkan bahwa seorang laki-laki bernama Juraij shalat di Musholla. Saat menjalankan ibadah shalat, ibu kandungnya datang menemuinya dan memanggil-manggil namanya. \u201cJuraij\u2026.Juraij\u2026.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Meski bimbang untuk menjawab panggilan ibunya atau meneruskan shalatnya, akhirnya ia memilih untuk meneruskan shalatnya. Sang ibu geram, tak mendapati jawaban anaknya yang ia panggil-panggil namanya. Lantaran sudah sakit hati, ibunya Juraij pun berkata, \u201cYa Allah, Jangan Engkau matikan Juraij sampai Engkau memperlihatkan ia perempuan-perempuan pezina.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Do\u2019a sang ibu dikabulkan Allah Swt. Tak lama kemudian, Juraij yang masih di Musholla didatangi oleh perempuan cantik yang merayu untuk bercumbu dengannya. Juraij menolak dengan keras sebab ia memang dikenal dengan seorang yang alim dan ahli ibadah.<\/p>\n\n\n\n

Kecewa dengan penolakan Juraij, perempuan itu pun mendatangi laki-laki penggembala kambing, merayu dan mengajaknya melakukan perbuatan zina. Perempuan tersebut pun hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia mengaku pada kaum Bani Israil bahwa anaknya tersebut adalah hasil hubungan gelapnya dengan Juraij.<\/p>\n\n\n\n

Sontak kaum Bani Israil pun marah. Mereka berbondong-bondong menyerbu tempat peribadatan Juraij untuk mereka hancurkan. Mereka tak henti-hentinya mencela dan menghakimi Juraij. Juraij yang merasa tidak bersalah, mencoba untuk mendinginkan suasana. Segera Juiraj mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat, meskipun Mushollanya sekarang telah hancur lebur.<\/p>\n\n\n\n

Juraij pun mendatangi bayi kecil yang dituduh sebagai anaknya dan bertanya, \u201csiapa bapakmu?\u201d Atas izin Allah Swt. kepada hambaNya yang sholeh, anak laki-laki yang masih bayi itu pun menjawab. \u201cSang Penggembala.\u201d <\/p>\n\n\n\n

Mendengar jawaban bayi tersebut, penduduk kaum Bani Israil pun malu lantaran telah menuduh yang tidak-tidak. Mereka telah menghancurkan Musholla Juraij. \u201cKami akan membangunkan kembali tempat ibadahmu dari emas wahai Juraij.\u201d Kata mereka menyesal.<\/p>\n\n\n\n

\u201cTidak perlu, cukup kalian bangunkan dari tanah saja.\u201d Jawab Juraij dengan bijaksana, karena ia sadar apa yang menimpa dirinya memang murni dari kesalahannya yang mengabaikan panggilan ibunya ketika melaksanakan shalat sunnah. Padahal meneruskan melaksanakan shalat yang tidak wajib adalah sunnah, sedangkan menjawab dan berbakti kepada ibu adalah wajib.<\/p>\n\n\n\n

Bayi ajaib yang ketiga yakni seorang bayi dari kaum Israil. Bayi yang dapat berbicara ketika masih dalam gendongan ibunya juga terjadi lagi di antara kaum Bani Israil. Suatu hari ada seorang ibu menyusui anak laki-lakinya, tiba-tiba ia melihat seorang laki-laki gagah, tampan dan berpenampilan bagus lewat dengan menunggangi kudanya.<\/p>\n\n\n\n

Sang ibu yang takjub dengan laki-laki tersebut pun berdoa. \u201cYa Allah, jadikanlah anak laki-lakiku ini sepertinya.\u201d Dengan izin Allah Swt. sang anak yang masih disusui ibunya melepaskan susuannya dan menoleh ke arah penunggang kuda yang tampan dan gagah itu seraya mengatakan \u201cYa Allah, jangan Engkau jadikan aku sepertinya.\u201d Setelah mengatakan itu, sang bayi kembali menyusu ibunya.<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, ada seorang hamba sahaya, budak perempuan lewat di depan ibu yang masih menyusui anaknya. Melihat budak yang lusuh dan berpenampilan kurang menarik itu sang ibupun melontarkan doanya kembali. \u201cYa Allah, jangan Engkau jadikan anak laki-lakiku seperti budak perempuan ini.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Mendengar doa ibunya, bayi laki-laki itu langsung melepaskan susuannya dan berdoa \u201cYa Allah jadikanlah aku seperti dia.\u201d Mendengar doa anaknya selalu bertolak belakang dengannya sang ibu kaget dan menanyakan alasannya. \u201cKenapa kau doa demikian wahai anakku.\u201d?<\/p>\n\n\n\n

\u201cLaki-laki penunggang kuda yang tampan dan gagah tadi adalah sosok figur yang sombong, sedangkan budak perempuan ini telah difitnah oleh kaum Bani Israil bahwa ia telah mencuri dan berzina, padahal ia tidak pernah melakukan perbuatan keji tersebut. Kisah bayi ajaib yang ketiga ini mengajarkan kita bahwa jangan pernah melihat seseorang dari luarnya saja, tetapi lihatlah akhlak dan budi pekertinya. Karena itulah yang dinilai oleh Allah azza wa jalla.\u201d Kata bayi itu.<\/p>\n\n\n\n

