Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":58855,"date":"2020-06-27T06:41:00","date_gmt":"2020-06-26T23:41:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=58855"},"modified":"2020-06-27T06:52:14","modified_gmt":"2020-06-26T23:52:14","slug":"ijtihad","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ijtihad\/","title":{"rendered":"Ijtihad, Alat Pemecah Dinamika Masalah Hukum Islam"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/a><\/strong> – Al-Qur\u2019an dan As-Sunnah menjadi dua sumber hukum terkuat umat Islam. Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitu Allah swt, dan sampaikan melalui Rasulullah saw.<\/p>\n\n\n\n

Di masa sekarang, nas-nas Al-Qur\u2019an dan As-Sunnah sudah dihentikan sejak wafatnya Rasulullah saw. Akan tetapi konsepsi hukum terus mengalami perkembangan seiring berjalannya peradaban. <\/p>\n\n\n\n

Hukum terus mengalami modifikasi dari waktu ke waktu yang menyebabkan munculnya sumber hukum baru. Sumber hukum baru menjadi wadah bagi umat untuk menyikapi suatu perkara yang belum jelas hukumnya.<\/p>\n\n\n\n

Untuk itu, guna memperoleh sumber hukum baru, diperlukan pengerahan pikiran dan tenaga secara maksimal yang disebut dengan ijtihad.<\/p>\n\n\n\n

Secara bahasa ijtihad berarti bersungguh-sungguh. Sedangkan secara istilah ijtihad berarti mengerahkan seluruh kemampuan dalam rangka memperoleh hukum Islam dengan cara istimbat atau menemukan hukum. <\/p>\n\n\n\n

Ijtihad bisa dilakukan apabila bahan hukum Islam tidak lengkap atau kurang lengkap. Kurang lengkapnya hukum bisa disebabkan misalnya oleh kemajuan teknologi yang menghasilkan permasalahan-permasalahan baru.<\/p>\n\n\n\n

Pada masa Nabi, Ijtihad terjadi saat umat Muslim melakukan ekspedisi ke Bani Quraidhah<\/a><\/strong>. Perbedaan pengambilan hukum terjadi pada pelaksanaan sholat Ashar. <\/p>\n\n\n\n

Pasukan pernah mendengar Nabi bersabda \u201claksanakanlah sholat Ashar di Bani Quraidhah\u201d<\/em>. Akan tetapi, belum sampai di Bani Quraidhah, waktu sudah menunjukkan hampir berakhirnya sholat Ashar. Pasukan kebingungan antara melaksanakan perintah Nabi atau melaksanakan sholat Ashar tepat waktu. <\/p>\n\n\n\n

Setelah melalui pemkiran panjang, sebagian pasukan melaksanakan sholat Ashar di perjalanan. Sedangkan sebagian yang lain melaksanakan sholat Ashar di bani Quraidhah. Perbedaan yang terjadi, Nabi benarkan keduanya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam perkembangannya, metode ijtihad diwariskan secara turun temurun kepada para shahabat hingga ulama. Ijtihad menjadi solusi di tengah permasalahan yang kian mengembang.<\/p>\n\n\n\n

Di masa khalifah Abu Bakar, metode ijtihad salah satunya dipakai untuk menyelesaikan permasalahan pembangkang zakat. Khalifah Umar memakai ijtihad untuk menyelesaikan permasalahan pembayaran tentara menggunakan harta baitul mal. Sedangkan pada masa khalifah Usman, beliau menggunakan ijtihad pada permasalahan adzan Jum\u2019at dua kali.<\/p>\n\n\n\n

Karena pentingnya ijtihad sebagai metode pengambilan hukum, maka dibentuk tendensi syarat untuk menentukan mujtahid (orang yang berijtihad). Setidaknya ada tujuh syarat seseorang bisa memperoleh gelar mujtahid antara lain:<\/p>\n\n\n\n