Demikianlah kisah tiga bayi ajaib dalam Islam dengan kuasa Allah, mereka dapat berbicara saat dalam gendongan ibunya. Menurut riwayat lain mengatakan bahwa sebenarnya ada 7 bayi bahkan riwayat lain ada yang menyebutkan 11 bayi yang dapat berbicara. Insya Allah akan kita bahas di lain kesempatan.<\/p>\n\n\n\n

Wallahu A\u2019lam bisshawab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Biasanya bayi yang baru saja dilahirkan oleh ibunya akan menangis dalam keadaan apapun kecuali pada saat tidur. Entah itu alasannya karena lapar, haus, buang air kecil atau buang air besar. Semua bayi hanya bisa mengekspresikannya dengan satu cara yakni menangis. Namun ada kisah tiga bayi ajaib dalam Islam yang berbeda dengan bayi biasa. […]<\/p>\n","protected":false},"author":18,"featured_media":58959,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[379],"tags":[12046,12045],"yoast_head":"\nKisah Tiga Bayi Ajaib dalam Islam - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Pecihitam.org - Biasanya bayi yang baru saja dilahirkan oleh ibunya akan menangis dalam keadaan apapun kecuali pada saat tidur. Entah itu alasannya karena\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Kisah Tiga Bayi Ajaib dalam Islam - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Pecihitam.org - Biasanya bayi yang baru saja dilahirkan oleh ibunya akan menangis dalam keadaan apapun kecuali pada saat tidur. Entah itu alasannya karena\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-06-26T23:05:34+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-06-26T23:00:07+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Kisah-tiga-bayi-ajai-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"575\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Ayu Alfiah\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Ayu Alfiah\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/\"},\"author\":{\"name\":\"Ayu Alfiah\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753\"},\"headline\":\"Kisah Tiga Bayi Ajaib dalam Islam\",\"datePublished\":\"2020-06-26T23:05:34+00:00\",\"dateModified\":\"2020-06-26T23:00:07+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/\"},\"wordCount\":997,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Kisah-tiga-bayi-ajai-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"kisah bayi ajaib\",\"kisah nabi isa\"],\"articleSection\":[\"Kisah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/\",\"name\":\"Kisah Tiga Bayi Ajaib dalam Islam - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Kisah-tiga-bayi-ajai-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-06-26T23:05:34+00:00\",\"dateModified\":\"2020-06-26T23:00:07+00:00\",\"description\":\"Pecihitam.org - Biasanya bayi yang baru saja dilahirkan oleh ibunya akan menangis dalam keadaan apapun kecuali pada saat tidur. Entah itu alasannya karena\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Kisah-tiga-bayi-ajai-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Kisah-tiga-bayi-ajai-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":575,\"caption\":\"Kisah tiga bayi ajai\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Kisah Tiga Bayi Ajaib dalam Islam\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753\",\"name\":\"Ayu Alfiah\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g\",\"caption\":\"Ayu Alfiah\"},\"description\":\"Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ayualfiah\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Kisah Tiga Bayi Ajaib dalam Islam - Pecihitam.org","description":"Pecihitam.org - Biasanya bayi yang baru saja dilahirkan oleh ibunya akan menangis dalam keadaan apapun kecuali pada saat tidur. Entah itu alasannya karena","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Kisah Tiga Bayi Ajaib dalam Islam - Pecihitam.org","og_description":"Pecihitam.org - Biasanya bayi yang baru saja dilahirkan oleh ibunya akan menangis dalam keadaan apapun kecuali pada saat tidur. Entah itu alasannya karena","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-06-26T23:05:34+00:00","article_modified_time":"2020-06-26T23:00:07+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":575,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Kisah-tiga-bayi-ajai-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Ayu Alfiah","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Ayu Alfiah","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/"},"author":{"name":"Ayu Alfiah","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753"},"headline":"Kisah Tiga Bayi Ajaib dalam Islam","datePublished":"2020-06-26T23:05:34+00:00","dateModified":"2020-06-26T23:00:07+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/"},"wordCount":997,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Kisah-tiga-bayi-ajai-scaled.jpg","keywords":["kisah bayi ajaib","kisah nabi isa"],"articleSection":["Kisah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/","name":"Kisah Tiga Bayi Ajaib dalam Islam - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Kisah-tiga-bayi-ajai-scaled.jpg","datePublished":"2020-06-26T23:05:34+00:00","dateModified":"2020-06-26T23:00:07+00:00","description":"Pecihitam.org - Biasanya bayi yang baru saja dilahirkan oleh ibunya akan menangis dalam keadaan apapun kecuali pada saat tidur. Entah itu alasannya karena","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Kisah-tiga-bayi-ajai-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/06\/Kisah-tiga-bayi-ajai-scaled.jpg","width":1024,"height":575,"caption":"Kisah tiga bayi ajai"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-tiga-bayi-ajaib-dalam-islam\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Kisah Tiga Bayi Ajaib dalam Islam"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753","name":"Ayu Alfiah","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g","caption":"Ayu Alfiah"},"description":"Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ayualfiah\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/58562"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/18"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=58562"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/58562\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/58959"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=58562"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=58562"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=58562"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}